66
koordinasi diantara instansi pengelola utang publik dapat dijamin, maka hal tersebut akan memperkuat efektifitas dan efisiensi pemanfaatan utang.
4.3.3.3. Intervensi Kebijakan Terkait Dengan Kebijakan Kreditur
Dalam mekanisme pelaksanaan utang luar negeri, terdapat forum aid coordination group. Forum ini pada dasarnya merupakan proses perencanaan
bantuan internasional sehingga bantuan tersebut dapat mendukung strategi, prioritas dan tujuan nasional negara penerima bantuan, serta menghindari
duplikasi dan tumpang tindih bantuan sehingga dapat meminimalkan beban yang akan ditanggung negara penerima. Namun, tanggung jawab atas koordinasi
tersebut pada dasarnya berada pada negara penerima bantuan. Kapasitas kelembagaan yang kuat dan komitmen yang tinggi dari negara
penerima akan mengarah pada country-driven arrangements, yang akan memberikan peluang bagi negara penerima untuk mengefektifkan utang untuk
pembangunan. Sebaliknya, dengan kapasitas kelembagaan yang rendah dan komitmen negara penerima yang lemah akan menyebabkan negara tersebut
mengarah pada donor-driven arrangements. Kebijakan pemerintah dalam hal ini dapat dilaksanakan melalui forum donor coordination meeting atau secara spesifik
melalui naskah perjajian pinjaman luar negeri yang memungkinkan bisa dikendalikannya, misalnya penggunaan local content, suku bunga pinjaman, atau
campur tangan kreditur.
4.4. Pembayaran Utang Luar Negeri Pemerintah
Pembayaran utang luar negeri pemerintah berasal dari penerimaan dalam negeri baik yang diterima melalui pajak atas hasil investasi di sektor yang
menerima utang luar negeri, maupun dari sumber-sumber penerimaan negara lainnya. Namun, selain untuk membayar utang luar negeri, penerimaan negara
juga dipergunakan untuk membiayai belanja negara lainnya, seperti pembangunan di sektor-sektor lainnya yang tidak menerima utang luar negeri, pembayaran
belanja daerah, subsidi, gaji dan upah pegawai, dan lain-lainnya, termasuk pembayaran utang dalam negeri. Dalam penelitian disertasi ini hanya akan
dibahas pembayaran untuk utang pemerintah yang berasal dari luar negeri saja.
67
Kelancaran pembayaran utang luar negeri ini penting untuk mendapatkan perhatian karena terkait dengan kredibilitas pemerintah di mata kreditur dan
kelancaran mendapatkan utang baru apabila masih diperlukan. Bagi pemenuhan kewajiban pembayaran utang luar negeri, kemampuan
neraca pembayaran suatu negara merupakan suatu faktor yang sangat penting yang mencerminkan kemampuan pemerintahnya. Jika neraca pembayaran suatu
negara secara struktural dan terus-menerus mengalami defisit, maka kemampuan negara tersebut untuk menyediakan devisa guna pembayaran cicilan pokok dan
bunga utang luar negeri menjadi terbatas. Suatu alat pengukur yang sering dipergunakan dalam menilai kemampuan neraca pembayaran suatu negara untuk
melunasi kewajibannya adalah ”Debt Service Ratio” DSR. Oleh karena itu, yang perlu dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah
menjaga DSR pada tingkat yang aman melalui kebijakan pengelolaan utang yang komprehensif guna mencapai tingkat utang yang ”sustainable”, menurunkan total
stok utang, meningkatkan penerimaan negara termasuk pengelolaan pembayaran utang sehingga penerimaan devisa akhirnya melebihi kewajiban untuk membayar
cicilan pokok dan bunga utang.
4.5. Hipotesis