Pendekatan Tradisional Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran

Guru dapat mengetahui tingkat kemampuan peserta didik, baik secara kelompok maupun perseorangan. Dilihat dari segi bentuk atau model pelaksanaannya menurut, Mursell dan S.Nasution 1997:23, terdapat tiga ciri-ciri evaluasi yang baik adalah; “evaluasi dan hasil langsung, evaluasi dan transfer, dan evaluasi langsung dari proses belajar”.

1. Evaluasi dan Hasil Langsung

Dalam proses pembelajaran, guru sering melakukan kegiatan evaluasi, baik ketika proses pembelajaran sedang berlangsung maupun ketika sesudah proses pembelajaran selesai. a. Jika evaluasi diadakan ketika proses pembelajaran sedang berlangsung, maka guru ingin mengetahui keefektifan dan kesesuaian strategi pembelajaran dengan tujuan yang ingin dicapai. b. Jika evaluasi dilakukan sesudah proses pembelajaran selesai, berarti guru ingin mengetahui hasil atau prestasi belajar yang diperoleh peserta didik.

2. Evaluasi dan Transfer

Hal penting yang berkenaan dengan proses belajar adalah kemungkinan mentransfer hasil yang dipelajari ke dalam situasi yang fungsional. Dasar pemikiran ini merupakan asas psikologis yang logis dan rasional. a. Peserta didik tidak dapat disebut telah menguasai ilmu tajwid misalnya, jika ia belum dapat menggunakannya dalam membaca Al- Qur‟an. b. Apabila suatu hasil belajar tidak dapat ditransfer dan hanya dapat digunakan dalam satu situasi tertentu saja, maka hasil belajar itu disebut hasil belajar palsu. c. Sebaliknya, jika suatu hasil belajar dapat ditransfer kepada penggunaan yang aktual, maka hasil belajar itu disebut hasil belajar otentik. Jadi, evaluasi yang baik harus mengukur hasil belajar yang otentik dan kemungkinan dapat ditransfer. d. Dalam penelitian sering ditemukan hasil-hasil pembelajaran yang dicapai tampaknya baik, tetapi sebenarnya hasil itu palsu. e. Peserta didik dapat mengucapkan kata-kata yang dihafalkan dari buku pelajarannya, tetapi mereka tidak dapat menggunakannya dalam situasi baru. Penguasaan materi pelajaran seperti ini tidak lebih dari “penguasaan beo”.

3. Evaluasi Langsung dari Proses Pembelajaran

E valuasi yang menekankan pada hasil-hasil palsu, baik untuk informasi bagi peserta didik maupun untuk tujuan lain, berarti evaluasi itu palsu.