134
Tabel 27. Hasil Estimasi Elastisitas Pembayaran Utang LN Sektor Pendidikan Variable
Parameter Elastisitas
Prob |T| Variable Label
Estimate E
SR
E
LR
INTERCEP -509.921602 -
- 0.0001 Intercept
GOREV 0.008892 1.3507 1.7585
0.0001 Pendapatan Pemerintah UTDIK
0.048173 0.3224 0.4197 0.0001 Utang S. Pendidikan
LPUDIK 0.231915
- -
0.0445 Lag PUDIK
Disamping faktor penerimaan pemerintah, besarnya jumlah utang luar negeri luar negeri dan pembayaran utang luar negeri pemerintah di sektor
pendidikan juga dipengaruhi secara signifikan oleh variabel bedakala pada level 5 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa dalam merespon perubahan situasi
ekonomi yang terjadi, pembayaran utang luar negeri pemerintah di sektor pendidikan relatif lambat atau memerlukan waktu yang lama dalam
menyesuaikan diri kembali kepada tingkat keseimbangannya.
6.2.18. Respon Pembayaran Utang LN di Sektor Kesehatan
Pembayaran utang luar negeri pemerintah di sektor kesehatan mempunyai perilaku yang serupa dengan pembayaran utang luar negeri
pemerintah di sektor pendidikan, yaitu dipengaruhi oleh pendapatan pemerintah dan penggunaan utang luar negeri pemerintah di sektor kesehatan. Hasil estimasi
pada Tabel 28 menunjukkan bahwa pendapatan pemerintah mempunyai pengaruh yang positif atas pembayaran utang luar negeri pemerintah di sektor
kesehatan dengan respon yang elastis baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang, dan secara statistik mempunyai tingkat kepercayaan yang sangat
signifikan. Ini berarti ketika penerimaan pemerintah meningkat sebesar 1 persen, maka pembayaran utang luar negeri pemerintah di sektor kesehatan akan naik
sebesar 1.2362 persen dalam jangka pendek dan 8.0805 persen dalam jangka panjang, yang secara statistik berbeda nyata dengan nol pada taraf kepercayaan
99 persen. Dengan kata lain pendapatan pemerintah mempunyai kontribusi yang besar atas pembayaran utang luar negeri pemerintah di sektor kesehatan pada
setiap periode waktu. Selain itu, pemerintah menyadari bahwa investasi di sektor kesehatan
merupakan pelayanan publik yang lambat membangkitkan revenue untuk
135
digunakan dalam pembayaran utang di sektor tersebut. Oleh karena itu begitu pemerintah mempunyai kelebihan pendapatan, utang di sektor kesehatan akan
mendapat prioritas untuk segera dilunasi. Hasil estimasi terhadap perilaku pembayaran utang luar negeri
pemerintah di sektor kesehatan akibat perubahan variabel-variabel eksogennya di sektor tersebut dapat diikuti pada Tabel 28.
Tabel 28. Hasil Estimasi Elastisitas Pembayaran Utang LN Sektor Kesehatan Variable
Parameter Elastisitas
Prob |T| Variable Label
Estimate E
SR
E
LR
INTERCEP -688.998111 -
- 0.0001 Intercept
GOREV 0.008303 1.2362 8.0805
0.0002 Pendapatan Pemerintah UTKES
0.050627 0.3209 2.0976 0.0014 Utang S. Kesehatan
LPUKES 0.84702
- -
0.0001 Lag PUKES
Dari Tabel diatas juga dapat diketahui bahwa besarnya pembayaran utang luar negeri pemerintah di sektor kesehatan dipengaruhi pula oleh besarnya
penggunaan utang luar negeri pemerintah di sektor tersebut secara positif dengan respon yang inelastis dalam jangka pendek dan elastis dalam jangka panjang.
Artinya setiap 1 persen kenaikan utang luar negeri pemerintah di sektor tersebut akan menaikkan pembayaran utang luar negerinya sebesar 0.3209 persen dalam
jangka pendek dan 2.0976 persen dalam jangka panjang. Oleh lender, hal ini akan dilihat sebagai salah satu kredibilitas pemerintah Indonesia dalam
memenuhi kewajibannya, sehingga lender percaya untuk menambah pinjaman. Faktor lainnya yang mempengaruhi perilaku pembayaran utang luar
negeri pemerintah di sektor kesehatan adalah variabel bedakalanya. Hal ini mengindikasikan bahwa pembayaran utang luar negeri pemerintah di sektor
kesehatan memerlukan waktu yang lama untuk menyesuaikan diri kembali kepada tingkat keseimbangannya ketika merespon perubahan situasi ekonomi.
6.2.19. Respon Pembayaran Utang LN di Sektor Pertanian dan Pengairan