138
0.3388 persen dalam jangka panjang. Hal ini juga dapat diartikan bahwa pemerintah tidak ingin menunda pelunasan utangnya apabila kondisi keuangan
pemerintah memungkinkan untuk percepatan pembayaran utang. Selain kedua faktor tersebut, pembayaran utang luar negeri di sektor
energi juga dipengaruhi oleh variabel bedakalanya yang secara statistik cukup signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa pembayaran utang luar negeri di
sektor energi tersebut memerlukan waktu yang lama untuk menyesuaikan kembali kepada tingkat keseimbangannya dalam merespon perubahan situasi
ekonomi yang terjadi.
6.2.21. Respon Pembayaran Utang LN di Sektor Perhubungan dan
Transportasi
Pembayaran utang luar negeri pemerintah di sektor perhubungan dan transportasi dipengaruhi oleh penerimaan pemerintah dengan respon yang positif
dan secara statistik berbeda nyata dengan nol pada taraf kepercayaan 99 persen. Hal ini berarti ketika penerimaan pemerintah meningkat 1 persen, maka
pembayaran utang luar negeri pemerintah di sektor ini juga akan mengalami kenaikan sebesar 1.3369 persen dalam jangka pendek dan 1.6493 persen dalam
jangka panjang dengan keyakinan 99 persen terjadi. Ini juga dapat diartikan pendapatan pemerintah mempunyai pengaruh dominan atas pembayaran utang
luar negeri pemerintah di sektor ini. Secara logika dan teori ekonomi fenomena tersebut adalah benar. Pemerintah cenderung untuk tidak menunda pembayaran
utang luar negerinya yang sudah jatuh tempo berikut bunga utang, atau mengajukan penundaan pembayaran atas utang-utangnya rescheduling, karena
hal ini hanya akan memindahkan beban ke masa yang akan datang.
Tabel 31. Hasil Estimasi dan Elastisitas Pembayaran Utang LN Sektor Perhubungan dan Transportasi
Variable Parameter
Elastisitas Prob |T|
Variable Label Estimate
E
SR
E
LR
INTERCEP -460.552286 -
- 0.0001 Intercept
GOREV 0.013877 1.3369 1.6493
0.0001 Pendapatan Pemerintah LPUHUB
0.189395 -
- 0.1395 Lag PUHUB
139
Dari Tabel 31 juga dapat diketahui bahwa selain dipengaruhi oleh faktor penerimaan pemerintah, pembayaran utang luar negeri pemerintah di sektor
perhubungan dan transportasi juga dipengaruhi oleh variabel bedakalanya, yang secara statistik cukup signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa pembayaran
utang luar negeri pemerintah di sektor perhubungan dan transportasi tersebut memerlukan waktu yang lama untuk menyesuaikan diri kembali kepada tingkat
keseimbangannya dalam merespon perubahan situasi ekonomi yang terjadi.
6.2.22. Respon Pembayaran Utang LN di Sektor Lainnya
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pembayaran utang luar negeri di sektor lainnya adalah pembayaran utang luar negeri yang digunakan di
sektor-sektor selain kelima sektor utama yang disebut dalam penelitian ini. Besarnya pembayaran utang luar negeri pemerintah di sektor lainnya
dipengaruhi secara positif oleh jumlah kumulatif utang luar negeri pemerintah di sektor lainnya dengan respon yang positif juga baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang. Artinya, setiap 1 persen kenaikan pinjaman luar negeri di sektor lainnya akan menaikkan pembayaran utang luar negerinya sebesar
0.1715 persen dalam jangka pendek dan 0.6102 persen dalam jangka panjang. Hasil estimasi dampak perubahan pendapatan pemerintah dan utang luar
negeri pemerintah di sektor lain atas pembayaran utang luar negeri di sektor lainnya dapat diikuti pada Tabel 32.
Tabel 32. Hasil Estimasi dan Elastisitas Pembayaran Utang LN Sektor Lainnya Variable
Parameter Elastisitas
Prob |T| Variable Label
Estimate E
SR
E
LR
GOREV 0.000549 0.1095 0.3896
0.5232 Pendapatan Pemerintah UTOTS
0.039804 0.1715 0.6102 0.1586 Utang S. Lainnya
LPUOTS 0.718935
- -
0.0004 Lag PUOTS
Hasil pada Tabel 32 tersebut juga dapat diartikan bahwa pemerintah berusaha untuk selalu menurunkan stok utang luar negerinya. Dari data empiris
dalam diketahui bahwa dalam praktek penyusunan anggaran belanja, pemerintah selalu berusaha untuk menurunkan jumlah stok utang luar negeri pemerintah
yang sudah besar, dengan cara penambahan porsi pinjaman luar negerinya selalu
140
diupayakan lebih kecil dari jumlah pembayaran utang luar negerinya. Dengan demikian diharapkan bahwa ke depan, jumlah stok utang luar negeri pemerintah
semakin lama akan semakin menurun. Lebih jauh lagi, dari variabel peubah bedakala pada Tabel 32 tersebut
juga dapat diketahui bahwa perilaku pembayaran utang luar negeri di sektor lainnya memerlukan waktu yang lama untuk mencapai titik keseimbangannya
dalam merespon perubahan ekonomi yang terjadi.
6.2.23. Respon Angka Partisipasi Sekolah