Karakteristik Responden Model Pengelolaan Usahatani Sayuran Daratan Tinggi Berkelanjutan Di Kawasan Agropolitan

186

9.2 Analytical Hierarchy Process AHP

Pengambilan keputusan Pengelolaan USDT Berkelanjutan dilakukan menggunakan Analytical Hierarc hy Process AHP atau Proses Hierarki Analitik PHA . AHP Pengelolaan USDT Berkelanjutan mencakup analisis Fokus, Faktor, Aktor, Tujuan dan analisis Program Alternatif. Hasil penilaian responden terhadap setiap variabel pada aspek-aspek tersebut kemudian dirata-ratakan secara geometri yang hasilnya terdapat pada Lampiran 32. Berdasarkan data tersebut selanjutnya dilakukan analisis AHP dengan menggunakan software Criterium Decision Plus CDP Student Version, version 3.0 . Hasil analisis Consistency Ratio CR terdapat pada Tabel 56. Tabel 56 Hasil Nilai Consistency Ratio pada AHP Pengelolaan USDT Berkelanjutan di Kawasan Agropolitan Cianjur, Pacet No Aspek Variabel Nilai Faktor 1 Fokus Pengelolaan USDT Berkelanjutan 0,067 2 Faktor 1. Agroinput 0,094 2. Agroproduksi 0,082 3. Agroindustri 0,079 4. Agromarketing 0,081 5. Sarana Penunjang 0,041 3 Aktor 1. Pemerintah 0,089 2. Petani 0,094 3. Perusahaan 0,090 4. Perbankan 0,080 5. Pedagang 0,049 4 Tujuan 1. Kesempatan Kerja 0,089 2. Pendapatan 0,019 3. Produksi 0,084 4. PAD 0,030 Berdasarkan data tersebut terlihat nilai setiap aspek berada pada kisaran 0,1 yang berarti penilaian aspek-aspek dalam AHP oleh responden konsisten Marimin, 2004. Hasil analisis CR terbaik ditunjukkan oleh variabel tujuan pendapatan dan PAD masing-masing dengan nilai CR 0,019 dan 0,030. Sedangkan variabel yang memiliki CR kurang baik yaitu faktor agroinput dan aktor petani masing-masing dengan nilai CR 0,094. Gambar Struktur Hierarkinya sebagaimana terlihat pada Lampiran 33 dan hasil pairwise setiap variabel sebagaimana terlihat pada Lampiran 34. Berdasarkan analisis menggunakan CDP diperoleh hasil data sebagai terlihat pada Tabel 57. 187 Tabel 57 Tampilan Hasil Data Pengelolaan USDT di Kawasan Agropolitan Pacet, Cianjur LOWEST LEVEL EKO- FARMING AGRO- WISATA WANA- TANI PERTANIAN TERPADU Model Weights KESEMPATAN KERJA 0,149 0,327 0,119 0,405 0,268 PENDAPATAN 0,145 0,245 0,069 0,542 0,376 PRODUKSI 0,175 0,102 0,182 0,540 0,256 PAD 0,092 0,481 0,131 0,295 0,100 Results 0,148 0,254 0,118 0,480 Berdasarkan Tabel 57 terlihat bahwa program pertanian terpadu menduduki rangking pertama dengan nilai 48,0 dan akan memberikan peluang pendapatan masyarakat sebesar 37,60 . Grafik hasil pengolahan akhir AHP seperti terlihat pada Gambar 34, dimana terlihat pertanian terpadu menduduki peringkat tertinggi dengan skor 48,0 , kemudian Agrowisata dengan skor 25,4 baru program ekofarming dan wanatani masing-masing 14,8 dan 11,0 . Gambar 34 Grafik Hasil Pengolahan Akhir AHP Pengelolaan USDT Berkelanjutan di Kawasan Agropolitan Pacet, Cianjur.

9.2.1 Analisis Fokus

Analisis AHP dimaksudkan untuk menentukan sasaran yang ingin dicapai yaitu melaksanakan Pengelolaan Usahatani Sayuran Dataran Tinggi USDT Berkelanjutan di Kawasan Agropolitan Pacet, Cianjur. Berdasarkan hasil analisis perbandingan berpasangan pairwise comparisons antara sasaran dengan setiap kriteria agroinput, agroproduksi, agroindustri, agromarketing dan sarana penunjang ternyata diperoleh CR yang memenuhi syarat yaitu 0,067. Dalam analisis AHP maka sasaran Pengelolaan Usahatani Sayuran Dataran Tinggi USDT Berkelanjutan di Kawasan Agropolitan Pacet, Cianjur dianggap memiliki nilai eigen vector sebesar 1.