Gambaran Implementasi Pengelolaan USDT Berkelanjutan

Aspek Analisis Keputusan Hasil pilihan - permasalahan - Sosial - partisipasi rendah - Kelembagaan preferensi - erosi tinggi - Partisipasi - Ekonomi - kinerja Pengelolaan meningkat - Teknis standar - kelompoktani Pola - Teras - Lingkungan - intensitas penyuluhan Gabungan baik - percepatan teknologi - Erosi - teras kecil - pertanian terpadu - Pendapatan - kemitraan meningkat - petani pengusaha - agroindustri Kondisi Penilaian Tinggirendah Tindakan Berhasil Lapangan Gambar 64 Diagram Pengelolaan USDT Berkelanjutan Di Kawasan Agropolitan. Berdasarkan diagram yang tertera pada Gambar 64 terlihat bahwa dari permasalahan yang terdapat di lapangan yang meliputi berbagai aspek baik aspek sosial-kelembagaan, ekonomi, teknis dan lingkungan dilakukan analisis dan dengan pengambilan keputusan untuk melaksanakan program pengelolaan USDT berkelanjutan secara komprehensif diharapkan dapat dicapai agropolitan yang lestari.

10.5.2 Tahapan Implementasi Pengelolaan USDT Berkelanjutan

Implementasi pengelolaan USDT berkelanjutan di kawasan agropolitan dapat dilaksanakan tanpa pilot project, tetapi langsung dilaksanakan setelah pengambilan keputusan.Tahapan implementasi pengelolaan USDT berkelanjutan di Kawasan Agropolitan Pacet, Cianjur adalah : 1 Perencanaan Program Perencanaan program dilakukan oleh Badan Perencanaan Daerah Bapeda dengan melibatkan berbagai unsur terkait baik instansi pemerintah maupun swasta termasuk stake holders atau pemangku kepentingan, untuk menyusun program pembangunan pertanian terpadu. Perencanaan program pembangunan pertanian terpadu meliputi jangka waktu, organisasi, kegiatan- kegiatan yang akan dilaksanakan dan monitoring evaluasi. 2 Penyiapan Dana Penyiapan dana dimaksudkan untuk menyediakan dana yang akan digunakan untuk mendanai jalannya kelembagaan, membayar pelaksana Men, dan pendanaan sarana prasarana Materials. Dalam penyiapan dana perlu dipertimbangkan sumbernya apakah berasal dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN yang melalui dana dekonsentrasi, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD atau bantuan dari pihak lain Grants. 3 Penetapan Standard Operational Procedure Pelaksanaan program pembangunan pertanian terpadu melibatkan banyak instansi dan kelembagaan sehingga perlu ditetapkan prosedur pelaksanaannya Standard Operational Procedure. Dalam hal ini perlu ditetapkan instansi apa melaksanakan kegiatan apa, dan bagaimana cara melaksanakan kegiatan tersebut agar dapat dicapai agropolitan yang lestari. 4 Pelaksanaan Program Program pembangunan pertanian terpadu mencakup berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh berbagai instansi sehingga diperlukan koordinasi yang baik sehingga dapat dihindari terjadinya tumpang tindih kegiatan, misalnya : - Dinas Pekerjaaan Umum, menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pengelolaan USDT berkelanjutan - Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur melaksanakan kegiatan penyiapan bibit wortel unggul, dan input lainnya - Dinas Peternakan menyediakan bibit ayam bukan ras Buras dan pemanfaatan kotorannya - Dinas Perkebunan menyediakan bibit tanaman kopi dan input lainnya - Dinas Kehutanan melakukan pembinaan pemanfaatan hutan secara bijaksana, termasuk didalamnya pembuatanrehabilitasi teras - Balai Penyuluhan Pertanian melaksanakan kegiatan penyuluhan tentang bagaimana melakukan pengelolaan USDT secara berkelanjutan - Aparat pemerintah Desa, Kecamatan dan Kabupaten melakukan kegiatan sesuai tanggung jawabnya yaitu mengatur kehidupan masyarakat agar tidak merusak hutan, memotivasi, menarik pajak dll. 5 Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan kegiatan oleh berbagai instansi perlu dimonitor dengan panduan yang jelas dan pada waktu yang ditetapkan baik rutin maupun insidental. Pelaksanaan kegiatan juga perlu dievaluasi pada tingkat pelaksanaannyaprosesnya dengan metode on going-evaluation atau tingkat keberhasilannya dengan metode evaluasi dampak.