Root Mean Square Percent Error Uji Durbin-Watson
5.8.1. Root Mean Square Percent Error
Keragaan ramalan model yang dibangun akan dianalisa menggunakan statistik maupun teknis secara grafts. Dua validasi statistik, yaitu Root Mean Square Percent Error RMSPE dan R 2 , akan digunakan untuk semua variabel endogen persamaan utang luar negeri pemerintah. Di samping itu U-Theil juga dapat digunakan untuk validasi model. RMSPE untuk masing-masing variabel endogen dapat ditentukan sebagai berikut: n t a t a t b t Y Y Y n RMSPE 1 2 } ] [ 1 { 100 . . . . . . . . . . . . . . . . . 5.52 dimana: Y a = nilai-nilai dasar yang disimulasi Y b = nilai-nilai aktual, dan N = jumlah periode dalam simulasi Jadi, RMSPE merupakan suatu ukuran deviasi pada variabel yang disimulasi dari nilai aktualnya dalam persentase. Dalam simulasi kebijakan, tingkat absolut variabel-variabel tidak terlalu menarik. Hal yang penting untuk diketahui adalah bagaimana suatu perubahan dalam variabel instrumen mempengaruhi variabel endogen dalam sistem. Dalam hal ini R 2 juga sesuai untuk mengukur keragaan daya ramalan pada model tersebut. Apabila nilai RMSPE lebih kecil dari 20 persen, maka secara statistik hasil simulasi persamaan tersebut memuaskan. Jika nilai RMSPE di antara 20 - 90 persen maka hasil simulasi persamaan tersebut cukup memuaskan. Namun apabila nilai RMSPE di atas 90 persen maka secara statistik hasil simulasi persamaan tersebut tidak baik atau kurang memuaskan. Untuk nilai R 2 daya ramal dinyatakan bahwa jika nilainya 0.70 atau lebih maka variable-variabel tersebut mampu menjelaskan simulasi persamaan secara memuaskan.5.8.2. Uji Durbin-Watson
Model yang paling sederhana dan umum digunakan adalah apabila gangguan errors u t dan u t-1 mempunyai korelasi e. Dalam model sederhana ini, 108 alat untuk menguji hipotesa tentang e pada basis ê, korelasi antara residual kuadrat terkecil u t dan u t-1 , yang umum digunakan untuk maksud tersebut adalah statistik Durbin-Watson DW, yang dinyatakan dengan d, yaitu: 2 2 1 ˆ ˆ ˆ t t t u u u d . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5.53 dimana û t adalah residual yang diestimasi pada periode t. Durbin-Watson 1950 membuat limit atas d U dan limit bawah d L terhadap tingkat signifikansi untuk d sebagai berikut: 1. Jika d d L , tolak hipotesa nol, berarti tidak ada autokorelasi 2. Jika d d U , terima hipotesa nol, berarti ada autokorelasi 3. Jika d L d d U , uji tersebut tidak disimpulkan inconclusive. Dalam tabel DW dinyatakan bahwa jika d 2 dan kita mengharapkan uji hipotesa p = 0 terhadap p 0, kita nyatakan 4 - d dan menurut tabel DW dinyatakan sebagai uji terhadap autokorelasi positif.5.9. Simulasi Model
Parts
» Dampak utang luar negeri pemerintah terhadap kinerja perekonomian Indonesia
» Defisit Anggaran Pemerintah dan Pembiayaan Pembangunan Tantangan Pembiayaan Pembangunan
» Perkembangan Posisi Utang Luar Negeri Pemerintah
» Kinerja Utang Luar Negeri Pemerintah dan Pertumbuhan Ekonomi
» Utang Luar Negeri Pemerintah Pada Beberapa Sektor Utama
» Perumusan Masalah Tujuan Penelitian
» Kegunaan Hasil Penelitian Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
» Pembangunan Terencana Pelita I 19691970 - 19731974
» Utang Luar Negeri Pemerintah Periode Pelita I Sampai Dengan
» Perkembangan Stok Utang Luar Negeri Pemerintah
» Dinamika Utang Luar Negeri Pemerintah
» Permasalahan Utang Pemerintah Utang Luar Negeri Pemerintah
» Utang Negara-Negara Industri Utang Dunia
» Utang Negara-Negara Berkembang Utang Dunia
» Penanganan Utang Negara-Negara Industri: Pengalaman Belgia
» Pengalaman Sri Lanka Penanganan Utang Negara-Negara Berkembang
» Kasus di Indonesia Utang Dunia
» Pendekatan Teori Two-Gap Model
» Pendekatan Pembiayaan Defisit Teori Utang
» Pendekatan Permintaan dan Penawaran
» Indikator Solvabilitas Solvabilitas dan Kesinambungan Fiskal
» Indikator Kesinambungan Fiskal Fiscal Sustainability
» Kesinambungan dan Kedinamisan Utang
» Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA
» Tahapan Utang Luar Negeri Pemerintah Aliran Utang Luar Negeri Pemerintah
» Sektor Pendidikan Sektor Kesehatan
» Sektor Pertanian dan Pengairan
» Sektor Pertambangan dan Energi Sektor Perhubungan dan Transportasi
» Intervensi Kebijakan Fiskal Pemerintah Intervensi Kebijakan Pemerintah Terkait Dengan Kebocoran
» Intervensi Kebijakan Terkait Dengan Kebijakan Kreditur
» Pembayaran Utang Luar Negeri Pemerintah
» Pengumpulan Data Sekunder Prosedur Analisis: Analisis Ekonometrika
» Sistem Utang Luar Negeri Pemerintah
» Model Ekonometrika Utang Luar Negeri Pemerintah
» Persamaan Dalam Model Ekonometrika Utang Luar Negeri 1.
