Utang Luar Negeri Swasta

II. SEJARAH DAN PERANAN UTANG LUAR NEGERI

2.1. Utang Luar Negeri Swasta

Sejak tahun 1996, posisi utang luar negeri swasta mulai mengalami peningkatan. Pada tahun tersebut nilai utang luar negeri swasta telah mendekati nilai utang luar negeri pemerintah yaitu sebesar USD 54.9 miliar. Tahun-tahun berikutnya posisi utang luar negeri swasta masih terus mengalami peningkatan hingga tahun 1999. Sejak tahun 2000, posisi utang luar negeri swasta mulai menunjukkan kecenderungan menurun. Perkembangan posisi utang negeri swasta ini menjadi gambaran bahwa peningkatan utang luar negeri Indonesia pada periode 1996-1999 tidak saja disebabkan oleh peningkatan utang luar negeri pemerintah tetapi juga utang luar negeri yang diadakan oleh swasta. Peningkatan posisi utang luar negeri swasta tidak terlepas dari melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat sejak pertengahan tahun 1997, disamping lemahnya pengendalian atau kontrol pemerintah terhadap perkembangan utang luar negeri swasta. Disamping itu, peningkatan utang luar negeri swasta juga tidak terlepas dari tersedianya sejumlah instrumen utang jangka pendek di pasar keuangan dengan tingkat bunga yang lebih rendah dari tingkat bunga dalam negeri dan kemudahan untuk mendapatkannya. Peningkatan utang luar negeri swasta ini akhirnya mendorong kewajiban pembayarannya meningkat dengan tajam. Sampai dengan tahun 1995, kewajiban pembayaran utang luar negeri swasta USD 7.3 miliar masih lebih rendah dari kewajiban pembayaran utang luar negeri pemerintah USD 9.1 miliar. Namun, sejalan dengan melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika, kewajiban pembayaran kembali utang luar negeri swasta juga mengalami peningkatan. Sejak tahun 1996 kewajiban swasta mulai melebihi kewajiban pemerintah, dan kondisi ini terus berlanjut sampai tahun 2001, seperti terlihat pada Gambar 1. Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa pengendalian utang luar negeri swasta merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam manajemen utang luar negeri. Pelajaran dari krisis menunjukkan bahwa tidak adanya pengendalian utang swasta menyebabkan membengkaknya utang luar negeri Indonesia. 15 0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0 35.0 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 Pemerintah Swasta Gambar 1. Grafik Perkembangan Pembayaran Kembali Utang Luar Negeri Indonesia Tahun 1984 – 2003 Pemerintah telah melakukan upaya-upaya untuk dapat menyelesaikan masalah-masalah utang luar negeri swasta dan melakukan koordinasi agar utang yang ada tidak melebihi kapasitas perekonomian. Dapat ditarik pelajaran bahwa manajemen utang luar negeri swasta perlu tetap menjadi suatu bagian yang terintegrasi dalam manajemen utang nasional. Namun demikian, karena keterbatasan data, dalam penelitian ini utang swasta tidak akan dibahas lebih jauh.

2.2. Utang Luar Negeri Pemerintah