Respon Angka Tahun Lama Bersekolah

141 dibuktikan oleh tingginya koefisien determinasinya R 2 yang mencapai 0.9252. Namun, ini berarti ada faktor-faktor lain di luar ketiga peubah penjelas tersebut yang signifikan mempengaruhi perilaku APS. Pembangunan sektor kesehatan tidak hanya disumbang oleh investasi langsung dari pemerintah, namun juga oleh investasi swasta yang berkembang karena regulasi dari pemerintah yang kondusif bagi swasta untuk berinvestasi di bidang pendidikan. Faktor-faktor ini yang kemungkinan besar mempengaruhi perilaku dari APS. Satu-satunya variabel yang mempunyai pengaruh atas perilaku APS adalah variabel bedakalanya yang secara statistik sangat signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa perilaku APS, yaitu perbandingan antara jumlah anak kelompok usia 7-12 tahun yang menempuh pendidikan formal di sekolah dengan jumlah anak seluruhnya pada kelompok umur tersebut memerlukan waktu yang lama untuk menyesuaikan kembali kepada tingkat keseimbangannya dalam merespon perubahan situasi ekonomi yang terjadi. Selain itu, hal ini juga menjelaskan bahwa dalam praktek penyusunan anggaran pembangunan selama ini, pemerintah kurang mempertimbangkan keberadaan variabel-variabel penjelas yang lain, namun lebih terfokus pada kondisi APS pada tahun-tahun sebelumnya.

6.2.24. Respon Angka Tahun Lama Bersekolah

Berdasarkan hasil estimasi model dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa perilaku peubah-peubah penjelas, yaitu alokasi rupiah murni dan pengaruh kebijakan lender di sektor pendidikan ternyata tidak mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap perilaku peubah endogennya, yaitu angka Tahun Lama Bersekolah THSEK. Namun, secara statistik pengaruh tandanya sesuai dengan harapan. Hal ini berarti ada variabel lain yang tidak masuk dalam model tetapi mempunyai pengaruh yang signifikan atas perilaku variabel THSEK. Peubah penjelas dalam model yang dibangun, yang mempunyai pengaruh yang cukup signifikan atas perilaku THSEK adalah variabel utang luar negeri yang efektif digunakan di sektor kesehatan. Responnya inelastis di semua periode. Ini berarti setiap kenaikan 1 persen utang luar negeri yang efektif 142 digunakan di sektor pendidikan akan menaikkan THSEK sebesar 0.0925 persen dalam jangka pendek dan sebesar 0.2261 persen dalam jangka panjang. Dengan kata lain utang luar negeri pemerintah di sektor pendidikan mempunyai sumbangan dalam meningkatkan angka THSEK. Hasil estimasi dampak perubahan alokasi rupiah murni, intervensi lender dan utang luar negeri sektor ini atas perilaku THSEK dapat diikuti selengkapnya pada Tabel 34. Tabel 34. Hasil Estimasi dan Elastisitas Angka Tahun Lama Bersekolah Variable Parameter Elastisitas Prob |T| Variable Label Estimate E SR E LR INTERCEP 2.362143 - - 0.0392 Intercept RPDIK 0.000030184 0.0146 0.0357 0.6041 Pengel. Rp S. Pendidikan DRVDIK -0.000176 -0.0280 -0.0686 0.5469 Lender Driven S. Pendidikan EFUTDIK 0.000234 0.0925 0.2261 0.1381 Efektif Utang S. Pendidikan LTHSEK 0.591089 - - 0.0026 Lag THSEK Hasil estimasi juga menunjukkan bahwa variabel peubah bedakala pada Tabel 34, yaitu angka lama tahun bersekolah anak usia 13-15 tahun memerlukan waktu yang lama untuk mencapai titik keseimbangannya dalam merespon perubahan ekonomi yang terjadi. Selain itu, fenomena ini juga menjelaskan bahwa besarnya angka lama tahun bersekolah pada tahun sebelumnya mempunyai pengaruh yang cukup signifikan atas besarnya angka lama tahun bersekolah pada tahun yang sedang berjalan.

6.2.25. Respon Angka Kematian Bayi