Kaedah Prosedur Evaluasi Penilaian Hasil Belajar Prosedur Pengembangan Tes

b. Untuk mengetahui tingkat effisiensi metode-metode pendidikan yang diperguanakan pendidikan selama jangka waktu tertentu tadi. Mudah dipahami bahwa kedua jenis pengetahuan tadi mempunyai arti yang penting dalam setiap proses pendidikan. Pengetahuan mengenai kemajuan anak mempunyai bermacam-macam kegunaan. Dengan demikian, sudah selayaknya evaluator ini mengikuti prosedur-prosedur yang telah digariskan. Mengikuti prosedur yang telah ditetapkan bisa dikatakan sebagai bentuk tanggung jawab seorang evaluator. Dengan mengikuti prosedur evaluasi yang baik, kegiatan evaluasi dapat dipertanggung jawabkan dan memiliki arti bagi semua pihak.

4. Prosedur Pengembangan Tes

Sebelum menentukan teknik dan alat penilaian, penulis soal perlu menetapkan terlebih dahulu tujuan penilaian dan kompetensi dasar yang hendak diukur. Adapun proses penentuannya secara lengkap dapat dilihat pada bagan berikut ini. Sumber: Diknas 2010 Langkah-langkah penting yang dapat dilakukan sebagai berikut. a. Menentukan tujuan penilaian. MENENTUKAN TUJUAN PENILAIAN MEMPERHATIKAN STANDAR KOMPETENSINYA MENENTUKAN KD-NYA KD1 + KD2 + KD3 DLL TES NON TES MENENTUKAN MATERI PENTING PENDUKUNG KD : UKRK - PENGAMATAN OBSERVASI SIKAP, PORTFOLIO, LIFE SKILLS - TES SIKAP - DLL TEPAT DIUJIKAN SECARA TERTULISLISAN? BENTUK URAIAN BENTUK OBJEKTIF PG, ISIAN, DLL TIDAK TEPAT TEPAT TES PERBUATAN - KINERJA PERFORMANCE - PENUGASAN PROJECT IKUTI KAIDAH PENULISAN SOAL DAN SUSUNLAH PEDOMAN PENSKORANNYA Keterangan: KD = Kompetensi Dasar KD1 + KD2 = Gabungan antar kompetensi dasar Tujuan penilaian sangat penting karena setiap tujuan memiliki penekanan yang berbeda- beda. Misalnya untuk tujuan tes prestasi belajar, diagnostik, atau seleksi. Contoh untuk tujuan prestasi belajar, lingkup materikompetensi yang ditanyakandiukur disesuaikan seperti untuk kuismenanyakan materi yang lalu, pertanyaan lisan di kelas, ulangan harian, tugas individukelompok, ulangan semester, ulangan kenaikan kelas, laporan kerja praktiklaporan praktikum, ujian praktik. b. Memperhatikan standar kompetensi SK dan kompetensi dasar KD. Standar kompetensi merupakan acuantarget utama yang harus dipenuhi atau yang harus diukur melalui setiap kompetensi dasar yang ada atau melalui gabungan kompetensi dasar. c. Menentukan Jenis Alat Ukur Menentukan jenis alat ukurnya, yaitu tes atau non-tes atau mempergunakan keduanya. Untuk penggunaan tes diperlukan penentuan materi penting sebagai pendukung kompetensi dasar. Syaratnya adalah materi yang diujikan harus mempertimbangkan urgensi wajib dikuasai peserta didik, kontinuitas merupakan materi lanjutan, relevansi bermanfaat terhadap mata pelajaran lain, dan keterpakaian dalam kehidupan sehari- hari tinggi UKRK. Langkah selanjutnya adalah menentukan jenis tes dengan menanyakan apakah materi tersebut tepat diujikan secara tertulislisan. Bila jawabannya tepat, maka materi yang bersangkutan tepat diujikan dengan bentuk soal apa, pilihan ganda atau uraian. Bila jawabannya tidak tepat, maka jenis tes yang tepat adalah tes perbuatan: kinerja performance, penugasan project, hasil karya product, atau lainnya. d. Menyusun Kisi-kisi Menyusun kisi-kisi tes dan menulis butir soal beserta pedoman penskorannya. Dalam menulis soal, penulis soal harus memperhatikan kaidah penulisan soal.

O. Proses Pengembangan Evaluasi Pembelajaran

Memahami diantara proses evaluasi pembelaran, Zainal Arifin, 2010: 88, membatasai proses evaluasi pembelejaran, kepada; 1 perencanaan evaluasi, 2 pelaksanaan dan monitoring, 3 pengolahan data dan analisis, 4 pelaporan hasil evaluasi, dan 5 pemanfaatan hasil evaluasi.

1. Perencanaan Evaluasi

Perencanaan evaluasi pembelajaran, pada umumnya mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Analisis Kebutuhan Evaluasi Pembelajaran

Analisis kebutuhan evaluasi pembelajaran, adalah suatu proses yang dilakukan oleh seseorang untuk mengidentifikasi kebutuhan dan menentukan skala prioritas pemecahannya. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam analisis sistem dapat mengikuti langkah-langkah metode pemecahan masalah, yaitu; 1 Mengidentifikasi dan mengklarifikasi masalah, 2 Mengajukan hipotesis, 3 Mengumpulkan data, analisis data dan kesimpulan. Melalui analisis kebutuhan, evaluator akan memperoleh kejelasan masalah dalam pembelajaran sehingga dapat memberikan rekomendasi kepada pembuat atau penentu kebijakan. Sehubungan dengan hal tersebut, evaluator harus memahami dengan tepat apa, mengapa, bagaimana, kapan, di mana dan siapa yang melakukan analisis kebutuhan. Pendekatan dapat digunakan secara individual atau kelompok, sedangkan strategi akan menentukan metode, media, dan sumber belajar yang akan digunakan. Hal penting yang harus dipahami oleh evaluator adalah ketika melakukan analisis kebutuhan dalam pembelajaran hendaknya dimulai dari peserta didik, kemudian komponen- komponen yang terkait dengannya.

b. Menentukan Tujuan Penilaian

Tujuan penilaian ini harus dirumuskan secara jelas dan tegas serta ditentukan sejak awal, karena menjadi dasar untuk menentukan arah, ruang lingkup materi, jenismodel, dan karakter alat penilaian. Dalam penilaian hasil belajar, ada emapat kemungkinan tujuan penelitian, yaitu: - Untuk memperbaiki kinerja tau proses pembelajaran formatif, - Untuk menentukan keberhasilan peserta didik sumatif, - Untuk mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik dalam proses pembelajaran diagnostik, - Untuk menempatkan posisi peseta didik sesuai dengan kemampuannya penempatan.

c. Mengidentifikasi Hasil Belajar

Kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.