Karakteristik Responden Model Pengelolaan Usahatani Sayuran Daratan Tinggi Berkelanjutan Di Kawasan Agropolitan
9.2 Analytical Hierarchy Process AHP
Pengambilan keputusan Pengelolaan USDT Berkelanjutan dilakukan menggunakan Analytical Hierarc hy Process AHP atau Proses Hierarki Analitik PHA . AHP Pengelolaan USDT Berkelanjutan mencakup analisis Fokus, Faktor, Aktor, Tujuan dan analisis Program Alternatif. Hasil penilaian responden terhadap setiap variabel pada aspek-aspek tersebut kemudian dirata-ratakan secara geometri yang hasilnya terdapat pada Lampiran 32. Berdasarkan data tersebut selanjutnya dilakukan analisis AHP dengan menggunakan software Criterium Decision Plus CDP Student Version, version 3.0 . Hasil analisis Consistency Ratio CR terdapat pada Tabel 56. Tabel 56 Hasil Nilai Consistency Ratio pada AHP Pengelolaan USDT Berkelanjutan di Kawasan Agropolitan Cianjur, Pacet No Aspek Variabel Nilai Faktor 1 Fokus Pengelolaan USDT Berkelanjutan 0,067 2 Faktor 1. Agroinput 0,094 2. Agroproduksi 0,082 3. Agroindustri 0,079 4. Agromarketing 0,081 5. Sarana Penunjang 0,041 3 Aktor 1. Pemerintah 0,089 2. Petani 0,094 3. Perusahaan 0,090 4. Perbankan 0,080 5. Pedagang 0,049 4 Tujuan 1. Kesempatan Kerja 0,089 2. Pendapatan 0,019 3. Produksi 0,084 4. PAD 0,030 Berdasarkan data tersebut terlihat nilai setiap aspek berada pada kisaran 0,1 yang berarti penilaian aspek-aspek dalam AHP oleh responden konsisten Marimin, 2004. Hasil analisis CR terbaik ditunjukkan oleh variabel tujuan pendapatan dan PAD masing-masing dengan nilai CR 0,019 dan 0,030. Sedangkan variabel yang memiliki CR kurang baik yaitu faktor agroinput dan aktor petani masing-masing dengan nilai CR 0,094. Gambar Struktur Hierarkinya sebagaimana terlihat pada Lampiran 33 dan hasil pairwise setiap variabel sebagaimana terlihat pada Lampiran 34. Berdasarkan analisis menggunakan CDP diperoleh hasil data sebagai terlihat pada Tabel 57. 187 Tabel 57 Tampilan Hasil Data Pengelolaan USDT di Kawasan Agropolitan Pacet, Cianjur LOWEST LEVEL EKO- FARMING AGRO- WISATA WANA- TANI PERTANIAN TERPADU Model Weights KESEMPATAN KERJA 0,149 0,327 0,119 0,405 0,268 PENDAPATAN 0,145 0,245 0,069 0,542 0,376 PRODUKSI 0,175 0,102 0,182 0,540 0,256 PAD 0,092 0,481 0,131 0,295 0,100 Results 0,148 0,254 0,118 0,480 Berdasarkan Tabel 57 terlihat bahwa program pertanian terpadu menduduki rangking pertama dengan nilai 48,0 dan akan memberikan peluang pendapatan masyarakat sebesar 37,60 . Grafik hasil pengolahan akhir AHP seperti terlihat pada Gambar 34, dimana terlihat pertanian terpadu menduduki peringkat tertinggi dengan skor 48,0 , kemudian Agrowisata dengan skor 25,4 baru program ekofarming dan wanatani masing-masing 14,8 dan 11,0 . Gambar 34 Grafik Hasil Pengolahan Akhir AHP Pengelolaan USDT Berkelanjutan di Kawasan Agropolitan Pacet, Cianjur.9.2.1 Analisis Fokus
Analisis AHP dimaksudkan untuk menentukan sasaran yang ingin dicapai yaitu melaksanakan Pengelolaan Usahatani Sayuran Dataran Tinggi USDT Berkelanjutan di Kawasan Agropolitan Pacet, Cianjur. Berdasarkan hasil analisis perbandingan berpasangan pairwise comparisons antara sasaran dengan setiap kriteria agroinput, agroproduksi, agroindustri, agromarketing dan sarana penunjang ternyata diperoleh CR yang memenuhi syarat yaitu 0,067. Dalam analisis AHP maka sasaran Pengelolaan Usahatani Sayuran Dataran Tinggi USDT Berkelanjutan di Kawasan Agropolitan Pacet, Cianjur dianggap memiliki nilai eigen vector sebesar 1.Parts
» Model Pengelolaan Usahatani Sayuran Daratan Tinggi Berkelanjutan Di Kawasan Agropolitan
» Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
» Kaitan Pertambahan Penduduk dengan Sumberdaya Lahan
» Konservasi Tanah dan Air Pengolahan Tanah
» Pergiliran Tanaman Crop rotation
» Penyediaan Unsur Hara Pengelolaan Sumberdaya Lahan
» Pengelolaan Sumberdaya Lahan Berkelanjutan
» Kondisi Lahan Tabel 1 Luas Lahan Kering Yang Sesuai dan Yang Tersedia
