Sektor Pertambangan dan Energi Sektor Perhubungan dan Transportasi

61 investasi, yang antara lain berasal dari utang luar negeri pemerintah. Aliran alokasi dana pembangunan untuk sektor pertanian dan pengairan dapat digambarkan sebagai berikut: Fungsi Penerimaan: P TAN = k G TAN , I TAN dimana: P TAN = Alokasi anggaran untuk sektor pertanian dan pengairan G TAN = Penerimaan utang luar negeri pemerintah untuk sektor pertanian dan pengairan I TAN = Input-input lainnya Fungsi Penggunaan: P TAN = G TAN + I TAN Pemaksimuman Penggunaan Utang Luar Negeri: E = k G TAN , I TAN – G TAN + I TAN dimana: E = Penggunaan maksimum G TAN = Pengeluaran untuk sektor pertahian dan pengairan dari utang luar negeri I TAN = Pengeluaran untuk sektor pertanian dan pengairan dari input Lainnya

4.3.1.4. Sektor Pertambangan dan Energi

Ke dalam sektor pertambangan dan energi ini, selain sumber daya alam seperti energi minyak bumi, energi non minyak bumi khususnya gas dan batubara serta pemanfaatan energi baru dan terbarukan, juga dimasukkan ketenagalistrikan. Selain merupakan salah satu sumber penghasil devisa negara yang penting, energi juga merupakan unsur penunjang utama dalam pertumbuhan ekonomi yang mempengaruhi pula pertumbuhan sektor lainnya. Eksplorasi kekayaan bumi Indonesia harus senantiasa memperhatikan pengelolaan sumber daya alam agar selain memberikan manfaat untuk saat ini, juga harus dapat menjamin kehidupan dan ketersediaannya di masa mendatang. Karena terbatasnya cadangan energi fosil yang ada saat ini, maka dirasakan perlu untuk mulai memanfaatkan energi 62 alternatif secara bertahap. Di sisi lain, kebutuhan akan energi dan tenaga listrik terus meningkat dengan pesat seiring dengan peningkatan konsumsi energi dan tenaga listrik baik untuk industri, transportasi maupun rumah tangga. Guna memenuhi permintaan kebutuhan akan energi dan tenaga listrik ini, disamping dibutuhkan investasi yang berasal dari sumber penerimaan dalam negeri, masih dibutuhkan investasi dari sumber utang luar negeri. Aliran alokasi anggaran pembangunan sektor pertambangan dan energi ini dapat diikuti sebagai berikut: Fungsi Penerimaan: P TAM = k G TAM , I TAM dimana: P TAM = Alokasi anggaran untuk sektor pertambangan dan energi G TAM = Penerimaan utang luar negeri pemerintah untuk sektor pertambangan dan energi I TAM = Input-input lainnya Fungsi Penggunaan: P TAM = G TAM + I TAM Pemaksimuman Penggunaan Utang Luar Negeri: E = k G TAM , I TAM – G TAM + I TAM dimana: E = Penggunaan maksimum G TAM = Pengeluaran untuk sektor pertambangan dan energi dari utang luar negeri I TAM = Pengeluaran untuk sektor pertambangan dan energi dari input lainnya

4.3.1.5. Sektor Perhubungan dan Transportasi

Pembangunan sektor perhubungan dan transportasi merupakan salah satu bagian yang penting dalam pembangunan nasional. Kendala yang dihadapi sektor perhubungan dan transportasi meliputi aspek kelembagaan dan peraturan, sumber daya manusia, teknologi, pendanaan investasi, kapasitas, serta operasi dan pemeliharaan. Dari aspek pendanaan, akibat karakteristik infrastruktur transportasi yang membutuhkan biaya investasi yang besar dan jangka waktu pengembalian 63 yang panjang, serta masih banyaknya penyelenggaraan infrastruktur transportasi yang dilakukan secara monopoli, maka peran pemerintah sebagai regulator dan sekaligus investor masih sangat diperlukan. Sektor perhubungan dan transportasi masih merupakan kebutuhan pokok bagi pelayanan distribusi komoditi perdagangan dan industri serta prasarana transportasi manusia. Selain itu, di era desentralisasi, prasarana dan sarana perhubungan dan transportasi merupakan perekat keutuhan bangsa dan negara dalam segala aspek sosial, budaya, ekonomi, politik dan keamanan. Dengan demikian, prasarana dan sarana perhubungan dan transportasi yang menjangkau seluruh wilayah tanah air merupakan tuntutan yang tidak dapat ditawar lagi. Kebutuhan pendanaan pembangunan sektor perhubungan dan transportasi yang sangat besar tidak dapat dipenuhi semuanya dari sumber dana dalam negeri. Oleh karena itu, sumber dana dari utang luar negeri untuk pembangunan sektor tersebut masih sangat diperlukan. Aliran alokasi pendanaan untuk pembangunan sektor perhubungan dan transportasi dapat digambarkan sebagai berikut: Fungsi Penerimaan: P HUB = k G HUB , I HUB dimana: P HUB = Alokasi anggaran untuk sektor perhubungan dan transportasi G HUB = Penerimaan utang luar negeri pemerintah untuk sektor perhubungan dan transportasi I HUB = Input-input lainnya Fungsi Penggunaan: P HUB = G HUB + I HUB Pemaksimuman Penggunaan Utang Luar Negeri: E = k G HUB , I HUB – G HUB + I HUB dimana: E = Penggunaan maksimum G HUB = Pengeluaran sektor perhubungan dan transportasi dari utang luar negeri I HUB = Pengeluaran sektor perhubungan dan transportasi dari input lainnya 64

4.3.2. Pengaruh Suku Bunga Dunia dan Perubahan Nilai Tukar