Analisis Keberlanjutan Dimensi Teknologi USDT

128 Tingkat korelasi diantara dimensi-dimensinya R 2 sangat erat yaitu sebesar 95,2 , dan pengaruh galatnya sangat kecil karena nilai Stress-nya 13,7 yang berarti 25 , sehingga dapat diterima. Gambar nilai indeks keberlanjutan IKb dimensi teknologi USDT di Kawasan Agropolitan terdapat pada Gambar 23. USDT Ordination Down Up Bad Good -60 -40 -20 20 40 60 20 40 60 80 100 USDT Status Other Distingishing Features Real Teknologi = 32,43 Reference anchors Anchors Gambar 23 Analisis Rap-USDT yang menunjukkan Nilai IKb-USDT Dimensi Teknologi di Kawasan Agropolitan Pacet, Cianjur. Untuk meningkatkan status nilai indeks keberlanjutan dimensi teknologi ini perlu dilakukan perbaikan terhadap beberapa atribut yang sensitif mempengaruhi nilai indeks tersebut. Hasil analisis leverage sebagaimana terlihat pada Gambar 24. Berdasarkan Gambar 24 terlihat ada tujuh atribut yang paling sensitif mempengaruhi indeks keberlanjutan dimensi teknologi karena nilai RMS Root Mean Squared paling tinggi yaitu Pertanian Organik 8,07, Konservasi secara Mekanis 6,49, Irigasi Tetes 5,54, Minimum Tillage 5,26, konservasi vegetatif 4,89, konservasi kimiawi 4,07 dan wanatani 3,92. Dengan demikian atribut tersebut perlu mendapat perhatian dan dikelola dengan baik agar nilai indeks dimensi teknologi ini meningkat di masa yang akan datang. 129 Leverage of Attributes 4.891639677 6.4878541 4.067363703 8.036563763 5.544868386 5.260360667 0.546009059 3.916416214 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1. Konservasi vegetatif 2. Konservasi Mekanis 3. Konservasi Kimiawi 4. Pertanian Organik 5. Irigasi tetes 6. Minimum Tillage 7. Mulsa Plastik 8. Wanatani Attribute Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed on Status scale 0 to 100 Gambar 24 Peran Masing-masing Atribut Teknologi yang dinyatakan dalam bentuk Perubahan RMS IKb-USDT Kawasan Agropolitan Pacet, Cianjur. Atribut-atribut yang sensitif mempengaruhi indeks keberlanjutan dimensi teknologi adalah sebagai berikut : 1 Pertanian Organik yang sudah cukup tinggi skor 2 perlu ditingkatkan lagi agar produk sayuran dapat terbebas dari pencemaran sehingga dapat memperoleh harga tinggi dengan cara meningkatkan penyuluhan dan meningkatkan penyediaan pupuk kompos dan penggunaan pestisida nabati 2 Konservasi secara Mekanis yang sudah cukup tinggi skor 2 perlu ditingkatkan agar pengendalian erosi dapat berlangsung efektif dan efisien sehingga lahan tidak cepat terdegradasi dengan cara meningkatkan penyuluhan dan meningkatkan pengelolaan lahan usahatani sayuran dataran tinggi sehingga erosi yang terjadi dibawah ambang batas yang diijinkan 3 Pengelolaan Irigasi Tetes yang sangat rendah Skor 0 perlu ditingkatkan agar pengelolaan air menjadi lebih efisien terutama di musim kemarau sehingga tidak terjadi kekurangan air dan petani dapat mempertahankan produktivitasnya 130 4 Minimum Tillage yang masih sangat rendah skor 0 perlu ditingkatkan agar pengendalian erosi dapat berlangsung efektif dan efisien sehingga lahan tidak cepat terdegradasi dengan cara meningkatkan penyuluhan dan meningkatkan pengelolaan lahan usahatani sayuran dataran tinggi terutama di musim hujan 5 Konservasi secara vegetatif yang sudah cukup tinggi skor 2 perlu ditingkatkan agar pengendalian erosi dapat berlangsung efektif dan efisien sehingga lahan tidak cepat terdegradasi dengan cara meningkatkan penyuluhan dan meningkatkan pengelolaan lahan usahatani sayuran dataran tinggi sehingga produksi lahan semakin meningkat 6 Konservasi secara Kimiawi yang masih sangat rendah skor 0 perlu diperkenalkan agar kemantapan tanah terjaga sehingga tanah dapat dipertahankan dari terjadinya erosi dengan cara meningkatkan penyuluhan dan menyediakan sarana kimiawi untuk soil conditioner 7 Wanatani masih sangat rendah skor 0 maka perlu sosialisasi agar pengendalian erosi dapat efektif dan efisien sehingga lahan tidak cepat terdegradasi dengan cara meningkatkan penyuluhan dan meningkatkan pengelolaan lahan usahatani sayuran dataran tinggi sehingga kerusakan lingkungan dapat dihindari disamping petani dapat memperoleh pendapatan yang berkelanjutan.

5.2.5 Analisis Keberlanjutan Dimensi Etika USDT

Berdasarkan hasil RapAnalysis diperoleh nilai indeks keberlanjutan dimensi etika sebesar 57,73 dengan Squared Correlation 0,9355 dan Stress 0,1729. Nilai indeks sebesar 57,73 menunjukkan bahwa kondisi dimensi teknologi di Kawasan Agropolitan termasuk kategori cukup berlanjut, karena berada pada kisaran nilai 51-75 . Tingkat korelasi diantara dimensi-dimensinya R 2 sangat erat yaitu sebesar 93,55 , dan pengaruh galatnya sangat kecil karena nilai Stress-nya 17,29 yang berarti 20 , sehingga dapat diterima. Gambar 25 menunjukkan nilai indeks keberlanjutan dimensi etika sebesar 57,73, untuk meningkatkan status nilai indeks keberlanjutan dimensi etika ini perlu dilakukan perbaikan terhadap beberapa atribut yang sensitif mempengaruhi nilai indeks tersebut. 131 USDT Ordination Good Bad Up Down -60 -40 -20 20 40 60 20 40 60 80 100 USDT Status Other Distingishing Features Real Etika = 57,73 Reference anchors Anchors Series8 Gambar 25 Analisis Rap-USDT yang menunjukkan nilai IKb-USDT Dimensi Etika di Kaw asan Agropolitan Pacet, Cianjur. Berdasarkan hasil analisis leverage sebagaimana Gambar 26, terlihat ada dua atribut yang sensitif mempengaruhi indeks keberlanjutan dimensi etika. Dengan demikian atribut tersebut perlu mendapat perhatian dan dikelola dengan baik agar nilai indeks dimensi etika ini meningkat di masa yang akan datang. Atribut-atribut sensitif yang mempengaruhi indeks keberlanjutan dimensi etika adalah : 1 Atribut peraturan denda materi walaupun telah sering dilakukan skor 2 namun masih perlu terus ditingkatkan karena hasil analisis leverage menunjukkan atribut tersebut sangat penting. Cara yang dapat dilakukan adalah kelompok tani dan aparat desa melaksanakan kontrol yang teratur sehingga tingkat pelanggaran berkurang yang dapat memperbaiki kondisi kawasan agropolitan