Respon Penggunaan Utang LN di Sektor Lainnya

132

6.2.16. Respon Penggunaan Utang LN di Sektor Lainnya

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan utang luar negeri di sektor lainnya adalah utang luar negeri yang digunakan di sektor-sektor selain kelima sektor utama yang disebut dalam penelitian ini. Variabel-variabel penjelas yaitu pertumbuhan alokasi rupiah murni dan pembayaran utang luar negeri di sektor lainnya, serta suku bunga pinjaman luar negeri yang sebelumnya diperkirakan mempengaruhi perilaku penggunaan utang luar negeri pemerintah di sektor lainnya ini ternyata mempunyai pengaruh yang tidak signifikan, meskipun tandanya sesuai dengan harapan. Hasil estimasi dampak utang luar negeri di sektor ini akibat perubahan variabel-variabel alokasi rupiah murni, pembayaran utang luar negeri, lender driven, suku bunga dunia, dan variabel bedakalanya selengkapnya dapat diikuti pada Tabel 26. Tabel 26. Hasil Estimasi dan Elastisitas Utang di Sektor Lainnya Variable Parameter Elastisitas Prob |T| Variable Label Estimate E SR E LR INTERCEP 642.75764 - - 0.0745 Intercept GRPOTS -0.445855 -0.0021 -0.0029 0.7035 Growth RPOTS PUOTS -0.335042 -0.0778 -0.1070 0.2926 Pemb. Utang S. Lainnya DRVOTS 2.852328 0.6500 0.8947 0.0001 Lender Driven S. Lainnya LIBOR -64.510248 -0.1810 -0.2492 0.1484 Suku Bunga LIBOR LUTOTS 0.287731 - - 0.0005 Lag UTOTS Variabel penjelas yang sangat dominan mempengaruhi perilaku utang luar negeri di sektor ini hanya variabel lender driven dan peubah bedakala. Hal ini berarti kenaikan lender driven di sektor lainnya akan berdampak pada naiknya jumlah utang luar negeri di sektor lainnya dengan respon yang inelastis di semua periode waktu. Penjelasannya adalah setiap 1 persen kenaikan pengaruh lender dalam kebijakan pengadaan barang dan jasa di sektor lainnya akan berdampak pada naiknya utang luar negeri sektor lainnya sebesar 0.65 persen dalam jangka pendek dan 0.8947 persen dalam jangka panjang. Sekali lagi hal ini dapat diinterpertasikan bahwa posisi Indonesia dalam diplomasi ekonomi, termasuk didalamnya diplomasi dalam bernegosiasi loan masih lemah 133 sehingga kreditur lebih berperan dalam menentukan arah pengelolaan utang luar negeri di Indonesia. Lebih jauh lagi, dari variabel peubah bedakala pada Tabel 26 tersebut dapat diketahui bahwa perilaku utang luar negeri di sektor lainnya memerlukan waktu yang lama untuk mencapai titik keseimbangannya dalam merespon perubahan ekonomi yang terjadi.

6.2.17. Respon Pembayaran Utang LN di Sektor Pendidikan