» Identifikasi Model METODOLOGI PENELITIAN
» Root Mean Square Percent Error Uji Durbin-Watson
» Metode Estimasi Simulasi Model
» Keragaan Umum Hasil Pendugaan Model Utang Luar Negeri
» Respon Konsumsi Rumah Tangga
» Respon Investasi Masyarakat Respon Net Ekspor
» Respon Pendapatan Pemerintah Keragaan Model Utang Luar Negeri
» Respon Alokasi Rupiah Murni Sektor Pendidikan
» Respon Alokasi Rupiah Murni Sektor Kesehatan
» Respon Alokasi Rupiah Murni Sektor Pertanian dan Pengairan
» Respon Alokasi Rupiah Murni Sektor Pertambangan dan Energi
» Respon Alokasi Rupiah Murni Sektor Perhubungan dan
» Respon Alokasi Rupiah Murni Sektor Lainnya Respon Penggunaan Utang LN di Sektor Pendidikan
» Respon Penggunaan Utang LN di Sektor Kesehatan
» Respon Penggunaan Utang LN di Sektor Pertanian dan Pengairan
» Respon Penggunaan Utang LN di Sektor Pertambangan dan Energi
» Respon Penggunaan Utang LN di Sektor Perhubungan dan
» Respon Penggunaan Utang LN di Sektor Lainnya
» Respon Pembayaran Utang LN di Sektor Pendidikan
» Respon Pembayaran Utang LN di Sektor Kesehatan
» Respon Pembayaran Utang LN di Sektor Pertanian dan Pengairan
» Respon Pembayaran Utang LN di Sektor Pertambangan dan Energi
» Respon Pembayaran Utang LN di Sektor Perhubungan dan Respon Pembayaran Utang LN di Sektor Lainnya
» Respon Angka Partisipasi Sekolah
» Respon Angka Tahun Lama Bersekolah
» Respon Angka Usia Harapan Hidup
» Respon Angka Pertumbuhan Sektor Perhubungan dan Transportasi
» Respon Angka Pengangguran Keragaan Model Utang Luar Negeri
» Keragaan Khusus Indikator Pertumbuhan Sektoral
» Peramalan Nilai Variabel Tahun 2006 - 2009
» Validasi Model Utang Luar Negeri Pemerintah Indonesia
» Kenaikan Suku Bunga Pinjaman LN Sebesar 10 Persen
» Pengurangan Utang LN Pemerintah Sebesar 10 Persen
» Penurunan Pengaruh Lender Driven Sebesar 10 Persen
» Penurunan Kebocoran Utang LN Pemerintah Sebesar 10 Persen
» Kenaikan Belanja Pemerintah Sebesar 10 Persen
» Kenaikan Pendapatan Pemerintah Sebesar 10 Persen
» Kenaikan Indikator Pembangunan di Sektor Pendidikan
» PenurunanKenaikan Indikator Pembangunan di Sektor Kesehatan
» Kenaikan Angka Pertumbuhan Sektor Pertanian dan Pengairan
» Kenaikan Angka Pertumbuhan Sektor Pertambangan dan Energi
» Kenaikan Angka Pertumbuhan Sektor Perhubungan dan
» Penurunan Angka Pengangguran Sebesar 10 Persen
» Kenaikan Penurunan Angka Indikator Pertumbuhan Sektoral
» Penurunan Utang LN, Pengaruh Lender Driven dan Kebocoran
» Kenaikan Pertumbuhan Sektor Pertanian dan Pengairan Sebesar
Show more