Peranan Penilaian dalam Pembelajaran

Penilaian juga harus berperan sebagai suatu sarana untuk meningkatkan kualitas belajar setiap siswa. Adapun suatu kejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaian, kurikulum, dan pembelajaran. Darling Hammond 1994 berpendapat bahwa usaha untuk menaikan standar pelajaran dan prestasi harus bertolak pada perubahan strategi penilaian. Kemudian pernyataan tersebut diperkuat kembali oleh Wedeen, Winter, dan Broad Fott 2002, bahwa penggunaan penilaian dalam pembelajaran secara signifikan lebih efektif bagi guru dalam memperbaikai kualitas pembelajaran.

2. Peran Penilain dan Evaluasi dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran

Untuk menuju kualitas pembelajaran yang baik, diperlukan sistem penilaian yang baik pula. Agar penilaian dapat berfungsi dengan baik, sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, maka sangat perlu untuk menetapkan standar penilaian yang akan menjadi dasar dan acuan bagi guru dan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatan penilaian. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka perlu kerjasama yang baik dari beberapa pihak terkait, seperti guru, siswa dan sekolah. Ketiga pihak tersebut memiliki peranan yang berbeda-beda sesuai dengan proporsi masing-masing. Jika masing-masing pihak melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana mestinya maka akan tercipta suatu suasana yang kondusif, dinamis, dan terarah untuk perbaikan kualitas pembelajaran melalui perbaikan sistem penilaian. Evaluasi dilaksanakan untuk meneliti hasil dan proses belajar siswa, untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang melekat pada proses belajar itu. Evaluasi tidak mungkin dipisahkan dari belajar, maka harus diberikan secara wajar agar tidak merugikan. Dalam menjalankan evaluasi, pelajar sendiri harus turut mempunyai saham secara aktif. Evaluasi pembelajaran berfungsi untuk :

a. Pengembangan

Untuk pengembangan sutau program pendidikan, yang meliputi: 1 program studi, 2 kurikulum, program pembelajaran, 3 desain belajar mengajar, yang pada hakikatnya adalah pengembangan dalam bidang perencanaan.

b. Akreditasi

Dalam kepentingan akreditasi Evaluasi juga berfungsi untuk: 4 Menetapkan kedudukan suatu program pembelajaran berdasarkan ukurankriteria tertentu,sehingga suatu program dapat dipercaya, diyakini dan dapat dilaksanakan terus, atau sebaliknya program itu harus diperbaikidisempurnakan. 5 Evaluasi itu sendiri dalam kaitannya dengan pembelajaran akan berpengaruh terhadap apakah tujuan pembelajaran itu tercapai atau tidak. Dengan demikian kegiatan evaluasi sangat penting untuk mengukur sejauh mana keberhasilan siswa maupun guru dalam proses belajar mengajar Lebih jauh tentang peranan evaluasi dalam pendidikan dijelaskan oleh Worthen dan Sanders Worthen, 1987:5 yaitu: 1 Menjadi dasar pembuatan keputusan dan pengambilan kebijakan. 2 Mengukur prestasi siswa 3 Mengevaluasi kurikulum 4 Mengakreditasi sekolah 5 Memantau pemanfaatan dana masyarakat. 6 Memperbaiki materi dan program pendidikan. Evaluasi pembelajaran berperan untuk mengetahui sampai sejauh mana efisiensi proses pembelajaran yang dilaksanakan dan efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

3. Pihak yang Berkaitan Langsung dengan Pelaksanaan Kegiatan Penilaia dalam Pembelajaran

Agar penilaian berfungsi dengan baik, maka sangat perlu untuk meletakan standar, yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi guru dan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatan penilaian. Oleh karena itu, ada beberapa pihak yang berkaitan langsung dengan pelaksanaan kegiatan ini, yaitu:

a. Peran Guru

Peranan guru dalam penilaian lebih efektif jika mampu memanfaatkan informasi hasil penilaian melalui umpan balik. Umpan balik merupakan sarana bagi guru dan siswa untuk mengetahui sejauh mana kemajuan pembelajaran yang telah dilakukan. Boud 1995, memberikan panduan bagi guru dalam memberikan umpan balik pada siswa yaitu: 1 Realistik;