Sumber data untuk Pengukuran Hasil Prmbelajaran
d Percaya bahwa jika sesuatu akan terlalu sulit, tak ada yang bias mereka lakukan
e Cenderung menghindari tantangan f Tidak percaya mereka dapat meningkatkan kecerdasan mereka.
Sedangkan pendapat yang menguatkan hasil pendapat Sylva tersebut, namun kontek yang berbeda adalah muncul dari Collin Rogers 1994, menyatakan, bahwa para
pelajar dapat digolongkan dalam tiga jenis motivasi, yaitu:
1 Murid yang berorientasi “penguasaan” secara intrinsik tertarik untuk “tahu” akan
termotivasi untuk belajar dan akan mengembangkan strategi-strategi yang
membantu mereka untuk melakukan hal tersebut. 2
Murid yang berorientasi “kinerja” Murid yang berorientasi kinerja peduli dengan tugas dan lebih peduli dengan tampak baik-baik saja, jadi meningkatkan harga
diri mereka. Hal ini dapat mengurangi motivasi mereka dalam keadaan tertentu dan karena itulah mereka tidak ingin terlihat gagal.Keputusan yang dipelajari.
3 Karakteristik siswa adalah aspek-aspek atau kualitas perseorangan siswa seperti bakat, motivasi dan hasil belajar yang telah dimiliki. Karakter siswa yang
bermacam-macam menuntut guru untuk membuat strategi dalam pembelajaran dan pengelolaan pembelajaran. Bagaimanapun juga, pada tingkat tertentu,
mungkin sekali suatu variable kondisi akan mempengaruhi setiap variable metode,
disamping pengaruh
utamanya pada
strategi pengelolaan
pembelajaran.
Bab 7
ADMINISTRASI TES
DENGAN PENEKANAN PADA ASPEK PSIKOLOGI
etelah mencapai memilih tes yang paling cocok untuk kegiatan konseling secara individu atau kelompok, kelas, dan di sekolah. Konselor setidaknya melaksanakan
administrasi tes. Terlepas dari kenyataan bahwa tes yang diberikan kadang-kadang tidak efektif atau sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka tidak perlu khawatir akan tetapi
yang terpenting adalah mekanisme pemberian tes selalu tepat. Ada beberapa hal yang lebih kompleks dan yang memerlukan pertimbangan lebih
luas. Sebagai contoh, bagaimana kecemasan dan ketegangan mempengaruhi performa pada pelaksanaan tes yang diberikan kepada siswamahasiswacalon pencari kerja. Hal
tersebut dapat membuat perbedaan yang cukup besar dalam persiapan yang diberikan kepada seseorang atau kelas, sehingga lebih baik diarahkan untuk bersantai agar
mengurangi ketegangan dan kecemasan. Sebuah masalah tambahan adalah masalah berpura-pura atas kepribadian testee.
Banyaknya masalah dan banyak individu mendistorsi tanggapannya untuk hasil sesuai dengan dirinya atau bertentangan. Memalsukan dan mendistorsi informasi akan sangat
penting dalam kelompok pengujian, contohnya pada setting sekolah. Karena hasilnya adalah hasil palsu dalam menafsirkan dan menyarankan implikasi untuk administrasi tes.
Hal lain yang menjadi perhatian untuk menguji testee adalah efek dari pelatihan dan praktek. Dengan meningkatnya tekanan dari orang tua, khususnya sehubungan dengan
penerimaan mahasiswa perguruan tinggi, sekolah telah menerapkan praktek yang dipertanyakan seperti mendirikan kelompok belajar untuk ujian beasiswa. Kadang-kadang
siswa didorong untuk mengambil les tambahan. Meskipun dalam beberapa hal ini dilakukan untuk tujuan prediksi, pada kasus
lainnya tampaknya akan ditujukan terutama untuk nilai praktek. Sehingga dapat mengurangi dan menambah kebermanfaatan hasil tes karena memberikan latihan khusus dan persiapan
untuk tes.
S
Contohnya dari Tes Psikologi mengenai hasil nilai tes benar-benar mewakili dalam hal kemampuan yang digunakan oleh individu tertentu untuk memecahkan masalah, karena
hasil skor merupakan isi pribadi dari testee. Dari hal tesebut, dapat diketahui bahwa ada hal- hal yang dibahas dalam review ini.