40
Capital inflows juga dapat diarahkan untuk mengatasi defisit pada sektor swasta S-I dalam rangka menaikkan investasi. Berbeda dengan aliran modal ke
sector G, aliran modal ke sektor I akan mendorong naiknya ekspor. Namun hal ini perlu didukung kebijakan reformasi struktural untuk meningkatkan investasi.
3.1.2. Pendekatan Pembiayaan Defisit
Selama pemerintahan Orde Baru dan terlebih lagi pada masa krisis ekonomi, Indonesia sangat tergantung pada bantuan atau pinjaman luar negeri,
terutama untuk membiayai defisit investasi tabungan domestik saving-gap, defisit transaksi berjalan trade-gap, dan beberapa komponen dari sisi
pengeluaran pemerintah di dalam RAPBN, atau defisit keuangan pemerintah fiscal-gap. Ketiga defisit tersebut berkaitan satu sama lain dan menurut
Dornbusch 1980, dapat disederhanakan ke dalam bentuk beberapa persamaan sebagai berikut:
F M
X TB
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.7
dalam hal ini: TB
= saldo transaksi berjalan current account X
– M = ekspor neto barang dan jasa F
= transfer internasional neto arus modal masuk net G
T I
S I
S S
I S
p g
p
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.8 dalam hal ini:
S = tabungan nasional total = S + S
r
S
p
= tabungan individu rumah tangga dan perusahaan S
g
= tabungan pemerintah = penghasilan pajak T dikurangi pengeluaran pemerintah G
I = investasi pembentukan modal bruto domestik
Jika ekonomi makro dalam kondisi equilibrium penawaran agregat = permintaan agregat dan setiap tabungan domestik neto S-I tercermin dalam
akumulasi aset luar negeri neto X+F-M, maka identitas transaksi berjalan dapat ditulis sebagai berikut:
M F
X I
S
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.9
41
atau: M
F X
G T
I S
p
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .3.10 Berdasarkan persamaan 3.8, surplus APBN dapat dianggap sebagai
bagian dari surplus tabungan-investasi, atau defisit anggaran pemerintah adalah sebagian dari total defisit tabungan-investasi. Persamaan 3.9 menunjukkan
bahwa surplus Transaksi Berjalan TB adalah sama dengan surplus tabungan nasional terhadap investasi di dalam negeri, yang memberi pengertian bahwa
defisit dalam cadangan devisa merupakan bentuk dari tabungan luar negeri. Persamaan 3.10 memperlihatkan bahwa surplus TB sama dengan perbedaan
tabungan swasta yang melebihi investasi ditambah surplus APBN. Seperti telah dibahas sebelumnya, arus modal masuk terdiri dari arus
pinjaman luar
.
negeri dan arus investasi. Arus pinjaman luar negeri bisa dalam bentuk arus pinjaman jangka panjang, L
lr
lebih dari 1 tahun dan arus pinjaman jangka pendek, L
sr
kurang dari atau hingga satu tahun. Arus investasi dari luar negeri bisa berbentuk investasi langsung PMA, I
fd
, dan portfolio investment, I
s
. Perubahan dalam cadangan total devisa R-R
-1
suatu negara dapat didefinisikan sebagai saldo TB ditambah dengan jumlah arus pinjaman luar negeri
dan arus investasi:
1
R R
TB I
I L
L
p fd
sr lr
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.11 Apabila utang luar negeri jangka panjang diistilahkan sebagai persediaan
stock yakni L, dan tidak ada tunggakan Alun, 1992, maka jumlah utang luar negeri jangka panjang pada periode tahun tertentu adalah perubahan stok pada
tahun tersebut, atau:
lr
L L
L
1
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.12 maka dapat diperoleh:
p fd
sr
I I
L TB
R R
L L
1 1
. . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.13
3.1.3. Pendekatan Permintaan dan Penawaran