137
Penanganan atribut-atribut tersebut adalah sebagai berikut : -
Hutan disekitar kawasan harus dijaga agar lestari, sehingga masyarakat dapat mengambil manfaat dari keberadaan hutan tersebut misalnya dengan
membudidayakan lebah madu dll -
.Untuk alih fungsi lahan, masyarakat masih memungkinkan melakukan alih fungsi lahan untuk berbagai kegiatan seperti bangunan rumah, pabrik dan
pembangunan infrastruktur lainnya, selama pelaksanaan program agropolitan. Namun alih fungsi lahan tersebut harus dihambat, misalnya
dengan membangun pada areal-areal marginal agar kawasan budidaya teta p dapat berfungsi sebagai produsen sayuran dataran tinggi
- Keadaan sumber air yang ada sekarang harus ditingkatkan pengelolaannya
agar pada musim kemarau tidak terjadi kekeringan, yang bisa berakibat menurunnya produktivitas sayuran dataran tinggi.
Dimensi Teknologi
Pada aspek teknologi diperlukan perbaikan penanganan terhadap penggunaan mulsa plastik, penerapan irigasi tetes, konservasi kimiawi, penerapan
pertanian organik, penerapan wanatani, penerapan minimum tillag e. Atribut yang paling penting yaitu penggunaan mulsa plastik, penerapan irigasi tetes, dan
konservasi kimiawi. Penanganan atribut-atribut tersebut adalah sebagai berikut :
- Penggunaan mulsa plastik dapat memperkecil erosi, sehingga penerapannya
perlu diperluas melalui berbagai metode penyuyuluhan pertanian -
Untuk mengefisienkan penggunaan air terutama di musim kemarau maka penerapan teknologi irigasi tetes sangat mutlak dilaksanakan, sehingga
kebutuhan tanaman akan air dapat tercukupi. -
Kondisi curah hujan yang sangat tinggi dimusim hujan memerlukan ketahanan tanah yang tinggi sehingga perlu dilakukan teknik konservasi
secara kimiawi dengan penggunaan emulsi bitumen untuk memperbaiki ketahanan tanah sehingga lahan tidak tererosi.
138
Dimensi Etika
Pada aspek etikaaturan lokal diperlukan perbaikan penanganan terhadap penggunaan kompos, aturan pengelolaan hutan, denda materi, kerjasama dan
aturan penggunaan pestisida. Atribut yang paling penting yaitu aturan penggunaan kompos, pengelolaan hutan dan denda materi.
Penanganan atribut-atribut tersebut adalah sebagai berikut : -
Penggunaan kompos perlu diatur sesuai rekomendasi, karena penggunaan yang berlebihan dapat menimbulkan pencemaran sedangkan penggunaan
yang terlalu sedikit menyebabkan tanah tidak subur sehingga produktivitas sayuran dapat menurun. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian dosis
penggunaan pupuk kandang agar dapat dibuat rekomendasi penggunaan pupuk ikandang secara tepat
- Pengelolaan hutan perlu diatur sehingga hutan dapat lestari dan dapat
memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya -
Dalam berusahatani perlu ditetapkan berbagai aturannorma yang diikuti dengan penerapan sangsi pembayaran dendamateri bagi pelanggar-
pelanggar aturan, agar masyarakat mentaati aturan yang diberlakukan.
