Pemeriksaan dan Situasi Psikologis

b. Proses Penyelesaian Masalah

Menurut Goldman 1971:122, sebuah skor tes bercerita sedikit tentang proses mental dimana itu tercapai. Contoh: Dua anak laki-laki, Paul dan Robert, keduanya mengambil tes ini dan mendapatkan skor identik-untuk membuat titik kita, marilah kita bahkan menganggap bahwa mereka mendapat barang yang sama persis benar dan yang salah dan duduk di bagian yang berbeda dari rooml itu. Mungkin disimpulkan bahwa mereka memiliki kemampuan yang sama dalam visualisasi spasial dari jenis yang disadap oleh tes ini. Namun jika kita bisa membuat mereka untuk berpikir keras saat mereka mengambil tes, kami mungkin menemukan bahwa mereka memecahkan masalah identik dengan cara yang berbeda. Sebagai contoh, pemikiran mereka-outloud dalam menanggapi item direproduksi pada.

c. Jenis Lembar Jawaban

Menurut Goldman 1971: 125, dalam beberapa alat tes, terdapat beberapa pilihan dalam lembar jawaban. Beberapa lembar jawaban disesuaikan dengan alat tes. Lembar jawaban juga memiliki norma, validitas, dan realibilitas dalam pembuatan alat tes dan lembar jawaban dari alat tes, seperti: 1 Butir jawaban 2 Belajar mandiri dari alat penskoran yang instruksional

d. Pembelajaran lain pada saat pengambilan alat tes

Menurut Goldman 1971:126, pembuatan rencana dan partisipasi klien dalam program testing itu sangat perlu karena disesuaikan dengan kebutuhan klien. Konselor juga memfasilitasi dalam komunikasi mengenai alat tes dan keberfungsian alat tes mengenai dirinya. Informasi tersebut merupakan salah satu fungsi pemahaman sehingga mengetahui kesadaran klien menganai keberfungsian alat tes. Konselor membuat pilihan minat akan alat tes sesuai dengan konsep dirinya dan kebutuhan klien sehingga alat tes tersebut berguna sebagai alat assessment konselor.

e. Pemeriksaan Pengamatan Selama Test

Menurut Goldman 1971: 127, Seperti kita simpulkan diskusi kita tentang topik ini, hanya menyebutkan singkat harus diperlukan pengamatan yang dapat dilakukan oleh pemeriksa tentang tes untuk individu atau kelompok. Staf pusat konseling di Universitas Maryland menyiapkan garis besar berguna berikut uji perilaku yang mungkin dicatat oleh penguji Berenson et al, 1960.. Mereka melaporkan bukti bahwa ada interjudge keandalan dan beberapa derajat validitas. 1 Penampilan fisik: hiperaktif, postur, kerapian, kekumuhan, cacat fisik. 2 Verbal karakteristik: pitdr, volume, aksen, rintangan, langka, banyak bicara, kosakata 3 perilaku Test: ujian kebingungan, uncooperativ, attenriven. 4 sosial. perilaku: apatis, permusuhan, keramahan, mencari perhatian, depresi, kecurigaan, ketegasan, ketakutan.

W. Standar Administrasi Tes dan Skoring 1. Pengertian Standar Administrasi Tes dan Scoring

Standar for Educational and Psychological Testing American Educational Research Assosiation, et. al.. 1985, terdiri dari 180 standar untuk mengevaluasi, mengelola, mencetak, dan menafsirkan tes psikometri dan instrumen lainnya. Lima standar ini berkaitan khusus untuk menguji administrasi dan scoring tercantum dalam Standar ini menekankan pentingnya prosedur administrasi dan scoring dalam atribut tes dan membuat yakin bahwa arah tes jelas dan dijaga.

2. JenisBentuk Standar Administrasi Tes dan Scoring

Adapun Standar-satndar dalam administrasi tes dan scoring Aiken, 1976: 47, yaitu: a. Dalam aplikasi khas, administrator tes harus mengikuti dengan seksama prosedur standar untuk spesifikasi administrasi dan skoring oleh penerbit tes. Spesifikasi mengenai instruksi kepada pengambil tes, batas waktu, bentuk penyajian barang atau respon, dan uji materi atau peralatan harus diamati. Pengecualian harus dibuat atas dasar pertimbangan profesional, terutama dalam aplikasi klinis. b. Lingkungan pengujian harus menjadi salah satu kenyamanan yang wajar dan dengan gangguan minimal. Pengujian harus dibaca dan dimengerti. Dalam pengujian komputerisasi, item yang ditampilkan pada layar harus terbaca dan bebas dari sorotan, dan terminal harus diposisikan secara benar.