Ciri-ciri Penilaian Acuan Norma

b. Penilaian Acuan Normatif, berfungsi untuk memetakan perbandingan antara mahasiswa : mahasiswa dinilai dan diberi rangking antara stu dengan yang lainnya. c. Penilaian Acuan Normatif, Menggaris bawahi perbedaan prestasi antara mahasiswa. d. Penilaian Acuan Normatif, hanya mengandalkan nilai tunggal dan perangkat tunggal.

4. Model Penerapan Penilaian Acuan Norma

Pada dasarnya penilaian yang menggunakan acuan norna menggunakan kurva normal sebagai alat untuk membandingkan atau menafsirkan angka yang diperoleh masing- masing siswa. Dengan demikian maka patokan dapat berubah-ubah dari kurva normal yang satu dengan kurva normal yang lainnya. Jadi jika hasil ujian siswa mendapatkan nilai yang baik maka patokanya pun juga ikut naik sebalikanya jika hasil ujiannya kurang baik maka patokan yang dipakai juga akan ikut turun. Dalam penerapan PAN penenpatan skor siswa dilakukan tanpa memandang kesulitan suatu tes secara teliti. Namun demikian dalam penerapan PAN seringkali dianggap tidak adil dan membuat persaingan yang tidak sehat atar siawa. Contoh acuan norma dalam menetukan nilai siswa. a. Dalam kelas matematika, peserta tes terdiri dari 9 orang dengan skor mentah 50, 45, 45, 40, 40, 40, 35, 35, dan 30. b. Jika menggunakan pendekatan penilaian acuan normal PAN, maka peserta tes yang mendapat skor tertinggi 50 akan mendapat nilai tertinggi, misalnya 10. sedangkan mereka yang mendapat skor di bawahnya akan mendapat nilai secara proporsional, yaitu 9, 9, 8, 8, 8, 7, 7, 6. c. Nilai-nilai tersebut diperoleh secara transpormasi sebagai berikut: Skor 50 dikonversi menjadi nilai 10 sebagai nilai tertinggi yang dicapai peserta tes, yang diperoleh dengan cara: 50 x 10 = 10 10 45 x10 = 9,5 50 45 x 10 = 8 50 35 x 10 = 7 50 35 x10 = 6 50

5. Kelebihan dan Kekurangan PAN

Aunurrahma, 2009: 104, menaganalisis terhadap kelebihan dan kekurangan PAN, analisis tersebut antara lain sebagai berikut:

a. Kelebihan PAN

1 Kebiasan penggunaan penilaian berdasarkan refrensi norma atau kelompok dipendidikan tinggi. 2 Diharapkan tinggat kinerja yang sama terjadi pada setiap kelompok mahasiwa. 3 Bermanafaat untuk membandingkan mahasiswa atau penghargan utama untuk sejumlah mahasiswa tertentu. 4 Mendukung tradisional kekukuhan akademis dan menggunakan standar.

b. Kekurangan PAN

1 Sedikit menyebutkan kompetensi mahasiswa apa yang mereka ketahui atau dapat mereka lakukan. 2 Tidak fair karena peringkat mahasiswa tidak hanya bergantung pada tingkatan prestasi, tetapi juga atas prestasi mahasiswa lain. 3 Tidak dapat diandalkan mahasiswa yang gagal sekarang mungkin dapat lulus tahun berikutnya. NN. Pendekatan Penilaian Acuan Patokan PAP

1. Pengertian Penilaian Acuan Patokan PAP

Penilaian acuan patokan PAP, biasanya disebut juga criterion evaluation merupakan pengukuran yang menggunakan acuan yang berbeda. Dalam pengukuran ini siswa dikomperasikan dengan kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dalam tujuan instruksional, bukan dengan penampilan siswa yang lain. Contoh penilaian yang menggunakan Penilaian Acuan Patokan PAP, misalnya: untuk dapat membuktikan bahwa kamu tuntas belajar, maka ikuti ujian akhir semester dan dapatkan nilai minimal 70″. Bermawi Munthe, 2009: 1001. Penilaian Acuan Criteria criterion-referenced test atau disebut juga Penilaian Acuan Patokan PAP, secara umum CRT criterion-refrenced test, menunjukan apa yang Seseorang ketahui atau yang dapat di lakukan. Istilah criterion sendiri di artikan bermacam-