Respon Penggunaan Utang LN di Sektor Lainnya
6.2.16. Respon Penggunaan Utang LN di Sektor Lainnya
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan utang luar negeri di sektor lainnya adalah utang luar negeri yang digunakan di sektor-sektor selain kelima sektor utama yang disebut dalam penelitian ini. Variabel-variabel penjelas yaitu pertumbuhan alokasi rupiah murni dan pembayaran utang luar negeri di sektor lainnya, serta suku bunga pinjaman luar negeri yang sebelumnya diperkirakan mempengaruhi perilaku penggunaan utang luar negeri pemerintah di sektor lainnya ini ternyata mempunyai pengaruh yang tidak signifikan, meskipun tandanya sesuai dengan harapan. Hasil estimasi dampak utang luar negeri di sektor ini akibat perubahan variabel-variabel alokasi rupiah murni, pembayaran utang luar negeri, lender driven, suku bunga dunia, dan variabel bedakalanya selengkapnya dapat diikuti pada Tabel 26. Tabel 26. Hasil Estimasi dan Elastisitas Utang di Sektor Lainnya Variable Parameter Elastisitas Prob |T| Variable Label Estimate E SR E LR INTERCEP 642.75764 - - 0.0745 Intercept GRPOTS -0.445855 -0.0021 -0.0029 0.7035 Growth RPOTS PUOTS -0.335042 -0.0778 -0.1070 0.2926 Pemb. Utang S. Lainnya DRVOTS 2.852328 0.6500 0.8947 0.0001 Lender Driven S. Lainnya LIBOR -64.510248 -0.1810 -0.2492 0.1484 Suku Bunga LIBOR LUTOTS 0.287731 - - 0.0005 Lag UTOTS Variabel penjelas yang sangat dominan mempengaruhi perilaku utang luar negeri di sektor ini hanya variabel lender driven dan peubah bedakala. Hal ini berarti kenaikan lender driven di sektor lainnya akan berdampak pada naiknya jumlah utang luar negeri di sektor lainnya dengan respon yang inelastis di semua periode waktu. Penjelasannya adalah setiap 1 persen kenaikan pengaruh lender dalam kebijakan pengadaan barang dan jasa di sektor lainnya akan berdampak pada naiknya utang luar negeri sektor lainnya sebesar 0.65 persen dalam jangka pendek dan 0.8947 persen dalam jangka panjang. Sekali lagi hal ini dapat diinterpertasikan bahwa posisi Indonesia dalam diplomasi ekonomi, termasuk didalamnya diplomasi dalam bernegosiasi loan masih lemah 133 sehingga kreditur lebih berperan dalam menentukan arah pengelolaan utang luar negeri di Indonesia. Lebih jauh lagi, dari variabel peubah bedakala pada Tabel 26 tersebut dapat diketahui bahwa perilaku utang luar negeri di sektor lainnya memerlukan waktu yang lama untuk mencapai titik keseimbangannya dalam merespon perubahan ekonomi yang terjadi.6.2.17. Respon Pembayaran Utang LN di Sektor Pendidikan
Parts
» Dampak utang luar negeri pemerintah terhadap kinerja perekonomian Indonesia
» Defisit Anggaran Pemerintah dan Pembiayaan Pembangunan Tantangan Pembiayaan Pembangunan
» Perkembangan Posisi Utang Luar Negeri Pemerintah
» Kinerja Utang Luar Negeri Pemerintah dan Pertumbuhan Ekonomi
» Utang Luar Negeri Pemerintah Pada Beberapa Sektor Utama
» Perumusan Masalah Tujuan Penelitian
» Kegunaan Hasil Penelitian Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
» Pembangunan Terencana Pelita I 19691970 - 19731974
» Utang Luar Negeri Pemerintah Periode Pelita I Sampai Dengan
» Perkembangan Stok Utang Luar Negeri Pemerintah
» Dinamika Utang Luar Negeri Pemerintah
» Permasalahan Utang Pemerintah Utang Luar Negeri Pemerintah
» Utang Negara-Negara Industri Utang Dunia
» Utang Negara-Negara Berkembang Utang Dunia
» Penanganan Utang Negara-Negara Industri: Pengalaman Belgia
» Pengalaman Sri Lanka Penanganan Utang Negara-Negara Berkembang
» Kasus di Indonesia Utang Dunia
» Pendekatan Teori Two-Gap Model
» Pendekatan Pembiayaan Defisit Teori Utang
» Pendekatan Permintaan dan Penawaran
» Indikator Solvabilitas Solvabilitas dan Kesinambungan Fiskal
» Indikator Kesinambungan Fiskal Fiscal Sustainability
» Kesinambungan dan Kedinamisan Utang
» Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA
» Tahapan Utang Luar Negeri Pemerintah Aliran Utang Luar Negeri Pemerintah
» Sektor Pendidikan Sektor Kesehatan
» Sektor Pertanian dan Pengairan
» Sektor Pertambangan dan Energi Sektor Perhubungan dan Transportasi
» Intervensi Kebijakan Fiskal Pemerintah Intervensi Kebijakan Pemerintah Terkait Dengan Kebocoran
» Intervensi Kebijakan Terkait Dengan Kebijakan Kreditur
» Pembayaran Utang Luar Negeri Pemerintah
» Pengumpulan Data Sekunder Prosedur Analisis: Analisis Ekonometrika
» Sistem Utang Luar Negeri Pemerintah
» Model Ekonometrika Utang Luar Negeri Pemerintah
» Persamaan Dalam Model Ekonometrika Utang Luar Negeri 1.
