Respon Angka Pengangguran Keragaan Model Utang Luar Negeri

148 target pertumbuhan sektor perhubungan dan transportasi, pemerintah hanya mempertimbangkan kondisi pertumbuhannya pada tahun sebelumnya.

6.2.30. Respon Angka Pengangguran

Tingkat pengangguran terbuka di Indonesia sampai dengan tahun 2005 masih tergolong cukup tinggi. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan ekonomi Indonesia yang belum dapat mengimbangi pertumbuhan angkatan kerja baru. Akibatnya, upaya penciptaan kesempatan kerja seluas-luasnya guna menampung angkatan kerja baru tersebut tidak dapat dicapai sepenuhnya. Berdasarkan teori ekonomi tentang hubungan tingkat pengangguran dan PDB, serta berdasarkan pengalaman empiris, dalam penelitian ini dibangun persamaan perilaku yang akan mencari hubungan antara tingkat pengangguran sebagai independent variable dengan pendapatan pemerintah, utang luar negeri pemerintah, dan pertumbuhan PDBI sebagai dependent variables atas tingkat pengangguran. Dari hasil estimasi dapat diketahui bahwa tidak satupun variabel-variabel penjelas secara sendiri-sendiri dapat menjelaskan perilaku tingkat pengangguran yang terjadi di Indonesia. Namun, apabila dilihat secara bersama-sama, variabel- variabel penjelas ini mampu menjelaskan dengan baik perilaku peubah endogennya, yaitu tingkat pengangguran di Indonesia, yang dicerminkan dari cukup tingginya koefisien determinasi R 2 persamaan perilaku angka tingkat pengangguran ini, yang mencapai 0.8878. Selain itu, berdasarkan teori ekonomi tentang hubungan antara variabel endogen dengan variabel-variabel endogennya pada persamaan ini, didapatkan hasil yang sesuai dengan harapan. Tabel 40. Hasil Estimasi dan Elastisitas Angka Pengangguran Variable Parameter Elastisitas Prob |T| Variable Label Estimate E SR E LR INTERCEP 1268.782216 - - 0.449 Intercept GOREV -0.002223 -0.0406 -0.7583 0.8525 Pendapatan Pemerintah UTGOV -0.018855 -0.1128 -2.1075 0.7074 Total Utang LN Pemerintah GPDBI -45.699159 -0.0630 -1.1767 0.4848 Growth PDBI LUNEM 0.953536 - - 0.0016 Lag UNEM 149 Satu-satunya variabel penjelas yang mempunyai pengaruh yang secara statistik cukup signifikan atas perilaku tingkat pengangguran di Indonesia adalah variabel bedakala-nya. Hasil estimasi selengkapnya atas model persamaan struktural tingkat angka pengangguran ini dapat diikuti pada Tabel 40. Dari tabel tersebut dapat diindikasikan perilaku tingkat pengangguran di Indonesia memerlukan waktu yang lama untuk menyesuaikan kembali kepada tingkat keseimbangannya dalam merespon perubahan ekonomi yang terjadi.

6.3. Keragaan Khusus Indikator Pertumbuhan Sektoral