Ciri-cri dan Persyaratan Evaluasi Pembelajaran

3 Agar dapat mengetahui secar rinci kondisi dari objek yang dievaluasi, perlu adanya identifikasi komponen yang berkedudukan sebagai faktor penentu bagi keberhasilan program. 4 Menggunakan standar, Kiteria, atau tolak ukur sebagai perbandingan dalam menentukan kondisi nyata dari data yang diperoleh dan untuk mengambil kesimpulan. 5 Kesimpulan atau hasil penelitian digunakan sebagai masukan atau rekomendasi bagi sebuah kebijakan atau rencana program yang telah ditentukan. 6 Agar informasi yang diperoleh dapat menggambarkan kondisi nyata secara rinci untuk mengetahui bagian mana dari program yang belum terlaksana, maka perlu ada identifikasi komponen yang dilanjutkan dengan identifikasi subkomponen, sampai pada indikator dari program evaluasi. 7 Standar, kriteria, atau tolak ukur diterapkan pada indicator, yaitu bagian yang paling kecil dari program agar dapat dengan cermat diketahui letak kelemahan dari proses kegiatan. 8 Dari hasil penelitian harus dapat disusun sebuah rekomendasi secara rinci dan akurat sehingga dapat ditentukan tindak lanjut secara tepat.

C. Ragam Bentuk Alat Evaluasi, Sasaran Evaluasi 1. Ragam Bentuk Alat Evaluasi

Secara garis besar, ragam alat evaluasi terdiri atas dua macam bentuk, yaitu: a. Bentuk objektif; dan b. Bentuk subjektif. a. Bentuk Objektif Bentuk objektif biasanya diwujudkan dalam bentuk-bentuk alternative jawaban, pengisian titik-titik, dan pencocokan satu pernyataan dengan pernyataan lainnya. Bentuk ini lazim juga disebut tes objektif, yakni tes yang jawabannya dapat diberi score nilai secara lugas seadanya menurut pedoman yang ditentukan sebelumnya Syah, Muhibbin. 2008: 146. b. Bentuk Subjektif Alat evaluasi yang berbentuk tes subjektif adalah alat pengukur prestasi belajar yang jawabannya tidak ternilai dengan score atu angka pasti, seperti yang digunakan untuk evaluasi objektif Syah, Muhibbin. 2008: 149. Hal ini disebabkan banyaknya ragam gaya jawaban yang diberikan oleh para siswa. Instrument evaluasi mengambil bentuk Essay examination, yakni soal ujian mengharuskan siswa menjawab setiap pertanyaan dengan cara menguraikan atau dalam bentuk karangan bebas.

2. Subjek, ObjekSasaran Evaluasi a.

Subjek Evaluasi Subjek evaluasi adalah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi. Siapa yang dapat disebut sebagai subjek evaluasi untuk setiap test, ditentukan oleh suatu aturan pembagian tugas atau ketentuan yang berlaku. Contoh: untuk melaksanakan evaluasi tentang prestasi belajar atau pencapaian maka sebagai subjek evaluasi adalah guru. Tidak setiap orang dapat menafsirkan jawaban test kepribadian, sehingga hanya orang yang telah mempelajari test secara mendalam saja yang dapat melakukannya. Ada pandangan lain yang disebut subjek evaluasi adalah siswa, yakni orang yang dievaluasi. Dalam hal ini yang dipandang sebagai objek yaitu prestasi matematika, kemampuan membaca, kecepatan lari dan sebagainya. b. Sasaranobjak Evaluasi Objek atau sasaran penilaian adalah segala sesuatu yang menjadi titik pusat pengamatan karena penilaian menginginkan informasi tentang sesuatu. Dengan masih menggunakan diagram tentang transformasi maka sasaran penilaian untuk unsur-unsurnya meliputi : 1 Input Calon siswa sebagai pribadi yang utuh, dapat ditinjau dari beberapa segi yang menghasilkan bermacam-macam bentuk test yang digunakanan sebagai alat untuk mengukur. Aspek yang bersifat rohani setidak-tidaknya mencakup empat hal, yakni sebagai berikut : a Kemampuan b Kepribadian c Sikap-sikap d inteligensi 2 Transformasi Telah dijelasskan bahwa banyak unsur yang terdapat dalam transformasi yang semuanya dapat menjadi sasaran atau objek penilaian demi diperolehnya hasil pendidikan yang diharapkan.