Tingkat Keberlanjutan Kondisi Eksisting Pengelolaan Usahatani Komoditas Unggulan

Gambar 11 Diagram Alir Kegiatan Penelitian

3.4 Jenis dan Sumber Data

3.4.1 Tingkat Keberlanjutan Kondisi Eksisting Pengelolaan Usahatani

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui metode survei dengan melakukan wawancara terhadap responden dan pengamatan langsung di lapangan observasi. Kawasan Agropolitan Keadaan Masyarakat Keadaan Usahatani Sayuran Dat.Tinggi Keadaan Lingkungan Likert Usahatani Rapfish 3. Persepsi dan Partisipasi Masyarakat 2. Komoditas Unggulan 1. Evaluasi Tk Keberlanjutan Usahatani Tanah Iklim Topografi Vegetasi Manusia Produk Olahan MPE Pengembangan Agroindustri Tolerable Loss Erosi Konservasi Tanah dan Air Pengelolaan Usahatani Sayuran Dataran Tinggi Analisis Sistem Dinamis AHP 4. Model Pengelolaan Usahatani Sayuran Dataran Tinggi Berkelanjutan di Kawasan Agropolitan Agroindustri CPI Jenis data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder yang mencakup berbagai aspek baik sosial-kelembagaan, teknis, lingkungan dan ekonomi. Sumber data primer dikumpulkan dari responden dan data sekunder dikumpulkan dari beberapa sumber yaitu Kantor Kecamatan Pacet dan Cipanas, Kantor Desa Sukatani dan Sindang Jaya, Balai Penyuluhan Pertanian BPP Pacet dan BPP Cipanas, Dinas Pertanian dan Kehutanan Dipertahut Kabupaten Cianjur dan Cabang Dipertahut Kecamatan Pacet dan Cipanas. Kuesioner Identifikasi Responden terdapat pada Lampiran 2, sedangkan kuesioner Tingkat Keberlanjutan Kondisi Eksisting Pengelolaan Usahatani Sayuran Dataran Tinggi terdapat pada Lampiran 3.

3.4.2 Komoditas Unggulan

Penentuan komoditas unggulan didasarkan pada aspek kesesuaian agroklimat, tingkat penerapan teknologi, tingkat erosi yang terjadi, keuntungan usahatani dan pendapatan masyarakat serta pengembangan agroindustri. Jenis data yang dikumpulkan yaitu data primer dan sekunder. Sumber data primer diperoleh dari responden petani sayuran dataran tinggi anggota kelompok tani dan pengamatan langsung di lapangan sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai sumber. Kuesioner Tingkat Penerapan Teknologi berbagai jenis sayuran terdapat pada Lampiran 4. Kesesuaian Agroklimat. Sumber data sekunder diperoleh dari berbagai sumber yaitu Kantor Kecamatan Pacet dan Cipanas, Kantor Desa Sindang Jaya dan Sukatani, Dipertahut Kabupaten Cianjur dan Cabang Dipertahut Kecamatan Cipanas dan Pacet, Pusat Penelitian Tanah, Balai Penelitian Tanah dan Agroklimat serta BPP Pacet dan Cipanas. Aspek-aspek agroklimat yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah referensi tentang persyaratan penggunaan lahan untuk berbagai komoditas sayuran dataran tinggi, yang mencakup suhu, ketersediaan air dan oksigen, media perakaran, retensi hara, kejenuhan basa, toksisitas, bahaya erosi dan banjir, serta penyiapan lahan. Perkiraan Erosi. Usahatani sayuran dataran tinggi sangat peka terhadap erosi, oleh karena itu dilakukan pengumpulan data melalui metode observasi dan metode survei dengan melakukan wawancara terhadap responden. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh langsung dari responden petani sayuran dan pengamatan di lapangan sedangkan data sekunder dapat diperoleh dari Kantor Camat Pacet, Cipanas dan Kantor Desa Sukatani dan Sindang Jaya, Kantor Dipertahut Kabupaten Cianjur dan Cabang Dipertahut Kecamatan Pacet dan Cipanas serta Balai Penyuluhan Pertanian Cipanas dan Pacet. Aspek-aspek erosi yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah besarnya curah hujan, kandungan bahan organik, kandungan pasir, debu dan liat, panjang dan kemiringan lereng, pergiliran tanaman, referensi tentang besarnya konstanta untuk berbagai pergiliran tanaman, dan tindakan konservasi tanah dan air yang dilakukan oleh petani USDT seperti tertera pada Tabel 4. Tabel 4 Jenis dan Sumber Data Penelitian Pendugaan Erosi Pada Usahatani Sayuran Dataran Tinggi No Sumber Data Aspek yang diteliti Lingkungan Vegetasi Lahan 1 Primer -tindakan konservasi tanah - jenis tanaman yang diusahakan, - pasir sangat halus , debu dan liat -f ase tanah tererosi - pola tanam, - persentase bahan organik - pergiliran tanaman - struktur tanah, - pengelolaan tanaman - permeabilitas profil tanah, - panjang lereng, - kecuraman lereng - tinggi tempat 2 Sekunder -besarnya curah hujan bulanan -curah hujan tahunan -curah hujan rata-rata bulanan -rata-rata curah hujan maksimum selama 24 jam dalam bulan bersangkutan Pendapatan Usahatani. Petani di Kawasan Agropolitan menanam berbagai jenis tanaman sayuran yang mempunyai peluang harga berbeda-beda sehingga perlu penelitian pendapatan usahatani sayuran yang memiliki keuntungan tertinggi per satuan luas. Pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi dan survei dengan wawancara terhadap responden. Jenis data yang dikumpulkan yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari responden petani USDT sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai sumber yaitu Kantor Camat Pacet dan Cipanas, Kantor Desa Sukatani dan Sindang Jaya, Dipertahut Kabupaten Cianjur dan Cabang Dipertahut serta BPP Pacet dan Cipanas. Aspek-aspek pendapatan usahatani yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah teknis budidaya sayuran, teknologi konservasi yang diterapkan, jenis sayuran yang diusahakan, luas dan status lahan garapan, sistem bagi hasil, modal yang ditanamkan dalam USDT, harga produk serta upah tenaga kerja dll seperti tertera pada Tabel 5. Kuesioner Tingkat Pendapatan Usahatani pada Berbagai Jenis Sayuran tertera pada Lampiran 5. Tabel 5 Jenis dan Sumber Data Penelitian Pendapatan Usahatani Sayuran Dataran Tinggi No Sumber Data Aspek–aspek yang diteliti Teknis dan lingkungan Sosial Ekonomi 1 Primer - teknologi konservasi tanah dan air - jenis sayuran yang dibudidayakan, - modal tetap dan tidak tetap - komoditas yg diusahakan - luas tanam garapan - harga produk - keadaan vegetasi - curahan tenaga kerja - harga input - kemiringan lereng - TK pria, wanita, anak - upah tenaga - budidaya sayuran - pemilikan lahan kerja - panen dan pasca panen - status lahan - biaya total - jumlah dan jenis input - sistem bagi hasil - umur panen, 2 Sekunder - kesesuaian lahan - klas kelompok tani - Bank - keadaan erosi, - BPP - STA - jenis tanah - Pasar - kesuburan tanah - KUD - agroklimat - Kios SaProdi - tinggi tempat Penentuan Komoditas Unggulan. Berdasarkan data yang diperoleh dari berbagai analisis maka dapat ditentukan komoditas unggulan di Kawasan Agropolitan. Data yang digunakan untuk analisis komoditas unggulan yaitu tingkat penerapan teknologi, luas tanam komoditas sayuran, modal yang ditanamkan, Revenue-Cost Ratio RC, fluktuasi harga di tingkat pedagang, umur komoditas sayuran, dan produktivitasnya. Pengembangan Agroindustri. Petani di Kawasan Agropolitan menanam sayuran dataran tinggi dimana pada saat musim panen sering terjadi hasil melimpah ruah sehingga harganya turun. Oleh karena itu dilakukan penelitian pengembangan agroindustri melalui metode observasi dan survei dengan wawancara terhadap responden. Data primer diperoleh dari responden yaitu pakar agroindustripengolah hasil pertanian sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai sumber yaitu Kantor Camat Pacet dan Cipanas, Kantor Desa Sukatani dan Sindang Jaya serta Perusahaan Pengolahan Hasil Pertanian di Kecamatan Pacet dan Cipanas. Aspek-aspek pengembangan agroindustri yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah komoditas unggulan, ketersediaan bahan baku, harga alat, potensi pasar, teknologi, daya serap tenaga kerja, peluang dan tingkat terjadinya pencemaran, tingkat pendidikan dan pengangguran, keadaan penyuluhan seperti tertera pada Tabel 6. Kuesioner produk olahan komoditas unggulan yang memungkinkan untuk dikembangkan di Kawasan Agropolitan tertera pada Lampiran 6. Tabel 6 Jenis dan Sumber Data Penelitian Pengembangan Agroindustri Sayuran Dataran Tinggi No Sumber Data Aspek-aspek yang diteliti Teknis dan lingkungan Sosial Ekonomi 1 Primer - peluang terjadinya dampak lingkungan apabila didirikan industri - tingkat penerapan teknologi Konservasi Tanah dan Air - komoditas unggulan - daya serap tenaga kerja - ketersediaan bahan baku - harga alat - potensi pasar 2 Sekunder - tingkat pencemaran limbah rumah tangga dan pestisida - Tingkat pendidikan petani - Pengusaha Alsin pertanian - BPP - kualitas produk - klas kelompok tani - STA - tingkat pengangguran - Pasar, Kios - Koperasi - Produksi

3.4.3 Persepsi dan Partisipasi Masyarakat