Penerapan Pembangunan Pertanian Terpadu di Indonesia

63 DAS memiliki aspek sosial yang sedikit kompleks, yang sangat berperan dalam pembentukan sebuah lembaga yang mengelola program DAS. Program pengelolaan DAS terpadu adalah sebuah paket yang menyatukan semua komponen DAS berdasarkan prioritas penduduk. Komponen program ini mencakup : a pengembangan sumber daya alam, b pengendalian degradasi dan perbaikan sumber daya alam serta c pengelolaan dan perawatan sumber daya alam. Maksud pengelolaan DAS terpadu adalah suatu pendekatan yang melibatkan teknologi tepat guna dan strategi sosial untuk memaksimalkan pengembangan tanah, tanaman, air dan sumber daya manusia di suatu DAS, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia secara berkesinambungan. Pengelolaan DAS bertujuan agar generasi masa depan dapat menikmati sumber daya alam yang lebih sehat dan lebih produktif dari generasi sekarang. Dimasa mendatang penduduk tidak hanya sebagai penerima manfaat, tetapi ikut berpartisipasi aktif mulai dari perencanaan, pembuatan anggaran dan pelaksanaan di lapangan.

2.10.2 Penerapan Pembangunan Pertanian Terpadu di Indonesia

Beberapa negara telah mengembangkan pertanian terpadu secara sukses seperti Cina dan Ekuador karena sistem pertanian terpadu telah mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi produksi. Beberapa model pertanian terpadu juga telah diterapkan di Indonesia. Agrotechnopark ATP. Kementerian Ristek mulai tahun 2002 telah mendirikan Agro Techno Park ATP sebagai kawasan percontohan pertanian, peternakan, perikanan dan pascapanen terpadu dengan menerapkan teknologi siklus hidup petanian. Tujuannya adalah untuk meningkatkan alih teknologi yang layak teknis dan ekonomi serta ramah lingkungan, membangun kawasan percontohan yang dapat memfasilitasi upaya peningkatan produktifitas, efisiensi dan nilai tambah produk pertanian melalui penerapan agroteknologi terpadu, meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang terampil, handal, dan mandiri. ATP merupakan kawasan percontohan penerapan teknologi pertanian, peternakan, perikanan dan pasca panen secara terpadu dari hulu budidaya sampai ke hilir pasca panen dalam skala yang besar dengan menerapkan teknologi bio-cyclo farming BCF sehingga tanpa limbah zero waste farming. ATP pertama kini menjadi Balai Agroteknologi terpadu berlokasi di Sumatera 64 Selatan tepatnya di Indralaya - Ogan Ilir, dan Gedung Buruk - Muara Enim seluas 1.037 ha, selanjutnya dikembangkan dua ATP baru di Cianjur, Jawa Barat dan di Jembrana Bali. Penerapan Pertanian Terpadu di Daerah Transmigrasi. Pembangunan transmigrasi di Indonesia bukan untuk merusak lingkungan, tetapi justru memanfaatkan sumberdaya alam sesuai kaidah yang benar dan secara berkelanjutan, sehingga memenuhi kriteria clear-clean baik secara sosial dan kultural serta kriteria catur layak layak huni, layak usaha, layak berkembang dan layak lingkungan. Menurut Achsin 2001 penerapan teknologi pertanian terpadu memberikan indikasi peningkatan produktivitas lahan menjadi beberapa kali lipat dengan sistem pola tanaman mengikuti siklus biologi dan dapat berlangsung sepanjang tahun silih berganti sekaligus menyuburkan tanah dengan memasukkan pupuk organik cair limbah peternakan ke lahan pertanian. Selain simbiose yang bersifat biologis, juga dirancang proses multiple cropping yang terdiri atas : a. Panen harian, yaitu panen telur unggas dan susu sapi setiap hari. b. Panen bulanan dari budidaya ikan dan sayur mayur hortikultura. c. Panen musiman dari budidaya padi, kedelai dan jagung. d. Panen tahunan dari budidaya sapi dan kambingdomba. e. Panen winduan dari budidaya jatitanaman keras lainnya. Teknologi pertanian terpadu dapat diaplikasikan pada berbagai ukuran lahan dari mulai lahan sempit hemat lahan sampai lahan yang luas. Unit usaha dipilih berdasar kesesuaian dan daya dukung lingkungan. CDs Integrated Farming. Program pemberdayaan masyarakat community developmentCD oleh PT. Riau Andalan Pulp Paper RAPP di Riau, dilaksanakan dengan menanami lahan pertanian dengan sayur-mayur dan diusahakan secara sistem pertanian terpadu yang menggabungkan pertanian, peternakan, dan perikanan. Produk Pertanian Terpadu tersebut selanjutnya diekspor ke Singapura dan Malaysia. PT. RAPP selanjutnya mengembangkan jaringan dan kinerjanya dengan bekerja sama dengan pihak lain dan membuka empat Balai Pelatihan dan Pengembangan Usaha Terpadu BPPUT di Kabupaten Siak, Kabupaten Pelalawan, Kuantan Singingi, Rokan Hulu, dan Kabupaten Siak. 65 Pertanian Terpadu di Daerah Pasang Surut. Dalam rangka mempersiapkan Barito Kuala Batola menjadi kawasan agropolitan, telah dilakukan berbagai upaya untuk menyiasati sejumlah kendala bertani di lahan pasang surut, agar penghasilan petani menjadi lebih tinggi. Konsep pertanian terpadu yang dikembangkan Badan Litbang Pertanian pada tahun 2003 telah diterapkan oleh Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa Balittra dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BPTP, Kalsel dengan mengubah lahan marginal lahan Pasut menjadi lahar pertanian yang subur. Petani tidak hanya menanam jeruk, namun juga padi sebagai tanaman utamanya di samping tanaman lain seperti sayur mayur, hortikultura, melon ataupun mangga. Sedangkan di saluran air kanal tersier yang mengairi lahan pertanian, mereka memasang karamba ikan, sehingga penghasilan petani menjadi berlipat ganda. Disamping itu telah disiapkan Pasar induk sebagai terminal agribisnis untuk mendukung pengembangan Agropolitan, sehingga Batola berpotensi menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi. Agrobisnis dengan LEISA dan Tanpa Limbah Zero waste. Bisnis besar di bidang pertanian dan peternakan dapat dikelola secara terpadu dan usaha tanpa limbah. Prinsip LEISA, dapat dilakukan optimalisasi pemanfaatan sumber daya lokal dan memaksimalisasi daur ulang sehingga diperoleh usaha tanpa limbah zero waste, semua hasil pertanian dapat digunakan kembali. Usaha seperti itu telah dilakukan oleh perusahaan agrobisnis CV. Lembah Hijau Multifarm di Sragen dan dikembangkan Suharto tahun 1985 di Desa Trijayan Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah, dengan mengembangkan sistem pertanian terpadu antara peternakan sapi perah, pertanian pembibitan tanaman hortikultura, dan padi organik, perikanan ikan patin, dan usaha pendukung bioteknologi yaitu Starbio dan pupuk kompos. Produk-produknya mulai diekspor ke Malaysia.

2.10.3 Program Pembangunan Pertanian Terpadu di Indonesia T ahun 2008.