Uji Validitas Struktur Pengembangan Model Pengelolaan USDT Berkelanjutan
10.3.2 Interface
Dalam perancangan model dari permasalahan dunia nyata, diperlukan transfer data diantara model dan file luar karena menurut Magne Myrtveit, suatu model dinamis adalah suatu dunia yang sebenarnya. Oleh karena itu perlu dilakukan Interface. Menurut kamus Webster’s, Interfaces is a surface that lies between 2 parts of matterspace and forms their common boundary. Namun pada dasarnya adalah melakukan uji validitas kinerja dengan membandingkan hasil simulasi dengan kondisi aktual, untuk mengetahui apakah model dapat diterima secara akademis, atau tidak. Menurut Muhammadi et al. 2001 pengujian validitas kinerja merupakan pengujian keabsahan yang merupakan kriteria penilaian keobyektifan dari suatu pekerjaan ilmiah, yang merupakan aspek pelengkap dalam metode berpikir sistem. Tujuan yang diharapkan adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja model sesuai compatible dengan kinerja sistem nyata sehingga memenuhi syarat sebagai model ilmiah yang taat fakta. Dalam interface ini dilakukan pembandingan hasil simulasi perubahan jumlah jiwa petani dengan keadaan sesungguhnya dari jumlah jiwa petani. Pengujian kinerja dilakukan dengan melakukan uji statistik yaitu dengan Absolutes Mean Error AME atau Absolute Variance Error AVE. Model yang baik adalah model yang memiliki AME atau AVE maksimum 10 . Dalam penelitian ini variabel yang diuji adalah variabel yang terkait dengan main model yaitu pertumbuhan jumlah jiwa petani yang terdapat pada sub model ekonomi dengan komponen utama pendapatan petani. Uji validasi kinerja dalam penelitian ini menggunakan uji AME dengan menggunakan data aktual jumlah jiwa petani di kawasan agropolitan selama 6 tahun yaitu tahun 2002 -2007. Keadaan perbandingan jumlah jiwa petani aktual dengan jumlah jiwa petani simulasi di kawasan agropolitan terdapat pada Tabel 72. Gambar 54 menunjukkan kemiripan antara pola hasil simulasi dengan pola hasil aktual di lapangan selama 6 tahun. Berdasarkan nial AME dan kemiripan pola maka model yang dikembangkan dalam Pengelolaan USDT Berkelanjutan di Kawasan Agropolitan dapat dikategorikan memiliki kinerja yang baik. Berdasarkan nilai hasil uji validasi kinerja model pengelolaan USDT berkelanjutan di kawasan agropolitan terlihat bahwa nilai AME-nya hanya 0,14 sehingga dapat disimpulkan bahwa model tersebut memiliki kinerja yang baik. Tabel 72 Perbandingan Data Aktual dan Simulasi Jumlah Jiwa petani Di Kawasan Agropolitan No Tahun Jumlah Jiwa Petani di Kawasan Agropolitan Aktual A Simulasi S 1 2002 14.704 14.704 2 2003 14.489 14.483 3 2004 13.996 14.266 4 2005 13.789 14.052 5 2006 13.689 13.841 6 2007 13.620 13.633 Jumlah 84.287 84.979 AME = Si – Aj Aj X 100 , dimana Si = Si N; Aj = Aj N Si = Si N = 84.979 6 = 14.163,17 Aj = Aj N = 84.287 6 = 14.047,83 Dengan demikian maka : AME = 14.163,17 – 14.047,83 X 100 84.287 AME = 115,33 X 100 84.287 AME = 0,001368 X 100 AME = 0,1368 = 0,14 . 13000 13200 13400 13600 13800 14000 14200 14400 14600 14800 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Aktual Simulasi Gambar 54 Perbandingan Laju Pertumbuhan Jumlah Jiwa Petani Antara Aktual dengan Simulasi di Kawasan Agropolitan.10.3.3 Uji Kestabilan Model
Uji kestabilan model dilakukan untuk mengetahui kestabilan model dari dimensi waktu, yang dilakukan dengan cara membandingkan hasil simulasi main model dengan co-modelnya. Bila hasil simulasi uji kestabilan menunjukkan terdapat kemiripan antara hasil main model dengan co-model maka model dapat dinyatakan stabil.Parts
» Model Pengelolaan Usahatani Sayuran Daratan Tinggi Berkelanjutan Di Kawasan Agropolitan
» Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
» Kaitan Pertambahan Penduduk dengan Sumberdaya Lahan
» Konservasi Tanah dan Air Pengolahan Tanah
» Pergiliran Tanaman Crop rotation
» Penyediaan Unsur Hara Pengelolaan Sumberdaya Lahan
» Pengelolaan Sumberdaya Lahan Berkelanjutan
