IV. KERANGKA PEMIKIRAN
4.1. Tahapan Utang Luar Negeri Pemerintah
Mekanisme yang diberlakukan oleh Pemerintah Indonesia dalam pengadaan utang luar negeri pemerintah diawali dengan adanya kebijakan
prioritas penggunaan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri PHLN. Berdasarkan kebijakan tersebut instansi terkait mengajukan usulan kegiatan yang akan dibiayai
dari utang luar negeri. Hasil evaluasi kelayakan atas usulan dengan mengacu pada kebijakan penggunaan PHLN dituangkan dalam Daftar Rencana Pinjaman dan
Hibah Luar Negeri Jangka Menengah DRPHLN-JM selama 5 tahun. Selanjutnya calon kreditur menyusun lending program-nya, dengan mengacu kepada
DRPHLN-JM pemerintah yang sudah disertai dengan indikasi pembiayaannya. Informasi pendanaan dari kreditur dan kemampuan fiskal pemerintah daerah
khusus untuk proyek yang akan di-on lending-kan, serta evaluasi atas kelayakan dan kesiapan terhadap kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun yang
bersangkutan dituangkan dalam Dokumen Rencana Prioritas Pinjaman dan Hibah Luar Negeri DRPPHLN tahunan.
Berdasarkan penilaian manajemen risiko atas keberlanjutan fiskal dan penilaian terms and conditions yang ditawarkan kreditur, dilakukan negosiasi
antara pemerintah dengan kreditur atas proyek yang akan dilaksanakan pada tahun yang bersangkutan. Hasil kesepakatan yang tertuang dalam Naskah Perjanjian
Pinjaman Luar Negeri NPPLN atau Naskah Perjanjian Hibah Luar Negeri NPPLN menjadi dasar bagi pelaksanaan suatu proyek dengan sumber pendanaan
dari utang loan atau hibah grant dari luar negeri. Tahapan terjadinya utang luar negeri pemerintah tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.
4.2. Aliran Utang Luar Negeri Pemerintah
Setelah NPPLN ditandatangani dan dinyatakan efektif, instansi pengusul dapat mulai melaksanakan kegiatannya. Beberapa sektor utama yang akan diteliti
meliputi sektor pendidikan, sektor kesehatan, sektor pertanian dan pengairan, sektor pertambangan dan energi serta sektor perhubungan dan transportasi.
55
Gambar 3. Diagram Tahapan Utang Luar Negeri Pemerintah
Pembangunan di sektor-sektor tersebut, baik yang berupa investasi langsung yang dibiayai dari pengadaan utang oleh pemerintah maupun dalam
rangka pembangunan kerangka regulasi diharapkan dapat mendatangkan penerimaan negara yang lebih besar di sektor tersebut baik yang berasal dari
investasi langsung maupun dari pembangunan oleh masyarakat swasta akibat pengaturan yang kondusif serta pelayanan dan fasilitas pemerintah yang semakin
baik di sektor yang bersangkutan. Pendapatan negara yang berasal dari sektor- sektor tersebut digunakan oleh pemerintah untuk pembayaran cicilan pokok dan
bunga utang serta untuk keperluan belanja negara lainnya. Dalam mengadakan utang baru tersebut, perlu diperhatikan syarat-syarat
yang ditawarkan oleh kreditur dan kemampuan fiskal pemerintah dalam pembayarannya kembali. Dengan aliran utang seperti yang telah diuraikan di atas,
diharapkan penerimaan
negara dari
pertumbuhan sektor-sektor
yang pembangunannya mendapatkan pembiayaan dari utang luar negeri tersebut dapat
semakin lebih baik sehingga penerimaan negara dapat semakin meningkat,
KLPemdaBUMN Kreditur
Bappenas Dep. Keuangan
Kebijakan Prioritas BLN RKPLN Usulan
Indikasi Pendanaan
Manajemen Resiko Penilaian TOC
Pelaksanaan Proyek BLN
Konfirmasi Pendanaan
Rencana Proyek BLN-JM
DRPHLN-JM
Komitmen Pendanaan
Naskah PPLN
Rencana Proyek BLN Tahunan
DRPPHLN Lending
Program
Negosiasi Kemampuan
Fiskal Daerah
56
sumber-sumber penerimaan dalam negeri dan kemampuan membayar utang juga akan semakin meningkat, dengan demikian ketergantungan terhadap utang
semakin lama semakin dapat dikurangi. Aliran utang luar negeri pemerintah tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Diagram Sederhana pada Aliran Utang Luar Negeri Pemerintah untuk pembangunan
Sektor Pendidikan, Kesehatan, Pertanian dan Pengairan, Pertambangan dan Energi, serta Sektor Perhubungan dan Transportasi
Kebijakan Pemerintah
Kebijakan Kreditur
Sektor Perhubungan dan
Transportasi Sektor
Lainnya
Bilateral Leasing
Sektor Pendidikan
Sektor Pertanian dan
Pengairan Sektor
Pertambangan dan Energi
Utang Dalam Negeri
Pemerintah Utang
Luar Negeri Pemerintah
Pembayaran Utang
Pendapatan Negara
Sektor Kesehatan
Multilateral Kredit Ekspor
Kredit Komersial Bonds and Notes
Belanja Negara Lainnya
Pendapatan Negara Lainnya
57
4.3. Analisis Ekonometrika Utang Luar Negeri Pemerintah