Tujuan Pelaksanaan Evaluasi Pendidikan

a. Proseskegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan. b. Usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik feed back bagi penyempurnaan pendidikan. Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, dapat aiambil sebuah kesimpulan bahwa, evaluasi pendidikan adalah penilaian terhadap kinerja pendidikan yang telah berjalan guna memperoleh informasi yang nantinya akan digunakan untuk memperbaiki hal- hal yang memang perlu diperbaiki pada kinerja pendidikan.

3. Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi

Dalam evaluasi pendidikan, ada empat komponen yang saling terkait dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan yaitu, evaluasi, penilaian, pengukuran, dan tes dan non tes. Artinya, kegiatan evaluasi harus melibatkan ketiga kegiatan lainnya. a. Pengukuran Pengukuran Measurement, menurut Cangelosi 1995, yang adalah suatu proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan yang telah ditentukan. Menurut Allen Yen 1979: 2, pengukuran measurement, adalah penetapan angka bagi individu dengan cara sistematis yang mencerminkan sifat karakteristik dari individu. Menurut Miller 2008: 2, pengukuran adalah deskripsi kuantitatif prestasi individu dari peserta didik pada tes tunggal atau beberapa tes penilaian. Menurut Saifuddin Azwar 2010: 3, pengukuran adalah suatu prosedur pemberian angka terhadap atribut atau variabel suatu kontinum. Sementara itu, Anas Sudijono 2011: 4, menjelaskan pengukuran dapat diartikan sebagai kegiatan untuk mengukur sesuatu. Pada hakekatnya, kegiatan ini adalah membandingkan sesuatu dengan atau atas dasar ukuran tertentu. Berdasarkan beberapa definisi tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pengukuran adalah proses pemberian angka atau deskripsi numerik kepada individu. Hasil dari pengukuran adalah angka. Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa pengukuran bersifat kuantitatif. Menurut Zainul dan Nasution 2001, pengukuran memiliki dua karakteristik utama yaitu: 1 Penggunaan angka atau skala tertentu; 2 Menurut suatu aturan atau formula tertentu. Sidin Ali dan Khaeruddin 2012, menjelaskan bahwa pengukuran berarti proses penentuan kuantitas suatu objek dengan membandingkan antara alat ukur dan objek yang diukur. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengukuran adalah suatu proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris untuk membandingkan antara alat ukur dan objek yang ukur serta hasilnya bersifat kuantitatif bentuk skor. b. Penilaian Sidin Ali dan Khaeruddin 2012, mendefinisikan penilaian adalah proses penentuan kualitas suatu objek dengan membandingkan antara hasil-hasil ukur dengan standar penilaian tertentu. Dari definisi di atas, dapat difakami menjadi tiga makna, antara lain: 1 Penilaian dalam pendidikan adalah suatu proses yang dilakukan untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi rangkaian kemampuan peserta didik. 2 Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik. 3 Hasil penilaian besrifat kualitatif artinya diperoleh dari pengkategorian. c. Evaluasi Kumano 2001, mengartikan evaluasi merupakan penilaian terhadap data yang dikumpulkan melalui kegiatan asesmen. Sementara itu menurut Calongesi 1995, menjelaskan, bahwa evaluasi adalah suatu keputusan tentang nilai berdasarkan hasil pengukuran. Sejalan dengan pengertian tersebut, Zainul dan Nasution 2001 menyatakan bahwa evaluasi dapat dinyatakan sebagai suatu proses pengambilan keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan instrumen tes maupun non tes. Namun, apabila memperhatikan penjelasan Depdiknas, 2006, bahwa: 1 Evaluasi adalah “kegiatan mengidentifikasi untuk melihat apakah suatu program yang telah direncanakan telah tercapai atau belum, berharga atau tidak, dan dapat pula untuk melihat tingkat efisiensi pelaksanaannya.