Root Mean Square Percent Error Uji Durbin-Watson

107

5.8.1. Root Mean Square Percent Error

Keragaan ramalan model yang dibangun akan dianalisa menggunakan statistik maupun teknis secara grafts. Dua validasi statistik, yaitu Root Mean Square Percent Error RMSPE dan R 2 , akan digunakan untuk semua variabel endogen persamaan utang luar negeri pemerintah. Di samping itu U-Theil juga dapat digunakan untuk validasi model. RMSPE untuk masing-masing variabel endogen dapat ditentukan sebagai berikut:     n t a t a t b t Y Y Y n RMSPE 1 2 } ] [ 1 { 100 . . . . . . . . . . . . . . . . . 5.52 dimana: Y a = nilai-nilai dasar yang disimulasi Y b = nilai-nilai aktual, dan N = jumlah periode dalam simulasi Jadi, RMSPE merupakan suatu ukuran deviasi pada variabel yang disimulasi dari nilai aktualnya dalam persentase. Dalam simulasi kebijakan, tingkat absolut variabel-variabel tidak terlalu menarik. Hal yang penting untuk diketahui adalah bagaimana suatu perubahan dalam variabel instrumen mempengaruhi variabel endogen dalam sistem. Dalam hal ini R 2 juga sesuai untuk mengukur keragaan daya ramalan pada model tersebut. Apabila nilai RMSPE lebih kecil dari 20 persen, maka secara statistik hasil simulasi persamaan tersebut memuaskan. Jika nilai RMSPE di antara 20 - 90 persen maka hasil simulasi persamaan tersebut cukup memuaskan. Namun apabila nilai RMSPE di atas 90 persen maka secara statistik hasil simulasi persamaan tersebut tidak baik atau kurang memuaskan. Untuk nilai R 2 daya ramal dinyatakan bahwa jika nilainya 0.70 atau lebih maka variable-variabel tersebut mampu menjelaskan simulasi persamaan secara memuaskan.

5.8.2. Uji Durbin-Watson

Model yang paling sederhana dan umum digunakan adalah apabila gangguan errors u t dan u t-1 mempunyai korelasi e. Dalam model sederhana ini, 108 alat untuk menguji hipotesa tentang e pada basis ê, korelasi antara residual kuadrat terkecil u t dan u t-1 , yang umum digunakan untuk maksud tersebut adalah statistik Durbin-Watson DW, yang dinyatakan dengan d, yaitu:      2 2 1 ˆ ˆ ˆ t t t u u u d . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5.53 dimana û t adalah residual yang diestimasi pada periode t. Durbin-Watson 1950 membuat limit atas d U dan limit bawah d L terhadap tingkat signifikansi untuk d sebagai berikut: 1. Jika d d L , tolak hipotesa nol, berarti tidak ada autokorelasi 2. Jika d d U , terima hipotesa nol, berarti ada autokorelasi 3. Jika d L d d U , uji tersebut tidak disimpulkan inconclusive. Dalam tabel DW dinyatakan bahwa jika d 2 dan kita mengharapkan uji hipotesa p = 0 terhadap p 0, kita nyatakan 4 - d dan menurut tabel DW dinyatakan sebagai uji terhadap autokorelasi positif.

5.9. Simulasi Model