Penjabaran Standar Kompetensi SK menjadi Kompetensi Dasar KD.

iii. Kompetensi Dasar adalah kompetensi atau kemampuan minimal dalam mata pelajaran yang harus dimiliki oleh lulusan atau kemampuan minimal yang harus ditampilkan siswa setelah melakukan pembelajaran suatu materi atau mata pelajaran. iv. Rumusan kompetensi dasar ini harus menggunakan kata kerja yang operasional.

b. Penjabaran Kompetensi Dasar menjadi Indikator

Lankah opperasional penjabaran antara lain: i. Indikator adalah karakteristik, ciri-ciri, tanda-tanda, perbuatan, atau respon, yang harus dilakukan atau ditampilkan oleh siswa untuk menunjukkan bahwa dia telah menguasai kompetensi dasar. Perumusan indikator menggunakan kata kerja yang operasional, agar dapat diukur dan dibuat soal ujiannya. ii. Kata kerja yang digunakan sama dengan kata kerja pada kompetensi dasar, namun cakupan materinya lebih sempit lagi. iii. Setiap kompetensi dasar dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator tergantung dari jumlah materi pokok yang diperlukan untuk mencapainya.

c. Penjabaran Indikator menjadi Butir Soal

Lankah opperasional penjabarannya, setiap indikator dapat dikembangkan menjadi beberapa butir soal. Butir soal dirumuskan dalam bentuk yang sesuai dengan kegunaannya, misalnya: i. untuk tugas, ii. untuk tes formatif atau sumatif.

21. Teknik Penentuan Skor dan Acuan Penilaian

Pada dasarnya skor adalah hasil pekerjaan menskor yang diperoleh dengan menjumlahkan angka-angka bagi setiap soal tes yang dijawab betul oleh siswa. Menentukan Skor adalah, menetapkan atau memastikan pekerjaan yang di peroleh dengan menjumlahkan angka-angka bagi setiap soal tes yang dijawab betul oleh siswa. Nana Sudjana, 2009: 41-42.

a. Menentukan Skor pada soal Essay

Menentukan skor dapat di pilih dari beberapa skala pengukuran, misalnya skala 1- 4, 1-10 dan 1-100. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain: 1 Sebaiknya jangan memberikan skor nol. 2 Mulailah skoring dari angka 1. Semakin tinggi skala pengukuran yang digunakan maka hasilnya semakin halus dan akurat. Pemberian skor ini berlaku sama untuk semua nomor soal. 3 Setelah menetapkan skor langkah selanjutnya adalah menetapkan pembobotan sesuai dengan tingkat kesukaran soal. 4 Sebaiknya gunakan skala 1-10. misalnya soal yang mudah diberi bobot 2, sedang bobotnya 3, dan soal yang sulit bobotnya 5. Dalam prakteknya ada juga yang melakukan penilaian lembar jawaban tidak mengikuti cara di atas, dimana setiap soal langsung diberi bobot nilai tanpa mempertimbangkan skala pengukuran. Sehingga skala pengukuran tiap item tidak sama. Untuk lebih jelasnya berikut akan diberikan contoh perhitungan. - Nil ai rat a- rat a seb elu m dib eri bob ot ada lah 356 = 5,833 - Nilai rata-rata setelah diberi bobot adalah 10435 = 2,971 Pemberian bobot dalam pengolahan lembar jawaban soal essay sangat penting, karena skor diberikan benar-benar atas dasar kemampuan. Kenyataan juga menunjukkan bahwa setiap item tes tingkat kesukarannya berbeda.

b. Menentukan skor mentah untuk soal Objektif

Ada dua cara untuk menentukan skor pada bentuk tes objektif: a Tanpa Rumus Tebakan Non-Guessing Formula Pemberian skor pada tes objektif pada umumnya digunakan apabila soal belum diketahui tingkat kerumitannya. No Nomor Soal Nilai Bobot Total Nilai 1 1 3 2 6 2 2 5 5 25 3 3 8 3 24 4 4 6 3 18 5 5 5 3 15 6 6 8 2 16 ∑Nilai=35 ∑SK=104