Ilmu Sistem Analisis Sistem

47

2.9 Analisis Sistem

2.9.1 Ilmu Sistem

Penelaahan tentang sistem telah lama dilakukan dalam pemikiran manusia. Dalam arti luas visi kesisteman adalah pola pikir ilmiah untuk pengkajian yang memerlukan telaah berbagai hubungan yang relevan, komplementer dan terpercaya Brocklesby dan Cummings, 1995 dalam Eriyatno, 1998. Misi dari kesisteman bertujuan untuk menghubungkan berbagai pekerjaan dan keahlian yang beragam menuju kepada kebutuhan suatu sistem yang definitif. Menurut Marimin 2004 sistem didefinisikan sebagai suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan yang kompleks. Sementara itu Muhammadi et al. 2001 mengatakan sistem adalah keseluruhan interaksi antar unsur dari sebuah obyek dalam batas lingkungan tertentu yang bekerja mencapai tujuan. Definisi lain dikemukakan oleh Manetsch dan Park, 1979 dalam Eriyatno 1998, sistem adalah suatu gugus dari elemen yang saling berhubungan dan terorganisasi untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mengembangkan sistem memerlukan waktu. Menurut Whitten et al., 2004 pengembangan sistem tidak terjadi dalam sekejap dan walaupun dapat menguasai keahlian, namun penerapan yang lengkap dan konsisten masih merupakan seni tersendiri. Pengembangan sistem harus memahami sifat-sifat dasar dari suatu sistem yang menurut Marimin 2004 mencakup : 1 Pencapaian tujuan, yang memberikan sifat dinamis kepada sistem 2 Kesatuan usaha, yang memberikan konsep sinergi 3 Keterbukaan terhadap lingkungan, yang membuat penilaian terhadap suatu sistem menjadi relatif equifinality 4 Transformasi, yang merupakan proses perubahan input menjadi output yang dilakukan oleh system 5 Hubungan antar bagian, yang memberikan analisis sistem sebagai suatu dasar pemahaman yang lebih luas 6 Sistem ada berbagai macam, yaitu sistem tertutup, terbuka dan sistem dengan umpan balik 7 Mekanisme pengendalian, yang memungkinkan informasi pada sistem mengenai efek dari perilaku sistem terhadap pencapaian tujuan atau pemecahan persoalan yang dihadapi. 48 Menurut Marimin 2005 ditinjau dari komponen input, proses dan output suatu sistem dapat diklasifikasikan ke dalam sistem analisis, sistem desain dan sistim kontrol. Sistem analisis bila input dan prosesnya dapat diidentifikasi sedangkan outputnya perlu dianalisis, sistem desain apabila komponen input dan outputnya sudah jelas tapi prosesnya masih perlu direkayasa, dan sistim kontrol apabila karakteristik proses dan outputnya sudah jelas diidentifikasi sedangkan inputnya perlu diatur sehingga target outputnya tercapai. Eriyatno 1998 mengatakan bahwa dilihat dari strukturnya maka pende- katan kesisteman merupakan totalitas himpunan hubungan yang mempunyai struktur dalam nilai posisional dan ukuran dimensional ruang dan waktu.

2.9.2 Pendekatan Sistem