25
memainkan peran sangat penting. Pertumbuhan akar akan menyebabkan terjadinya perubahan susunan tanah soil decomposition dan perubahan
bentuk soil deformation di zona sekitar ujung akar. Untuk dapat tumbuh dan berkembang, akar harus menciptakan suatu sistem tenaga yang memberinya
kemampuan untuk menembus tanah di sekitarnya. Oleh karena itu, kekuatan tanah yang berkaitan dengan fleksibilitas tanah untuk merubah susunannya
dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan akar. Setiap upaya pengolahan tanah akan menyebabkan terjadinya
perubahan sifat-sifat tanah. Tingkat perubahan yang terjadi sangat ditentukan oleh jenis alat pengolah tanah yang digunakan. Namun demikian pengolahan
tanah secara berlebihan dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, diantaranya terjadinya penghancuran struktur tanah. Pengolahan tanah sangat
dipengaruhi oleh kandungan air tanah pada saat mengolah. Konstante Atterberg dapat digunakan untuk menentukan batas-batas waktu pengolahan tanah yang
terbaik. Keadaan olah yang baik dapat dinyatakan sebagai suatu keadaan dimana terbentuk struktur remah sehingga akan terjadi perbaikan–perbaikan
sirkulasi udara dalam tanah, biasanya tercapai apabila tanah diolah dalam keadaan lembab Sitorus, 2004.
Olah tanah konservasi conservation tillage merupakan suatu metode pengolahan tanah dengan tetap memperhatikan kaidah-kaidah konservasi tanah,
sehingga dampak negatif dari pengolahan tanah dapat ditekan sekecil mungkin. Menurut Wagger dan Denton 1991 dalam Rachman, DarĂah dan Husen 2004
olah tanah konservasi dapat mempertahankan produktivitas tanah tetap tinggi.
2.4.4 Pergiliran Tanaman Crop rotation
Erosi dapat terjadi salah satunya karena terbukanya lahan. Oleh karena itu dengan meningkatkan intensitas tanaman, selain dapat meningkatkan
produktivitas lahan sekaligus juga merupakan tindakan konservasi vegetatif. Tertutupnya lahan hampir sepanjang tahun akan mengurangi erosi serta
menghasilkan sisa tanaman sebagai bahan organik.
Menurut Sitorus 2004 Sistem Pergiliran Tanaman crop rotation merupakan sistem penanaman berbagai tanaman secara bergilir dalam urutan
waktu tertentu pada sebidang lahan. Keuntungannya adalah dapat mencegah erosi, dapat berfungsi dalam pemberantasan hama, penyakit dan tanaman
pengganggu serta dapat berfungsi untuk memperbaiki atau memelihara sifat-sifat fisik dan kesuburan tanah.
26
Pergiliran tanaman sangat tergantung pada jenis tanah, iklim, topografi, dan pemasaran hasil. Lahan dengan kemiringan 8 dapat mendukung usaha
tanaman pangan sebagai tanaman utama. Sedangkan lahan dengan kemiringan 8 , pertanaman diusahakan searah kontur atau teras dan tanaman pangan
tidak lagi berfungsi sebagai tanaman utama, melainkan sudah beralih ke tanaman tahunan Effendi 1984 dalam Santoso et al., 2004.
Dalam pergiliran tanaman juga dapat dilakukan dengan memasukkan unsur tanaman penutup tanah. Menurut Sitorus 2004 tanaman yang dianggap
lebih sesuai untuk dijadikan tanaman penutup tanah dan pupuk hijau adalah tanaman leguminoceae, karena dapat menambah nitrogen tanah dan
mempunyai sistem perakaran yang tidak memberikan kompetisi yang berat terhadap tanaman pokokutama.
Tujuan dari penanaman tanaman penutup tanah menurut Santoso et al. 2004 adalah :
- melindungi permukaan tanah dari erosi percikan splash erosion akibat
jatuhnya tetesan air hujan
- meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan memperbaiki sifat-sifat
fisik dan kimia tanah
- menekan pertumbuhan gulma sehingga mengurangi biaya perawatan tanaman
- meminimumkan perubahan-perubahan iklim mikro dan suhu tanah sehingga
dapat menyediakan lingkungan hidup yang lebih baik bagi tanaman.
2.4.5 Penyediaan Unsur Hara