Beberapa Contoh Cara Pembuatan Profil Prestasi Belajar

bandingkan dengan murid-murid lainnya. b. Contoh cara membuat profil prestasi belajar dari sekelompok peserta didik secara kolektif dalam beberapa jenis matapelajaran. Keterangan: Profil prestasi siswa kelas I dari seluruh siswa SMP Negri di wilayah Kabupaten Sleman itu di likiskan dalam satuan nilai rata-rata mean, mencakup tujuh jenis mata pelajaran. Profil prestasi belajar kolektif dalam beberapa jenis mata pelajaran itu mencerminkan bahwa dalam mata pelajaran PMP, pendidikan Agama islam, Bahasa Indonesia dan IPS, pada umumnya siswa kelas I SMP negri di kabupaten Sleman cukup menggembirakan. Namun sebaliknya, dalma mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika dan IPA, mereka pada umumnya kurang menggembirakan, sebab nilai rata-rata untuk ketiga jenis mata pelajran tersebut pada umumnya rendah Misalkan kita ingin membuat profil prestasi belajar siswa kelas I dari seluruh SMP Negeri di seluruh Kabupaten Sleman. Setelah dilakukan pengumpulan data mengenai prestasi belajar mereka dalm tujuh jenis mata pelajaran, dapat di lukiskan profilnya berdasar nilai rata-rata rapor mereka yang terlihat pada gambar grafik diatas. c. Contoh cara membuat profil prestasi belajar yang memberikan gambaran mengenai perkembangan hasil belajar dari waktu ke waktu, yang dicapai oleh seorang peserta didik. Misalkan kita ingin membuat prestasi belajar dalam mata kuliah Statistik Pendidikan dari Seorang mahasiswa bernama Ahdiat dalam enam kali evaluasi hasil belajar, yaitu: Tgas I, Tes Formatif I, Ujian Mid Smester, Tugas II, Tes Formatif II dan Ujian Akhir Smester. Berdasarkan data yang ada dapat dilukiskan profilnya sebagai berikut: Keterangan: Dari lukisan grafis di atas ini tergambarlah profil prestasi belajar mahasiswa bernama Badrudin dalam enam kali evaluasi hasil belajar dalam mata kuliah Statistik Pendidikan. Profil prestasi belajar Statistik Pendidikan diatas menggambarkan bahwa untuk tugas-tugas terstuktur yang harus di selesaikan oleh mahasiswa tersebut berhasil diraih nilai-nilai yang cukup tinggi, namun pada tes-tes formatif dan tes sumatif terjadi penurunan nilai. Sekalipun demikian jika di bandingkan antara prestasi belajar setengah smester pertama dengan stengah smester kedua, prestasi belajar mahasiswa tersebut cenderung makin meningkat. Bab 13 MODEL PENILAIAN OTENTIK ARAH KURIKULUM 2013 iakui bahwa kritik-kritik sering muncul tentang sistem pendidikan yang sering berubah dan tidak seimbang. Kurikulum yang kurang tepat dengan mata pelajaran yang terlalu banyak dan tidak berfokus pada hal-hal yang seharusnya diberikan dan lain sebagainya. untuk mengatasimasalah yang seperti ini perlu adanya evaluasi pendidikan, agar setiap kekurangan ataupunkegagalan pada kurikulum yang diajarkan bisa diperbaiki pada kurikulum yang akan datang.Ruang lingkup pendidikan sangat luas, mulai dari masukaninput, proses sampaihasil output yang diperoleh. Ketika proses pembelajaran dipandang sebagai proses perubahan tingkah laku siswa, peran penilaian dalam proses pembelajaran menjadi sangat penting. Penilaian dalam proses pembelajaran merupakan suatu proses untuk mengumpulkan,menganalisa dan menginterpretasi informasi untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran. untuk mengetahui apakah proses yang dilakukan itu sudah sesuai atau tidak dengan tujuannya maka harus dilakukan umpan balik. Untuk diperlukan sistem penilaian sebenarnya, atau dikenal dengan penilaian otentik. TT. Konsep Penilaian Otentik

26. Pengertian Penilaian Otentik

Sesuai dengan karakteristiknya penerapan kurikulum 2004 diiringi oleh sistem penilaian sebenarnya, yaitu penilaian berbasis kelas. Pendekatan penilaian itu disebut penilaian yang sebenarnya atau penilaian otentik authentic assesment Nurhadi, 2004: 168. Penilaian otentik adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran telah benar-benar dikuasai dan dicapai Nurhadi, 2004: 172. D Hakikat penilaian pendidikan menurut konsep authentic assesment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Gambaran perkembangan belajar siswa perlu diketahui oleh guru agar bisa memastikan bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar. Apabila data yang dikumpulkan guru mengindikasikan bahwa siswa mengalami kemacetan dalam belajar, guru segara bisa mengambil tindakan yang tepat. Karena gambaran tentang kemajuan belajar itu diperlukan di sepanjang proses pembelajaran, asesmen tidak hanya dilakukan di akhir periode semester pembelajaran seperti pada kegiatan evaluasi hasil belajar seperti EBTAEbtanasUAN, tetapi dilakukan bersama dan secara terintegrasi tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran Nurhadi, 2004: 168. Data yang dikumpulkan melalui kegiatan penilaian assesment bukanlah untuk mencari informasi tentang belajar siswa. Pembelajaran yang benar seharusnya ditekankan pada upaya membantu siswa agar mampu mempelajari learning how to learn, bukan ditekankan pada diperolehnya sebanyak mungkin informasi di akhir periode pembelajaran Nurhadi, 2004: 168.

27. Definisi dan Makna Asesmen Otentik

Asesmen autentik adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Istilah asesmen merupakan sinonim dari penilaian, pengukuran, pengujian, atau evaluasi. Istilah autentik merupakan sinonim dari asli, nyata, valid, atau reliabel. Dalam kehidupan akademik keseharian, frasa asesmen autentik dan penilaian autentik sering dipertukarkan. Akan tetapi, frasa pengukuran atau pengujian autentik, tidak lazim digunakan. Secara konseptual asesmen autentik lebih bermakna secara signifikan dibandingkan dengan tes pilihan ganda terstandar sekali pun. Ketika menerapkan asesmen autentik untuk mengetahui hasil dan prestasi belajar peserta didik, guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, aktivitas mengamati dan mencoba, dan nilai prestasi luar sekolah. Untuk mendapatkan pemahaman cukup komprehentif mengenai arti asesmen autentik, berikut ini dikemukakan beberapa definisi.