» Kondisi Agroklimat untuk Tanaman Sayuran Pola Usahatani Sayuran
» Degradasi Lahan Sayuran Usahatani Sayuran Dataran Tinggi
» Persepsi dan Partisipasi Petani dalam Usahatani Berkelanjutan
» Kawasan Agropolitan Pengembangan Kawasan Agropolitan .1 Agropolitan
» Pendekatan Sistem Analisis Sistem
» Pemodelan Sistem Analisis Sistem
» Teknik Pengambilan Keputusan Berbasis Indeks Kinerja
» Penerapan Pembangunan Pertanian Terpadu di Indonesia
» Kawasan Agropolitan Berbagai Studi Terkait Terdahulu .1 Pengelolaan Berkelanjutan
» Tempat dan Waktu Penelitian Pendekatan Penelitian
» Tingkat Keberlanjutan Kondisi Eksisting Pengelolaan Usahatani Komoditas Unggulan
» Persepsi dan Partisipasi Masyarakat
» Model Pengelolaan Usahatani Berkelanjutan
» Tingkat Keberlanjutan Kondisi Eksisting Pengelolaan Usahatani
» Penentuan Komoditas Unggulan Teknik Penarikan Sampel
» Pendapat dan Partisipasi Masyarakat Model Pengelolaan Usahatani Berkelanjutan
» Penentuan Kesesuaian Komoditas Sayuran Pendugaan Besarnya Erosi
» Penentuan Komoditas Unggulan Pengembangan Agroindustri
» Pendapat dan Partisipasi Masyarakat
» Penggunaan lahan Keadaan Sumberdaya Alam .1 Kondisi Umum
» Keadaan Penduduk Berdasarkan Umur
» Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
» Kelembagaan Penyuluhan Keadaan Sumberdaya Buatan .1 Kelembagaan Ekonomi
» Analisis Keberlanjutan Dimensi Sosial USDT
» Analisis Keberlanjutan Dimensi Ekonomi USDT
» Analisis Keberlanjutan Dimensi Ekologi USDT
» Analisis Keberlanjutan Dimensi Teknologi USDT
» Analisis Keberlanjutan Dimensi Etika USDT
» Pengembangan Sistem USDT di Kawasan Agropolitan Pacet
» Upaya-Upaya Kearah Keberlanjutan USDT di Kawasan Agropolitan
» Komoditas yang Diusahakan Petani
» Kesesuaian Komoditas Kesesuaian Lahan .1 Tingkat Penerapan Teknologi
» Kriteria Komoditas Unggulan Komoditas Unggulan
» Penentuan Komoditas Unggulan Komoditas Unggulan
» Prospek Komoditas Unggulan Komoditas Unggulan
» Daun Kering Usaha Pengolahan Hasil Pertanian
» Daun Bahan Pengisi Usaha Pengolahan Hasil Pertanian
» Daun Bumbu Usaha Pengolahan Hasil Pertanian
» Prospek Pengolahan Hasil Pertanian
» Karakteristik Responden Erosi yang masih dapat Dibiarkan tolerable erosion = T
» Faktor Lereng LS Pendugaan Erosi
» Faktor Penutupan dan Pengelolaan Tanaman C
» Faktor Tindakan Konservasi P
» Indeks Bahaya Erosi Pendugaan Erosi
» Upaya Pengendalian Erosi Pendugaan Erosi
» Aspek Sosial Analisis Pendapat Masyarakat
» Aspek Ekonomi Analisis Pendapat Masyarakat
» Aspek Teknologi Analisis Pendapat Masyarakat
» Aspek Sosial Analisis Partisipasi
» Aspek Ekonomi Analisis Partisipasi
» Aspek Teknologi Analisis Partisipasi
» Aspek Lingkungan Analisis Partisipasi
» Aspek Kelembagaan Analisis Partisipasi
» Keterkaitan Persepsi dengan Partisipasi Masyarakat
» Analisis Fokus Analytical Hierarchy Process AHP
» Analisis Faktor Analisis Aktor
» Analisis Tujuan Analytical Hierarchy Process AHP
» Analisis Alternatif Program Analytical Hierarchy Process AHP
» Strategi Pengembangan Pertanian Terpadu
» Sub Model Sosial dan Kelembagaan
» Sub Model Teknologi dalam Pengelolaan USDT Berkelanjutan
» Sub Model Lingkungan Perancangan Model Pengelolaan USDT Berkelanjutan
» Model Pengelolaan USDT Berkelanjutan di Kawasan Agropolitan
» Uji Validitas Struktur Pengembangan Model Pengelolaan USDT Berkelanjutan
» Interface Pengembangan Model Pengelolaan USDT Berkelanjutan
» Uji Kestabilan Model Pengembangan Model Pengelolaan USDT Berkelanjutan
» Uji Sensitivitas Model Pengembangan Model Pengelolaan USDT Berkelanjutan
» Pengembangan Kebijakan Alternatif Analisis dan Perumusan Kebijakan Pengelolaan USDT Berkelanjutan
» Gambaran Implementasi Pengelolaan USDT Berkelanjutan
» Tahapan Implementasi Pengelolaan USDT Berkelanjutan
» Syarat Perlu dan Syarat Cukup Implementasi Pengelolaan USDT Berkelanjutan
» Kelembagaan dalam Pengelolaan USDT Berkelanjutan
Show more