Kriteria Komoditas Unggulan Komoditas Unggulan

Tabel 42 Tingkat Penerapan Teknologi Asta Usaha pada Setiap Alternatif Komoditas Unggulan No Responden Wortel B Daun Caisim Lobak Brokoli 1 1 76 76 71 71 87 2 2 68 77 79 71 77 3 3 64 74 74 74 70 4 4 67 69 77 64 78 5 5 77 86 75 75 72 6 6 74 82 77 64 62 7 7 74 74 68 77 76 8 8 72 77 67 77 73 9 9 77 74 73 30 - 10 10 69 72 65 - - 11 11 65 - 65 - - 12 12 64 - - - - Jumlah 847 761 791 603 595 Rerata 70,58

76,10 71,90

67,0 74,38

Aspek Ekonomi. Aspek ekonomi yang menjadi pertimbangan dalam penentuan komoditas unggulan adalah komoditas tersebut secara ekonomi menguntungkan economicallly profitable yang ditunjukkan dengan kemampuan petani menggunakan biaya modal dan kemampuan memperoleh keuntungan RC serta kondisi perubahan harga fluktuasi harga dari setiap komoditas. Setiap aspek ekonomi tersebut masing-masing diberi bobot 0,15. Modal, adalah besarnya uang yang dikeluarkan untuk membiayai usahatani yang dinyatakan dengan rupiah per hektar. RC, yaitu suatu nilai yang menunjukkan perbandingan antara pendapatan yang diterima dengan biaya usahatani yang dikeluarkan, dinyatakan dengan angka rasio. Data modal yang digunakan diperoleh dari data primer sebagaimana terdapat pada hasil analisis usaha tani setiap komoditas yang tertera pada Lampiran 17, 18,19, 20 dan 21 yang dapat diolah sebagaimana terdapat pada pada Tabel 43. Berdasarkan Tabel 43 terlihat bahwa pengeluaran biaya per hektar yang dilakukan oleh petani wortel yaitu sebesar Rp. 14.755.399,99 , petani bawang daun Rp 23.015.336,54, petani caisim Rp. 13.847.123,46 , petani lobak Rp. 22.432.340,00 dan brokoli Rp. 16.564.818,72. Pengeluaran terbesar dilakukan oleh petani bawang daun yaitu sebesar Rp. 23.015.336,54 per hektar. RC usahatani wortel yaitu sebesar 1,84 ; bawang daun 2,34, caisim 1,33 ; lobak 2,75 dan brokoli 1,71. RC terbesar diperoleh pada usahatani lobak yaitu sebesar 2,75. Tabel 43 Analisis Usahatani Komoditas Alternatif Unggulan Sayuran di Kawasan Agropolitan Pacet x Rp.,-ha No Uraian Wortel B Daun Caisim Lobak Brokoli I Biaya 1. Tetap 782544,00 1224500,00 537080,00 582617,00 1203133,00 2. Tidak Tetap 619219,00 2126533,00 498900,00 539000,00 1309750,00 Jumlah 1401763,00 3351033,00 1035980,00 1121617,00 2512883,00 II Pendapatan 2575938,00 9633333,00 1382500,00 2950000,00 4350000,00 III Keuntungan 1174175,00 6282300,00 346520,00 1828383,00 1837117,00 IV RC 1,84 2,34 1,33 2,75 1,71 V Luas M2 950,00 1456,00 810,00 500,00 1517,00 VI Prodha tha 14,80 12,07 11,77 14,34 3,68 Sedangkan fluktuasi harga menunjukkan kondisi kestabilan komoditas tersebut di pasaran. Semakin lebar jurang perbedaan harga komoditas tersebut pada suatu waktu dengan waktu yang lain menunjukkan rentannya komoditas tersebut. Fluktuasi harga wortel, bawang daun dan caisim didekati secara intersection dengan nilai-nilai yang terdapat pada Tabel 25 sebagai berikut : - harga bawang daun tertinggi terjadi pada bulanJuni dengan harga Rp.1.788 ,- dan harga terendah Rp. 1.065 ,- yang terjadi pada bulan Agustus, - harga wortel tertinggi terjadi pada bulan Oktober dengan harga Rp.1.541,30 ,- dan harga terendah Rp. 571,90 yang terjadi pada bulan Desember, - harga caisim tertinggi terjadi pada bulan Mei dengan harga Rp. 1.230 ,- dan harga terendah Rp. 350,- yang terjadi pada bulan Oktober. Sedangkan fluktuasi harga lobak dan brokoli dilakukan secara crosssection dengan mengolah data yang terdapat pada Lampiran 20 dan 21 dimana harga lobak tertinggi per kilogramnya diperoleh Rp 5.000,- dan harga terendah Rp. 2.428,57 - sedangkan harga brokoli tertinggi diperoleh Rp. 6.000,- dan harga terendah Rp. 5.000 ,- per kilogramnya. Aspek Teknis. Aspek teknis yang menjadi pertimbangan dalam penentuan komoditas unggulan adalah secara teknis dapat dilakukan technicallly suitable yang ditunjukkan dengan kemampuan menghasilkan produk per satuan luas dan lamanya umur tanaman dapat dipanen masing-masing dengan bobot 0,10 dan 0,05. Produktivitas adalah jumlah produk yang dapat dihasilkan per satuan luas di Kawasan Agropolitan Pacet Cianjur, yang dinyatakan dengan ton per hektar. Berdasarkan Tabel 43 dapat diperoleh data produktivitas komoditas sayuran di Kawasan Agropolitan Pacet, Cianjur yaitu untuk wortel 14,80 tha, bawang daun 12,07 tha, caisim 11,77 tha, lobak 14,34 tha dan brokoli 3,68 tha. Terlihat bahwa produktivitas tertinggi terdapat pada usaharani wortel dengan 14,80 tha. Sedangkan umur panen adalah waktu mulainya komoditas tersebut dapat diambildipanen yang dinyatakan dengan hari.

