Tingkat Keberlanjutan Kondisi Eksisting Pengelolaan Usahatani

Data yang dikumpulkan dalam perancangan model pengelolaan usahatani berkelanjutan untuk sayuran dataran tinggi di Kawasan Agropolitan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer dan sekunder yang dikumpulkan tertera pada Tabel 8. Tabel 8 Jenis dan Sumber Data Penelitian Model Pengelolaan Usahatani Sayuran Dataran Tinggi Berkelanjutan No Sumber Data Aspek yang diteliti Teknis dan lingkungan Sosial Ekonomi 1. Primer - besarnya erosi - persepsi masyarakat - komoditas ungggulan - teknologi konservasi - partisipasi Masyarakat - produk olahan unggulan - luas komoditas unggulan - tingkat pendidikan - pendapatan ushtani - pergiliran tanaman - harga hasil - tingkat adopsi teknologi - prodksi tan unggulan 2. Sekunder - luas areal pertanian - anggkatan kerja - pabrik pengolahan - iklim - pasar - investasi - pelatihan teknis yg diikuti - kemitraan petani - pendapatankapita - organisasi masyarakat -kmampuanmenabung - jumlah petani - pemupukan modal Data primer diperoleh langsung dari responden sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai sumber yaitu Kantor Pemerintah Kabupaten Cianjur, Kecamatan Pacet dan Cipanas, Kantor Desa Sukatani dan Sindang Jaya, Diperthut Kabupaten Cianjur dan Cabang Dipertahut Kecamatan Pacet dan Cipanas, BPP Cipanas dan Pacet, serta Perusahaan Agroindustri. Proses Hierarki Analitik PHA. Data yang diperlukan untuk analisis PHA semuanya adalah data primer yang berasal dari responden pakar dari berbagai bidang. Aspek yang diteliti meliputi fokus pengembangan agropolitan yaitu pengelolaan USDT berkelanjutan, yang meliputi berbagai faktor subsistem agribisnis yaitu agroinput, agroproduksi, agroindustri, pemasaran dan sarana penunjang, dan dilakukan oleh berbagai aktor baik pemerintah, petani, pengusaha hasil pertanian, perbankan maupun pedagang. Dengan menetapkan berbagai tujuan yaitu perluasan kesempatan kerja, peningkatan produksi dan pendapatan serta PAD, maka dapat ditetapkan alternatif program pembangunan pertanian. Kuesioner Proses Hierarkhi Analitik terdapat pada Lampiran 9.

3.5 Teknik Penarikan Sampel

3.5.1 Tingkat Keberlanjutan Kondisi Eksisting Pengelolaan Usahatani

Penelitian tingkat keberlanjutan kondisi eksisting pengelolaan usahatani sangat berhubungan erat dengan aspek usahatani sehingga responden yang digunakan populasinya adalah semua petani pelaku usahatani sayuran dataran tinggi di Kawasan Agropolitan. Responden petani didekati dengan petani yang menjadi anggota kelompok tani yang jumlahnya 90 orang dari 9 kelompok tani yang ada di Desa Sukatani dan Sindang Jaya . Siegel 1990 menyatakan bahwa kekuatan suatu tes statistik meningkat seiring dengan meningkatnya besar sampel. Menurut Sugiyono 2004 apabila dikehendaki sampel dipercaya 100 mewakili populasi, maka jumlah anggota sampel sama dengan jumlah anggota populasi. Bila tingkat kepercayaan 95 , maka jumlah anggota sampel akan lebih kecil dari jumlah anggota populasi. Jumlah responden n dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin Sevilla dkk., 1993 : 161 sebagai berikut : N n = -------------- ...............................................1 1 + Ne 2 dimana : - n = besarnya sampel - N = besarnya populasi kepala keluarga petani sayuran dataran tinggi - e = galat yang diterima 10 . Berdasarkan perhitungan dengan rumus tersebut diperoleh jumlah responden = 90{1+900.10 2 } = 90{1+900.01} = 901+0,9 = 901,9 = 47,37 responden. Jumlah responden petani sayuran dataran tinggi di kawasan agropolitan sebanyak 47 orang perlu ditambah dengan 3 orang .petani sayuran yang bukan anggota kelompok tani agar hasil penelitian yang diperoleh lebih akurat. Penentuan jumlah 3 orang responden non anggota kelompok tani tersebut didasarkan pada sulitnya menjumpai mereka dan adanya faktor keterbatasan dana penelitian yang tersedia. Cara pengambilan sampel dilakukan secara acak pada petani di dua desa agropolitan yaitu Desa Sindang Jaya dan Desa Sukatani dengan jumlah petani sampel proporsional dengan besarnya jumlah populasi petani sayuran dataran tinggi pada dua desa tersebut Proportional Cluster Random Sampling.

3.5.2 Penentuan Komoditas Unggulan