191
9.3 Strategi Pengembangan Pertanian Terpadu
Pembangunan merupakan suatu kegiatanusaha secara sadar, terencana dan berkelanjutan untuk merubah kondisi suatu masyarakat menuju kondisi yang
lebih baik menyangkut semua aspek kehidupan fisik-nonfisik, material-spiritual, meliputi bidang: ideologi, politik, ekonomi, pertanian, sosial budaya dan ketahanan
masyarakat“. Di bidang pertanian, beberapa negara telah mengembangkan pertanian
terpadu secara sukses seperti Cina dan Ekuador karena sistem pertanian terpadu telah mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi produksi. Di Indonesia sebagai
upaya memecahkan keterbatasan dilematis yaitu kondisi kepemilikan lahan sempit
dengan sistem pertanian yang mengandalkan input produksi tinggi maka Indonesia perlu mengembangkan sistem pertanian terpadu yang berwawasan ekologis,
ekonomis dan berkesinambungan, atau juga disebut sustainable mix farming. Sistem Pertanian Terpadu diharapkan dapat dikembangkan dengan konsep LEISA
Low External Input Sustainable Agriculture. Sistem pertanian terpadu yang dikembangkan dengan prinsip dasar Low External Input Sustainable Agriculture
LEISA menyediakan semua bahan lokal secara lebih murah dan berkelanjutan serta semua limbah yang dihasilkan dapat didaur ulang sehingga tidak tergantung
pada bahan baku impor. Bahan lokal dapat dikelola secara terpadu dan melalui prinsip LEISA, dapat dilakukan optimalisasi pemanfaatan sumber daya lokal dan
maksimalisasi daur ulang sehingga diperoleh usaha tanpa limbah zero waste, serta semua hasil pertanian dapat digunakan kembali.
Pembangunan pertanian terpadu di Kawasan Agropolitan Pacet sangat strategis, karena sebagian besar penduduk tinggal di perdesaan, memiliki potensi
sumber daya manusia dan sumber daya alam yang perlu dikelola secara optimal. Perumusan strategi strategy formulation pembangunan pertanian terpadu di
Kawasan Agropolitan Pacet dimulai dengan analisis potensi alam dan sosial, situasi dan kondisi kawasan, dan kemauan politik pemerintah political will yang harus
menjadi satu kesatuan kebijakan sehingga hasil pembangunan pertanian optimal yaitu :
1 Tersedianya tenaga kerja yang terampil dan sehat, 2 Petaninya memiliki tanah lahan melalui kebijakan landreform
192
3 Tersedianya dana investasi dan modal kerja, melalui penyediaan kredit jangka panjang dengan tingkat suku bunga rendah oleh bankkoperasi
4 Adanya seperangkat aturan yang mencegah terjadinya monopoli 5 Adanya jaminan distribusi dan pemasaran hasil usaha tani
6 Tersedianya teknologi tepat guna sesuai kebutuhan spesifik lokalita desa 7 Adanya pembagian kerja usaha secara lokal, regional dan nasional, melalui
pengembangan spesialisasi produksi yang sesuai dengan sumber setempat 8 Adanya dukungan kebijakan dan kemauan politik dari pemerintah
9 Berfungsinya lembaga-lembaga dalam masyarakat. Untuk mewujudkan ketahanan pangan, pengembangan kawasan agropolitan
Pacet yang mempunyai produk unggulan wortel perlu terus dilaksanakan, termasuk kota-kota pertaniannya Sindang Jaya dan Sukatani dan desa-desa sentra
produksi pertanian di sekitarnya, dengan batasan skala ekonominya. Pengembangan kawasan agropolitan Pacet juga memerlukan dukungan
sumber daya air, karena dalam proses produksi semua jenis komoditi pangan baik yang berasal dari sumber daya nabati maupun sumber daya hewani memerlukan air
dalam jumlah dan mutu yang cukup. Eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan dan mengabaikan aspek-aspek konservasi, akan melemahkan daya dukung
lingkungan sumber daya air dan menurunkan kemampuan pasokan air, terutama di musim kemarau.
Membangun kawasan agropolitan Pacet merupakan upaya agar potensi kawasan dapat dikembangkan melalui peningkatan kemampuan dan peran aktif
masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan Kawasan Agropolitan Pacet juga untuk menyeimbangkan sumber daya di wilayah
perdesaan dan perkotaan, serta untuk menekan migrasi penduduk. Kawasan agropolitan Pacet sebagai pemasok hasil sayuran dalam bentuk produk primer
belum diolah harus didorong agar mampu mensuplai produk setengah jadi atau barang jadi sehingga dapat menjadi pilar dalam peningkatan ketahanan pangan.
Upaya pengembangan agropolitan Pacet menggunakan pendekatan agro-based sustainable development.
Peran SDA dalam pembangunan sektor pertanian terpadu di kawasan agropolitan Pacet, Cianjur merupakan komponen yang strategis. Ketergantungan
terhadap SDA menuntut perlunya penetapan kebijakan yang terintegrasi, melalui