» Identifikasi Model METODOLOGI PENELITIAN
» Root Mean Square Percent Error Uji Durbin-Watson
» Metode Estimasi Simulasi Model
» Keragaan Umum Hasil Pendugaan Model Utang Luar Negeri
» Respon Konsumsi Rumah Tangga
» Respon Investasi Masyarakat Respon Net Ekspor
» Respon Pendapatan Pemerintah Keragaan Model Utang Luar Negeri
» Respon Alokasi Rupiah Murni Sektor Pendidikan
» Respon Alokasi Rupiah Murni Sektor Kesehatan
» Respon Alokasi Rupiah Murni Sektor Pertanian dan Pengairan
» Respon Alokasi Rupiah Murni Sektor Pertambangan dan Energi
» Respon Alokasi Rupiah Murni Sektor Perhubungan dan
» Respon Alokasi Rupiah Murni Sektor Lainnya Respon Penggunaan Utang LN di Sektor Pendidikan
» Respon Penggunaan Utang LN di Sektor Kesehatan
» Respon Penggunaan Utang LN di Sektor Pertanian dan Pengairan
» Respon Penggunaan Utang LN di Sektor Pertambangan dan Energi
» Respon Penggunaan Utang LN di Sektor Perhubungan dan
» Respon Penggunaan Utang LN di Sektor Lainnya
» Respon Pembayaran Utang LN di Sektor Pendidikan
» Respon Pembayaran Utang LN di Sektor Kesehatan
» Respon Pembayaran Utang LN di Sektor Pertanian dan Pengairan
» Respon Pembayaran Utang LN di Sektor Pertambangan dan Energi
» Respon Pembayaran Utang LN di Sektor Perhubungan dan Respon Pembayaran Utang LN di Sektor Lainnya
» Respon Angka Partisipasi Sekolah
» Respon Angka Tahun Lama Bersekolah
» Respon Angka Usia Harapan Hidup
» Respon Angka Pertumbuhan Sektor Perhubungan dan Transportasi
» Respon Angka Pengangguran Keragaan Model Utang Luar Negeri
» Keragaan Khusus Indikator Pertumbuhan Sektoral
» Peramalan Nilai Variabel Tahun 2006 - 2009
» Validasi Model Utang Luar Negeri Pemerintah Indonesia
» Kenaikan Suku Bunga Pinjaman LN Sebesar 10 Persen
» Pengurangan Utang LN Pemerintah Sebesar 10 Persen
» Penurunan Pengaruh Lender Driven Sebesar 10 Persen
» Penurunan Kebocoran Utang LN Pemerintah Sebesar 10 Persen
» Kenaikan Belanja Pemerintah Sebesar 10 Persen
» Kenaikan Pendapatan Pemerintah Sebesar 10 Persen
» Kenaikan Indikator Pembangunan di Sektor Pendidikan
» PenurunanKenaikan Indikator Pembangunan di Sektor Kesehatan
» Kenaikan Angka Pertumbuhan Sektor Pertanian dan Pengairan
» Kenaikan Angka Pertumbuhan Sektor Pertambangan dan Energi
» Kenaikan Angka Pertumbuhan Sektor Perhubungan dan
» Penurunan Angka Pengangguran Sebesar 10 Persen
» Kenaikan Penurunan Angka Indikator Pertumbuhan Sektoral
» Penurunan Utang LN, Pengaruh Lender Driven dan Kebocoran
» Kenaikan Pertumbuhan Sektor Pertanian dan Pengairan Sebesar
Show more