6.3.2 Penentuan Komoditas Unggulan

Selanjutnya berdasarkan data yang diperoleh dapat disusun matriks awal penilaian Komoditas Unggulan di Kawasan Agropolitan Pacet, Cianjur sebagaimana terdapat pada Tabel 44. Tabel 44 Matriks Awal Penilaian Komoditas Unggulan di Kawasan Agropolitan Pacet, Cianjur No Komoditas Kriteria Tek. Luas Modal RC Fluktuasi Umur Prod 1 Wortel 70,58 1363 14.755.399,99 1,84 969,40 70-100 14,80 2 B. Daun 76,10 891 23.015.336,54 2,34 723,00 75-90 12,07 3 Caisim 71,91 68 13.847.123,46 1,33 980,00 25-30 11,77 4 Lobak 67,00 114 22.432.340,00 2,75 2.571,44 63-90 14,34 5 Brokoli 74,38 54 16.564.818,72 1,71 1.000,00 45-80 3,68 Bobot 0,20 0,20 0,15 0,15 0,15 0,05 0,10 Selanjutnya berdasarkan data pada Tabel 44 setiap kriteria diberi skor yaitu kriteria dengan nilai terkecil diberi skor 100, dan kriteria lainnya dihitung berdasarkan skor tersebut, hasilnya sebagaimana terdapat pada Tabel 45. Tabel 45 Matriks Hasil Transformasi Penilaian Komoditas Unggulan di Kawasan Agropolitan Pacet, Cianjur N o Alternatif Komoditas Kriteria Nilai Rank Tek. Luas Modal RC Flukt Umur Prod 1 Wortel 105,3 2524,0 93,8 138,3 265,3 35,7 13.188,4 21,1 504,8 14,1 20,7 39,8 1,8 1.318,8 1921,1 1 2 B daun 113,6 1650,0 60,2 175,9 355,7 33,3 9.020,3 22,7 330,0 9,0 26,4 53,4 1,7 902,0 1345,2 2 3 Caisim 107,3 125,9 100,0 100,0 262,4 100,0 156,3 21,5 25,2 15,0 15,0 39,4 5,0 15,6 136,7 4 4 Lobak 100,0 211,1 61,7 206,8 100,0 39,7 2.130,1 20,0 42,2 9,3 31,0 15,0 1,9 213,0 332,4 3 5 Brokoli 111,0 100,0 83,6 128,6 257,1 55,6 100,0 22,2 20,0 12,5 19,3 38,6 2,8 10,0 125,4 5 Bobot 0,20 0,20 0,15 0,15 0,15 0,05 0,10 Berdasarkan hasil analisis yang tertera pada Tabel 45 terlihat bahwa peringkat komoditas unggulan adalah sebagai berikut : - Wortel menduduki peringkat pertama - Bawang daun menduduki peringkat kedua - Lobak menduduki peringkat ketiga - Caisim menduduki peringkat keempat, dan - Brokoli menduduki peringkat kelima. Sehubungan dengan hal tersebut maka komoditas unggulan di kawasan agropolitan Pacet, Cianjur adalah Wortel dan Bawang daun yang harus menjadi perhatian utama dalam pengelolaan usahatani secara berkelanjutan.

6.3.3 Prospek Komoditas Unggulan

Visi Kabupaten Cianjur adalah terwujudnya Cianjur sebagai salah satu pusat agribisnis dan pariwisata andalan di Jawa Barat, sehingga salah satu misinya adalah meningkatkan pendayagunaan potensi sumberdaya alam melalui pembangunan pertanian yang berkelanjutan. Wortel dan bawang daun sebagai komoditas unggulan memegang peranan penting dalam pembangunan pertanian berkelanjutan. Wortel Daucus carota L.. Wortel sebenarnya bukan tanaman asli Indonesia tapi berasal dari negeri yang beriklim sedang sub-tropis yaitu Asia Timur Dekat dan Asia Tengah. Wortel ditemukan tumbuh liar sekitar 6.500 tahun lalu. Budidaya wortel pada mulanya terjadi di daerah sekitar Laut Tengah, menyebar luas ke kawasan Eropa, Afrika, Asia dan akhirnya ke seluruh dunia. Tanaman yang masuk dalam ordo Umbelliferales ini banyak ragamnya. Berdasakan bentuk umbinya ada tiga tipe, yaitu : - tipe chantenay : berbentuk bulat panjang dengan ujung tumpul, - tipe imperator : berbentuk bulat panjang dengan ujung runcing, dan - tipe nantes : merupakan gabungan tipe imperator dan chantenay. Jus kombinasi dari wortel nantes dan chantenay, dipercaya memiliki khasiat terbaik, selain juga memberi cita rasa yang enak. Wortel Daucus carota L adalah tumbuhan jenis sayuran umbi yang biasanya berwarna jingga atau putih dengan tekstur serupa kayu. Bagian yang dapat dimakan dari wortel adalah bagian umbi atau akarnya. Wortel adalah tumbuhan biennial siklus hidup 12 - 24 bulan yang menyimpan karbohidrat dalam jumlah besar untuk tumbuhan tersebut berbunga pada tahun kedua. Batang bunga tumbuh setinggi sekitar 1 m, dengan bunga berwarna putih.