Penyediaan Unsur Hara Pengelolaan Sumberdaya Lahan

26 Pergiliran tanaman sangat tergantung pada jenis tanah, iklim, topografi, dan pemasaran hasil. Lahan dengan kemiringan 8 dapat mendukung usaha tanaman pangan sebagai tanaman utama. Sedangkan lahan dengan kemiringan 8 , pertanaman diusahakan searah kontur atau teras dan tanaman pangan tidak lagi berfungsi sebagai tanaman utama, melainkan sudah beralih ke tanaman tahunan Effendi 1984 dalam Santoso et al., 2004. Dalam pergiliran tanaman juga dapat dilakukan dengan memasukkan unsur tanaman penutup tanah. Menurut Sitorus 2004 tanaman yang dianggap lebih sesuai untuk dijadikan tanaman penutup tanah dan pupuk hijau adalah tanaman leguminoceae, karena dapat menambah nitrogen tanah dan mempunyai sistem perakaran yang tidak memberikan kompetisi yang berat terhadap tanaman pokokutama. Tujuan dari penanaman tanaman penutup tanah menurut Santoso et al. 2004 adalah : - melindungi permukaan tanah dari erosi percikan splash erosion akibat jatuhnya tetesan air hujan - meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan memperbaiki sifat-sifat fisik dan kimia tanah - menekan pertumbuhan gulma sehingga mengurangi biaya perawatan tanaman - meminimumkan perubahan-perubahan iklim mikro dan suhu tanah sehingga dapat menyediakan lingkungan hidup yang lebih baik bagi tanaman.

2.4.5 Penyediaan Unsur Hara

Dalam sedimen tanah yang terbawa aliran permukaan terdapat sejumlah unsur hara yang sangat berguna untuk pertumbuhan tanaman. Unsur-unsur hara yang terbawa aliran permukaan, terutama N dan P, akan masuk ke dalam badan air atau sungai sehingga lahan dan lahan pertanaman akan mengalami penurunan kesuburan tanah Kurnia et al., 2004 Menurut Sitorus 2004 hilangnya unsur hara pada tanah menyebabkan perlunya penyediaan unsur hara yang cukup dan seimbang bagi pertumbuhan tanaman, yang dapat dilakukan dengan pemupukan dan usaha-usaha perbaikan sifat-sifat fisik tanah agar produksi optimum suatu tanaman dapat dicapai. Namun demikian pemupukan tidak akan berhasil dan menguntungkan sebelum dilakukan usaha-usaha pencegahan erosi, perbaikan keadaan udara dan air, usaha pemeliharaan bahan organik tanah, perbaikan tanah-tanah yang telah rusak atau perbaikan drainase tanah. 27 Menurut Kurnia et al. 2004 pemupukan yang berlebihan akan mengakibatkan banyak residu pupuk yang masuk ke dalam badan air atau sungai sehingga terjadi eutrofikasi, akibatnya pemupukan yang dilakukan pada budidaya tanaman menjadi tidak efisien. Selain itu, Nitrat NO 3 atau Nitrit NO 2 yang terbawa aliran permukaan dapat menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan sekitar seperti berkurangnya kualitas air permukaan dan air tanah. Beberapa hal penting yang harus dipertimbangkan dalam pemupukan yaitu jenis pupuk yang akan diberikan, besar dan jumlahnya serta saat pemberian pupuk. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan sifat-sifat fisik dan kimia tanah serta meningkatkan ketahanan tanah terhadap erosi adalah dengan pemberian tanaman pupuk hijau. Tanaman pupuk hijau dapat digunakan untuk memperbaiki tanah berpasir, tanah liat berat atau tanah-tanah lain yang tidak produktif Santoso et al., 2004 Pupuk Hijau dapat ditanam secara khusus, misalnya ditanam diantara barisan tanaman yang sudah ada, atau pada lahan yang bera sebelum ditanami tanaman utama. Kandungan nitrogen pupuk hijau tertinggi terdapat pada masa awal pembentukan bunga, waktu tanaman masih lunak dan mudah dilapuk. Oleh karena itu sebaiknya tanaman pupuk hijau dipangkas pada waktu itu dan dibenamkan ke dalam tanah waktu masih berwarna hijau. Tanaman pupuk hijau yang baik antara lain turi Sesbania grandiflora dan gamal Gliricideae sepium.

2.5 Pengelolaan Sumberdaya Lahan Berkelanjutan