Pengembangan Evaluasi Pembelajaran Konsep Prosedur Pengembangan Evaluasi Pembelajaran 8. Prosedur

Tujuan pembelajaran menggambarkan kemampuan atau tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai oleh siswa setelah mereka mengikuti suatu proses pembelajaran. Evaluasi pembelajaran adalah penilaian terhadap kompetensi yang sudah dicapai oleh peserta didik setelah melakukan proses belajar mengajar Ramayulis. 2008: 400. Fungsi evaluasi pembelajaran sebagai tolak ukur keberhasilan proses belajar mengajar. Taufik. 2010: 91, menyatakan, bahwa indikator keberhasilan belajar mengajar adalah: a. Daya serap terhadap materi yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok. b. Perilaku yang digariskan oleh SK dan KD telah dicapai oleh peserta didik baik individu maupun klasikal. N. Teori Pengembangan Evaluasi Pembelajaran 1. Pentingnya Pengembangan Evaluasi Penilaian Hasil Belajar Banyak teori berkaitan dengan prosedur kegiatan evaluasi ini, salah satunya prosedur evaluasi yang dikembangkan oleh Zaenal Arifin 2011: 88, bahwa, prosedur yang harus diikuti evaluator meliputi perencanaan evaluasi, monitoring pelaksanaan evaluasi, pengolahan data dan analisis, pelaporan hasil evaluasi, dan pemanfaatan hasil evaluasi. Untuk itu, seorang evaluator dalam melakukan kegiatan evaluasinya harus mengikuti prosedur-prosedur yang digariskan. Tujuannya adalah agar evaluasi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan, sistematis, efisien dan dapat dipertanggung jawabkan.

2. Prinsip-prinsip Prosedur Evaluasi Penilaian Hasil Belajar

Mengingat pentingnya penilaian dalam menentukan kualitas pendidikan, menurut Nana Sudajana 1989: 9, maka upaya merencanakan dan melaksanakan penilaian hendaknya memperhatikan beberapa prinsip dan prosedur penilaian sebagai berikut: a. Dalam menilai hasil belajar, hendaknya dirancang sedemikian rupa sehingga jelas abilitas yang harus dinilai, materi penilaian, alat penilaian, dan interpretasi hasil penilaian. b. Penilaian hasil belajar hendaknya menjadi bagia integral dari proses belajra- mengajar. Artinya, penilaian senantiasa dilaksanakan pada tiap saat proses belajar- mengajar sehingga pelaksanaannya berkesinambungan. c. Agar diperoleh hasil belajar yang obyektif dalam pengertian menggambarkan prestasi dan kemampuan siswa sebagaimana adanya, penilaian harus menggunakan berbagai alat penilaian dan sifatnya komprehensif mencakup berbagai ranah, sepesrti kognitif, afektif, dan psikomotorik. d. Penilaian hasil belajar hendaknya diikuti dengan tindak lanjutnya. Data hasil penilaian sangat bermanfaat bagi guru maupun bagi siapapun.

3. Kaedah Prosedur Evaluasi Penilaian Hasil Belajar

Pada dasarnya Prosedur evalusi pembelajaran adalah langkah-langkah teratur dan tertib yang harus ditempuh seorang evaluator pada waktu melakukan evaluasi pembelajaran. Terdapat dua langkah poko dalam prosedur evaluasi yankni prosedu kualitatif dan kuantitatif, kedua prosedur teraebut, antara lain sebagai berikut: Kaedah evaluasi menyatakan bahwasannya evaluasi pembelajaran harus berkaitan dengan pengembangan kurikulum yang terjadi. Prosedur untuk evaluasi kuantitatif yakni sebagai berikut : a. Penentuan masalah atau pertanyaan evaluasi b. Penentuan variabel, jenis data dan sumber data c. Penentuan metodologi d. Pengembangan instrumen e. Penentuan proses pengumpulan data f. Penentuan proses pengolahan data Prosedur untuk evaluasi kualitatif, menurut Hamid Hasan. 2008: 170-173. Ada tiga hal pokok yang harus dilakukan evaluator ketika melakukan evaluasi kurikulum dengan menggunakan prosedur sebagai berikut: a. Menentukan fokus evaluasi b. Perumusan masalah dan pengumpulan data c. Proses pengolahan data d. Menentukan perbaikan dan perubahan program. Secara sepintas lalu telah disambungkan di atas bahwa dalam pendidikan orang mengadakan evaluasi memenuhi dua tujuan yaitu: a. Untuk mengetahui kemajuan anak, atau orang yang dididik setalah si terdidik tadi menyadari pendidikan selama jangka waktu tertentu, dan