VI ANALISIS KOMODITAS UNGGULAN
6.1 Karakteristik Responden
Responden pada kegiatan ini sama dengan responden pada penelitian terdahulu yaitu analisis keberlanjutan kondisi eksisiting usahatani sayuran
dataran tinggi USDT di Kawasan Agropolitan. Berdasarkan analisis data primer diperoleh karakteristik responden sebagai berikut :
1 Sebanyak 43 orang 86 responden merupakan anggota kelompok tani, sedangkan sisanya bukan merupakan anggota kelompok tani
2 Petani yang menjadi anggota kelompok tani, sebanyak 9 orang 20,93 telah berpengalaman sebagai pengurus kelompok tani Ketua dan
Sekretaris, sedangkan lainnya hanya berpengalaman sebagai anggota kelompok tani
3 Sebagian besar petani 50 merupakan petani yang relatif baru dalam berusahatani sayuran dataran tinggi sedangkan lainnya 10 sudah lama
dan 40 cukup lama berpengalaman sebagai petani sayuran dataran tinggi 4 Luas lahan garapan petani dalam USDT adalah rata-rata 0,65 ha dengan
status penguasaan lahan adalah milik 80 , sewa 12 dan sakap 8
5 USDT dilaksanakan pada ketinggian 1200 -1430 m diatas pemukaan laut.
6.2 Kesesuaian Lahan 6.2.1 Tingkat Penerapan Teknologi
Selanjutnya dilaksanakan analisis tingkat penerapan teknologi Asta usahanya yang mencakup 1 pengolahan tanah 2 benih unggul 3 pemupukan
4 pengendalian hama dan penyakit 5 pengairan 6 panen 7 pasca panen dan 8 konservasi tanah dan air.
Berdasarkan hasil analisis seperti yang terdapat pada lampiran terlihat bahwa rata-rata penerapan teknologi Asta USDT oleh petani telah mencapai 72
. Dengan menggunakan kriteria penerapan 80 – 100 baik sekali, 60-79 baik, 40 -59 cukup baik dan 40 jelek, maka tingkat penerapan
teknologi Asta USDT di Kawasan Agropolitan termasuk kategori baik.
Aspek teknologi Asta USDT yang masih lemah adalah : 1 Pasca panen dengan skor 1,14
2 Cara pemupukan skor 1,32 3 Pengolahan tanah skor 1,60 dan
4 Konservasi tanah dan air dengan skor 1,66.
6.2.2 Komoditas yang Diusahakan Petani
Sayuran dataran tinggi yang diusahakan petani di Kawasan Agropolitan sangat banyak mencapai 14 jenis sayuran dan yang paling banyak ditanam
petani adalah wortel, bawang daun, caisim, lobak dan brokoli sebagaimana terlihat pada Tabel 40.
Tabel 40 Keadaan Tanaman Sayuran Dataran Tinggi yang Diusahakan Petani di Kawasan Agropolitan
No Jenis tanaman
Jumlah Petani 1
Wortel 50
100 2
Bawang daun 31
62 3
Caisim 19
38 4
Lobak 13
26 5
Brokoli 8
16 6
Kailan 5
10 7
Pakchoy 3
6 8
Horinso 3
6 9
Poling 2
4 10
Buncis 2
4 11
Sawi 1
2 12
Selada bokor 1
2 13
Katuncar 1
2 14
Bayam 1
2
Berdasarkan Tabel 40 terlihat bahwa seluruh petani 100 pernah menanam wortel dalam satu tahun terakhir, 62 pernah menanam bawang
daun, 38 petani pernah menanam caisim , 26 pernah menanam lobak dan 16 pernah menanam brokoli, sedangkan sisanya, petani pernah menanam
berbagai macam jenis sayuran introduksi dari Jepang dan Taiwan seperti kailan, pakchoy, horinso, poling, selada bokor dll.
Sehubungan dengan komoditas sayuran yang banyak ditanam petani adalah wortel, bawang daun, caisim, lobak dan brokoli, maka jenis sayuran
tersebut yang akan dianalisis kesesuaiannya dengan persyaratan penggunaan lahan untuk berbagai macam komoditas sayuran tersebut.
6.2.3 Kesesuaian Komoditas
Tahapan yang paling sulit dalam berusahatani sayuran dataran tinggi adalah memilih lahan yang sesuai untuk komoditas tertentu. Lahan yang akan
digunakan seharusnya sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang diperlukan tanaman dalam hubungannya dengan sifat-sifat tanah.