Tujuan Evaluasi Non-Tes Kegunaan Instrumen Evaluasi Non-Tes

dilakukan secara langsung mau pun tidak langsung terhadap objek yang diteliti Susilo Rahardjo Gudnanto, 2011. 2 Jenis dan Bentuk Menurut Susilo Surya dan Natawidjaja Susilo Rahardjo Gudnanto, 2011: 48-49, membedakan observasi menjadi: a Observer dalam hal ini pendidik yang sedang melakukan kegiatan observasi, melibatkan diri di tengah-tengah kegiatan observee yang diamati b Non-Partisipatif, Evaluatorobserver berada “di luar garis”, seolah-olah sebagai penonton belaka. c Eksperimental; Observasi yang dilakukan dalam situasi buatan. Pada observasi eksperimental, peserta didik dikenai perlakuan treatment atau suatu kondisi tertentu, maka diperlukan perencanaan dan persiapan yang benar-benar matang. d Non- Eksperimental; Observasi dilakukan dalam situasi yang wajar, pelaksanaannya jauh lebih sederhana - Sistematis, Observasi yang dilakukan dengan terlebih dahulu membuat perencanaan secara matang. Pada jenis ini, observasi dilaksanakan dengan berlandaskan pada kerangka kerja yang memuat faktor-faktor yang telah diatur kategorisasinya. - Non-sistematis, Observasi di mana observer atau evaluator dalam melakukan pengamatan dan pencatatan tidak dibatasi oleh kerangka kerja yang pasti, maka kegiatan observasi hanya dibatasi oleh tujuan dari observasi itu sendiri. 3 Langkah-Langkah Penyusunan Pedoman Observasi Adapaun langkah-langkah penyusunan pedoman observasi, menurut Zaenal Arifin, 2009: 153- 159, antara lain: a Merumuskan tujuan observasi b Membuat lay-out atau kisi-kisi observasi c Menyusun pedoman observasi d Menyusun aspek-aspek yang akan diobservasi, baik yang berkenaan proses belajar peserta didik dan kepribadiaanya maupun penampilan guru dalam pembelajaran e Melakukan uji coba pedoman observasi untuk melihat kelemahan-kelemahan pedoman observasi f Merifisi pedoman obsevasi berdasarkan hasil uji coba g Melaksanakan observasi pada saat kegiatan berlangsung h Mengolah dan menafsirkan hasil observasi. Contoh: