Pentingnya Asesmen Otentik Ibu

c. Rubrik penilaian dapat berupa analitik atau holistik. Analisis holistik memberikan skor keseluruhan kinerja peserta didik, seperti menilai kompetisi Olimpiade Sains Nasional. UU. Karakteristik, Tujuan, dan Prinsip Penilaian Otentik

1. Karakteristik Penilaian Otentik

Beberapa karakteristik penilaian otentik, menurut Santoso 2004, adalah sebagai berikut: a. Penilaian merupakan bagian dari proses pembelajaran. b. Penilaian mencerminkan hasil proses belajar pada kehidupan nyata. c. Menggunakan bermacam-macam instrumen, pengukuran, dan metode yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar. d. Penilaian harus bersifat komprehensif dan holistik yang mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran. Sedangkan Nurhadi 2004: 173, mengemukakan bahwa karakteristik authentic assesment adalah sebagai berikut: a. Melibatkan pengalaman nyata involves real-world experience b. Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung c. Mencakup penilaian pribadi self assesment dan refleksi d. Yang diukur keterampilan dan performansi, bukan mengingat fakta e. Berkesinambungan f. Terintegrasi g. Dapat digunakan sebagai umpan balik h. Kriteria keberhasilan dan kegagalan diketahui siswa dengan jelas

2. Tujuan Penilaian Otentik

Tujuan penilaian otentik itu sendiri, menurut Santoso, 2004, adalah untuk: a. Menilai kemampuan individu melalui tugas tertentu, b. Menentukan kebutuhan pembelajaran, c. Membantu dan mendorong siswa, d. Membantu dan mendorong guru untuk mengajar yang lebih baik, e. Menentukan strategi pembelajaran, f. Akuntabilitas lembaga, dan g. Meningkatkan kualitas pendidikan.

3. Prinsip-prinsip Penilaian Otentik

Menurut, Santoso, 2004, prinsip dari penilaian otentik, adalah sebagai berikut: a. Keeping track, yaitu harus mampu menelusuri dan melacak kemajuan siswa sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah ditetapkan. b. Checking up, yaitu harus mampu mengecek ketercapaian kemampuan peserta didik dalam proses pembelajaran. c. Finding out, yaitu penilaian harus mampu mencari dan menemukan serta mendeteksi kesalahan-kesalahan yang menyebabkan terjadinya kelemahan dalam proses pembelajaran. d. Summing up, yaitu penilaian harus mampu menyimpulkan apakah peserta didik telah mencapai kompetensi yang ditetapkan atau belum.

4. Prinsip-prinsip dan Pendekatan Penilaian dalam Kurikulum 2012 a.

Prinsip-Prinsip yang Harus Diperhatikan Oleh Guru Pada Saat Melaksanakan Penilaian Untuk Implementasi Kurikulum 2013 Adapun prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh guru pada saat melaksanakan penilaian untuk implementasi Kurikulum 2013 baik pada jenjang pendidikan dasar SDMI maupun pada jenjang pendidikan menengah SMPMTs, SMAMA dan SMKMAK adalah: 1 Sahih; Penilaian yang dilakukan haruslah sahih, maksudnya penilaian didasarkan pada data yang memang mencerminkan kemampuan yang ingin diukur. 2 Objektif; Penilaian yang objektif adalah penilaian yang didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas dan tidak boleh dipengaruhi oleh subjektivitas penilai guru. 3 Adil; Penilaian yang adil maksudnya adalah suatu penilaian yang tidak menguntungkan atau merugikan siswa hanya karena mereka bisa jadi berkebutuhan khusus serta memiliki perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. 4 Terpadu; Penilaian dikatakan memenuhi prinsip terpadu apabila guru yang merupakan salah satu komponen tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. 5 Terbuka; Penilaian harus memenuhi prinsip keterbukaan di mana kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan yang digunakan dapat diketahui oleh semua pihak yang berkepentingan, antaralain: 6 Menyeluruh dan Berkesinambungan; Penilaian harus dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan oleh guru dan mesti mencakup segala aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai. Dengan demikian akan dapat memantau perkembangan kemampuan siswa. 7 Sistematis; Penilaian yang dilakukan oleh guru harus terencana dan dilakukan secara bertahap dengan mengikuti langkah-langkah yang baku.