Respon Pembayaran Utang LN di Sektor Pertambangan dan Energi

137

6.2.20. Respon Pembayaran Utang LN di Sektor Pertambangan dan Energi

Perilaku pembayaran utang luar negeri pemerintah di sektor pertambangan dan energi identik dengan perilaku pembayaran utang luar negeri pemerintah di sektor pertanian dan pengairan. Dengan demikian pembayaran utang luar negeri pemerintah di sektor ini juga dipengaruhi oleh pendapatan pemerintah dengan respon yang elastis baik dalam jangka pendek dan jangka panjang. Artinya ketika penerimaan pemerintah meningkat 1 persen, maka pembayaran utang luar negeri pemerintah di sektor pertambangan dan energi akan mengalami kenaikan sebesar 1.0163 persen dalam jangka pendek dan 7.1084 persen dalam jangka panjang yang secara statistik berbeda nyata dengan nol. Hal ini menjelaskan bahwa pendapatan pemerintah tersebut memiliki kontribusi yang besar atas pembayaran utang luar negeri pemerintah di sektor pertambangan dan energi tersebut. Hasil estimasi terhadap perilaku pembayaran utang luar negeri di sektor pertambangan dan energi akibat perubahan pendapatan pemerintah dan stok utang luar negeri pemerintah di sektor tersebut dapat diikuti pada Tabel 28. Tabel 30. Hasil Estimasi dan Elastisitas Pembayaran Utang LN Sektor Pertambangan dan Energi Variable Parameter Elastisitas Prob |T| Variable Label Estimate E SR E LR INTERCEP -600.048628 - - 0.0004 Intercept GOREV 0.009298 1.0163 7.1084 0.0001 Pendapatan Pemerintah UTENG 0.00504 0.0484 0.3388 0.6195 Utang S. Energi LPUENG 0.857022 - - 0.0002 Lag PUENG Dari Tabel 30 juga dapat diketahui bahwa besarnya pembayaran utang luar negeri pemerintah di sektor pertambangan dan energi juga dipengaruhi oleh besarnya jumlah utang luar negeri pemerintah di sektor tersebut secara positif dengan respon yang inelastis baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang, namun secara statistik tidak cukup berbeda nyata dengan nol. Hal ini berarti setiap 1 persen kenaikan pada utang luar negeri pemerintah di sektor pertambangan dan energi akan menaikkan pembayaran utang luar negeri pemerintah di sektor ini sebesar 0.0484 persen dalam jangka pendek dan sebesar 138 0.3388 persen dalam jangka panjang. Hal ini juga dapat diartikan bahwa pemerintah tidak ingin menunda pelunasan utangnya apabila kondisi keuangan pemerintah memungkinkan untuk percepatan pembayaran utang. Selain kedua faktor tersebut, pembayaran utang luar negeri di sektor energi juga dipengaruhi oleh variabel bedakalanya yang secara statistik cukup signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa pembayaran utang luar negeri di sektor energi tersebut memerlukan waktu yang lama untuk menyesuaikan kembali kepada tingkat keseimbangannya dalam merespon perubahan situasi ekonomi yang terjadi.

6.2.21. Respon Pembayaran Utang LN di Sektor Perhubungan dan