» Kondisi Lahan Tabel 1 Luas Lahan Kering Yang Sesuai dan Yang Tersedia
» Kondisi Agroklimat untuk Tanaman Sayuran Pola Usahatani Sayuran
» Degradasi Lahan Sayuran Usahatani Sayuran Dataran Tinggi
» Persepsi dan Partisipasi Petani dalam Usahatani Berkelanjutan
» Kawasan Agropolitan Pengembangan Kawasan Agropolitan .1 Agropolitan
» Pendekatan Sistem Analisis Sistem
» Pemodelan Sistem Analisis Sistem
» Teknik Pengambilan Keputusan Berbasis Indeks Kinerja
» Penerapan Pembangunan Pertanian Terpadu di Indonesia
» Kawasan Agropolitan Berbagai Studi Terkait Terdahulu .1 Pengelolaan Berkelanjutan
» Tempat dan Waktu Penelitian Pendekatan Penelitian
» Tingkat Keberlanjutan Kondisi Eksisting Pengelolaan Usahatani Komoditas Unggulan
» Persepsi dan Partisipasi Masyarakat
» Model Pengelolaan Usahatani Berkelanjutan
» Tingkat Keberlanjutan Kondisi Eksisting Pengelolaan Usahatani
» Penentuan Komoditas Unggulan Teknik Penarikan Sampel
» Pendapat dan Partisipasi Masyarakat Model Pengelolaan Usahatani Berkelanjutan
» Penentuan Kesesuaian Komoditas Sayuran Pendugaan Besarnya Erosi
» Penentuan Komoditas Unggulan Pengembangan Agroindustri
» Pendapat dan Partisipasi Masyarakat
» Penggunaan lahan Keadaan Sumberdaya Alam .1 Kondisi Umum
» Keadaan Penduduk Berdasarkan Umur
» Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
» Kelembagaan Penyuluhan Keadaan Sumberdaya Buatan .1 Kelembagaan Ekonomi
» Analisis Keberlanjutan Dimensi Sosial USDT
» Analisis Keberlanjutan Dimensi Ekonomi USDT
» Analisis Keberlanjutan Dimensi Ekologi USDT
» Analisis Keberlanjutan Dimensi Teknologi USDT
» Analisis Keberlanjutan Dimensi Etika USDT
» Pengembangan Sistem USDT di Kawasan Agropolitan Pacet
» Upaya-Upaya Kearah Keberlanjutan USDT di Kawasan Agropolitan
» Komoditas yang Diusahakan Petani
» Kesesuaian Komoditas Kesesuaian Lahan .1 Tingkat Penerapan Teknologi
» Kriteria Komoditas Unggulan Komoditas Unggulan
» Penentuan Komoditas Unggulan Komoditas Unggulan
» Prospek Komoditas Unggulan Komoditas Unggulan
» Daun Kering Usaha Pengolahan Hasil Pertanian
» Daun Bahan Pengisi Usaha Pengolahan Hasil Pertanian
» Daun Bumbu Usaha Pengolahan Hasil Pertanian
» Prospek Pengolahan Hasil Pertanian
» Karakteristik Responden Erosi yang masih dapat Dibiarkan tolerable erosion = T
» Faktor Lereng LS Pendugaan Erosi
» Faktor Penutupan dan Pengelolaan Tanaman C
» Faktor Tindakan Konservasi P
» Indeks Bahaya Erosi Pendugaan Erosi
» Upaya Pengendalian Erosi Pendugaan Erosi
» Aspek Sosial Analisis Pendapat Masyarakat
» Aspek Ekonomi Analisis Pendapat Masyarakat
» Aspek Teknologi Analisis Pendapat Masyarakat
» Aspek Sosial Analisis Partisipasi
» Aspek Ekonomi Analisis Partisipasi
» Aspek Teknologi Analisis Partisipasi
» Aspek Lingkungan Analisis Partisipasi
» Aspek Kelembagaan Analisis Partisipasi
» Keterkaitan Persepsi dengan Partisipasi Masyarakat
» Analisis Fokus Analytical Hierarchy Process AHP
» Analisis Faktor Analisis Aktor
» Analisis Tujuan Analytical Hierarchy Process AHP
» Analisis Alternatif Program Analytical Hierarchy Process AHP
» Strategi Pengembangan Pertanian Terpadu
» Sub Model Sosial dan Kelembagaan
» Sub Model Teknologi dalam Pengelolaan USDT Berkelanjutan
» Sub Model Lingkungan Perancangan Model Pengelolaan USDT Berkelanjutan
» Model Pengelolaan USDT Berkelanjutan di Kawasan Agropolitan
» Uji Validitas Struktur Pengembangan Model Pengelolaan USDT Berkelanjutan
» Interface Pengembangan Model Pengelolaan USDT Berkelanjutan
» Uji Kestabilan Model Pengembangan Model Pengelolaan USDT Berkelanjutan
» Uji Sensitivitas Model Pengembangan Model Pengelolaan USDT Berkelanjutan
» Pengembangan Kebijakan Alternatif Analisis dan Perumusan Kebijakan Pengelolaan USDT Berkelanjutan
» Gambaran Implementasi Pengelolaan USDT Berkelanjutan
» Tahapan Implementasi Pengelolaan USDT Berkelanjutan
» Syarat Perlu dan Syarat Cukup Implementasi Pengelolaan USDT Berkelanjutan
» Kelembagaan dalam Pengelolaan USDT Berkelanjutan
Show more