Pengukuran Pembalajaran Evaluasi “outcomes” dampak

Sedangkan menurut Endang Purwanti 2008: 4, pengukuran dapat diartikan sebagai kegiatan atau upaya yang dilakukan untuk memberikan angka-angka pada suatu gejala atau peristiwa, atau benda, sehingga hasil pengukuran akan selalu berupa angka. Dari pendapat ahli beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa pengukuran pembelajaran, adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran, diperlukan untuk menentukan fakta kuantitatif yang disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu sesuai dengan objek yang akan diukur.

c. Penilaian Pembelajaran

Penilaian dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istilah Assessment yang berarti menilai sesuatu. Menilai itu sendiri bararti mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan mengacu pada ukuran tertentu seperti menilai baik atau buruk, sehat atau sakit, pandai atau bodoh, tinggi atau rendah, dan sebagainya Djaali Pudji Muljono, 2007. Istilah asesmen assessment diartikan oleh Stiggins 1994 sebagai penilaian proses, kemajuan, dan hasil belajar siswa outcomes. Sementara itu asesmen diartikan oleh Kumano 2001 sebagai “ The process of Collecting data which shows the development of learning”. Menurut Endang Purwanti 2008: 3, secara umum, asesment dapat diartikan sebagai proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang siswa baik yang menyangkut kurikulumnya, program pembelajarannya, iklim sekolah maupun kebijakan-kebijakan sekolah. Pendapat yang serupa juga disampaikan oleh Akhmad sudrajat 2008, penilaian atau asesment adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi rangkaian kemampuan peserta didik. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik. Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif pernyataan naratif dalam kata-kata dan nilai kuantitatif. Sedangkan Menurut Ign. Masidjo 1995: 18, penilaian sifat suatu objek adalah suatu kegiatan membandingkan hasil pengukuran sifat suatu objek dengan suatu acuan yang relevan sedemikian rupa sehingga diperoleh kuantitas suatu objek yang bersifat kualitatif. Dari beberapa pengertian menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa penilaian dalam pembelajaran adalah suatu kegiatan membandingkan atau menerapkan hasil pengukuran untuk memberikan nilai terhadap objek penilaian dalam kontens pembelajaran, adalah memberikan nilai terhadap seswa .

d. Evaluasi Hasil Belajar

Evaluasi dalam pengertian luas dapat diartikan sebagai suatu proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi atau data yang diperlukan sebagai dasar untuk membuat alternatif keputusan. Dengan demikian, setiap kegiatan evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses yang sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi atau data Purwanto, 1992. Informasi atau data yang dikumpulkan haruslah mendukung tujuan evaluasi yang direncanakan, dalam konteks ini tujuan pembelajaran. Dalam hubungannya dengan kegiatan pembelajaran, Gronlund 1976, merumuskan pengertian evaluasi sebagai suatu proses sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan tentang ketercapaian tujuan pengajaran. Wrighstone dalam Purwanto, 1992, mengemukakan bahwa evaluasi ialah penafsiran terhadap pertum-buhan dan kemajuan siswa ke arah tujuan-tujuan atau nilai-nilai yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Mengenai hubungan antara evaluasi dengan pengajaran, disebutkan oleh Parnel Purwanto, 1984, bahwa pengukuran merupakan langkah awal pengajaran. Tanpa pengukuran tidak akan terjadi penilaian. Tanpa penilaian tidak akan terjadi umpanbalik. Tanpa umpanbalik tidak akan diperoleh pengetahuan yang baik tentang hasil. Tanpa pengetahuan tentang hasil tidak dapat terjadi perbaikan yang sistematis dalam belajar. Melalui evaluasi, seorang pengajar dapat: e. Mengetahui apakah pembelajar mampu menguasai materi yang telah diajarkan, f. Apakah mereka bersikap sebagaimana yang diharapkan, g. Apakah mereka telah memiliki keterampilan berbahasa, h. Mengetahui keberhasilan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan, dan i. Menentukan kebijakan selanjutnya.