Kelembagaan dalam Pengelolaan USDT Berkelanjutan

XI KESIMPULAN DAN SARAN

11.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian model pengelolaan Usahatani Sayuran Dataran Tinggi USDT berkelanjutan di kawasan agropolitan adalah sebagai berikut : 1 Struktur model dinamik yang dirancang dalam upaya pengelolaan USDT berkelanjutan di kawasan agropolitan cukup komprehensif dan dapat diterima karena strukturnya valid, yang berarti secara akademik model ini dapat diterima. Model yang dirancang juga termasuk kategori baik, karena a kinerjanya baik terlihat dari nilai Average Mean Error AME 0,13 b modelnya stabil, terlihat dari adanya kemiripan grafik antara main model dengan co-model-nya, dan c model sangat peka terhadap intervensi parameter dan atau variabel d model memiliki pola non linier. Sehubungan dengan hal tersebut maka model dapat digunakan sebagai dasar implementasi pengelolaan USDT berkelanjutan di kawasan agropolitan dengan karakteristik wilayah yang sama dengan Kawasan Agropolitan Pacet 2 Pengelolaan USDT di Kawasan Agropolitan Pacet, Cianjur termasuk kategori kurang berkelanjutan, dan untuk meningkatkan ke level cukup berkelanjutan memerlukan program pembangunan jangka pendek sedangkan untuk sampai ke level berkelanjutan baik, memerlukan program pembangunan dalam jangka menengah. Kegiatan-kegiatan pembangunan yang dilaksanakan mencakup : a Aspek teknologi yaitu melalui tindakan konservasi mekanik dengan memperbaiki konstruksi teras tradisional dan teras kurang baik, serta b Aspek ekonomi yaitu melalui upaya peningkatan nilai tambah produk sayuran yang diolah menjadi berbagai macam produk olahan sayuran dan menarik restribusi bagi kendaraan yang keluar kawasan agropolitan yang mengangkut produk hortikultura 3 Komoditas unggulan wortel dan bawang daun banyak ditanam petani pada lahan dengan kelas kesesuaian lahan S2 dan S3, dengan laju erosi mencapai 222 ton per hektar per tahun, sehingga termasuk ke dalam indeks bahaya erosi tinggi. Penerapan pola tanam tumpang sari dan pola pergiliran tanaman sayuran daun - sayuran buah - sayuran umbi, perlu dilaksanakan agar dapat meningkatkan produksi sayuran dataran tinggi. Pengembangan agroindustri komoditas unggulan wortel adalah tepung wortel carrot instant, sedangkan untuk bawang daun adalah bawang daun bumbu dapur chopped spring onion 4 Masyarakat pertanian di Kawasan Agropolitan Pacet, Cianjur telah memiliki pendapat yang setuju terhadap pengelolaan USDT berkelanjutan, namun tingkat partisipasinya masih termasuk kategori tidak aktif, terutama pada aspek sosial dan kelembagaan serta aspek ekonomi. Program pembangunan pertanian yang harus dilaksanakan adalah pertanian terpadu Integrated farming dengan penekanan pada bidang agromarketing, yang melibatkan pedagang sayuran agar tercapai tujuan peningkatan pendapatan masyarakat di kawasan agropolitan. 11.2. Saran Beberapa saran penelitian model pengelolaan USDT berkelanjutan di kawasan agropolitan adalah sebagai berikut: 1 Untuk meningkatkan kinerja pengelolaan USDT berkelanjutan di kawasan agropolitan disarankan dilakukan upaya sosialisasi program agropolitan oleh Pemerintah bersama-sama Dinas dan instansi terkait lainnya serta tokoh masyarakat pertanian, agar dapat memotivasi masyarakat sehingga persepsi yang sudah baik dapat diikuti oleh peningkatan partisipasi masyarakat di bidang pengelolaan usahatani sayuran dataran tinggi berkelanjutan 2 Untuk meningkatkan indeks keberlanjutan USDT di Kawasan Agropolitan Pacet dari kategori kurang berkelanjutan ke berkelanjutan baik disarankan perlu ditetapkan instrumen kebijakan yang mencakup : a Rehabilitasi teras tradisionil dan teras yang kurang baik b Pengembangan Usaha Kecil Menengah UKM di bidang pengolahan hasil sayuran c Peningkatan PAD melalui penarikan restribusi terhadap kendaraan roda empat yang keluar masuk kawasan agropolitan 3 Untuk menerapkan sistem pengelolaan USDT berkelanjutan di kawasan agropolitan yang efisien dan efektif, disarankan untuk melakukan pengembangan program pertanian terpadu, yang memadukan tanaman, ternak dan ikan sehingga memberikan pendapatan usahatani yang memadai