Pengertian Penngunaan Tes Ibu

tes sumatif. Penggunaan bentuk tes tertulis, sangat tergantung pada perilaku kompetensi yang akan diukur.

2. Kompetensi Penngunaan Tes

Ada kompetensi yang lebih tepat diukur ditanyakan dengan mempergunakan tes tertulis dalam bentuk tes objektif. Ada pula kompetensi yang lebih tepat diukur dengan mempergunakan tes perbuatanpraktik penilaian adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat, untuk memperoleh berbagai informasi ketercapaian kompetensi peserta didik Mimin, 2006: 16.

3. Tujuan Penilaian dalam Tes

Penilaian pada dasarnya bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan proses dan hasil belajar para peserta didik dan hasil mengajar guru. Informasi mengenai hasil penilaian proses dan hasil belajar serta hasil mengajar yaitu berupa penguasaan indikator- indokator dari kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Informasi hasil penilaian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk memotivasi pesertadidik dalam pencapaian kompetensi dasar melaksanakan program remedial serta mengevaluasi kompetensi guru dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran. Apabila tes yang digunakan dalam penilaian cukup memenuhi persyaratan, maka dengan melihat hasilnya guru akan mengetahui kelemahan siswa. Untuk dapat menyusun tes yang memenuhi persyaratan cukup sulit, karena menyusun tes memerlukan pengetahuan dan ketrampilan serta ketelitian yang cukup tinggi

II. Pengembangan Tes Formatif 1. Pengertian Tes Formatif

Tes formatif formative test, juga disebut sebagai tes pembinaan, adalah tes yang diselenggarakan pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar, diselenggarakan secara periodik, isinya mencakup semua unit pengajaran yang telah diajarkan. Tes yang dilakukan pada setiap akhir pembahasan suatu pokok bahasan topik. Menurut Zamroni 2008 dalam buku Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran menjelaskan bahwa tes formatif adalah tes yang dilaksanakan ketika program pendidikan sedang berjalan. Dimaksudkan untuk memantau kemajuan belajar peserta didik selama proses belajar berlangsung, untuk memberikan umpan balik feed back bagi penyempurnaan program pembelajaran serta untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang memerlukan perbaikan sehingga hasil belajar peserta didik dan proses pembelajaran guru menjadi lebih baik. Dengan kata lain tes formatif dilaksanakan untuk mengetahui seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai. Dari hasil evaluasi ini akan diperoleh gambaran siapa saja yang telah berhasil dan siapa yang dianggap belum berhasil untuk selanjutnya diambil tindakan-tindakan yang tepat. Tindak lanjut dari evaluasi ini adalah bagi para siswa yang belum berhasil maka akan diberikan remedial, yaitu bantuan khusus yang diberikan kepada siswa yang mengalami kesulitan memahami suatu pokok bahasan tertentu. Sementara bagi siswa yang telah berhasil akan melanjutkan pada topik berikutnya, bahkan bagi mereka yang memiliki kemampuan yang lebih akan diberikan pengayaan, yaitu materi tambahan yang sifatnya perluasan dan pendalaman dari topik yang telah dibahas.

2. Fungsi dan manfaat Tes Formatif

Tes formatif dilihat dari segi fungsinanya, antara lain, sebagai berikut: a. Fungsi utama dari tes formatif adalah untuk mengetahui keberasilan dan kegagalan proses belajar mengajar, dengan demikian dapat dipakai untuk memperbaiki dan menyempurnakannya. b. Fungsi tes formatif adalah untuk mengetahui masalah dan hambatan kegiatan belajar mengajar termasuk metode belajar dan pembelajaran yang digunakan guru.

3. Kegunaan dan Manfaat Tes Formatif dalam Kegiatan Belajar Mengajar

Terdapat manfaat dan kegunaan, antara lain dapat digunakan berikut: 1 Digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program secara menyeluruh. - Apabila telah mencapai 75 atau lebih, siswa dianggap sudah menguasai bahan pelajajaran yang bersangkutan, dan bisa mengikuti program atau satuan pelajaran berikutnya. - Apabila hasil yang dicapai siswa kurang dari 75, maka siswa tersebut masih dapat diijinkan untuk mengikuti program berikutnya. Namun kepadanya perlu diberikan bantuan khusus, sehubungan dengan kesulitan yang dialaminya. 2 Digunakan untuk mengetahui apakah mayoritas siswa 60 atau lebih sudah menguasai bahan program atau gagal dalam mengerjakan soal. - Apabila gagal kurang dari 60, maka perlu diulang kembali pengajaran mengenai soal tersebut dari seluruh kelas. - Apabila berhasil diatas 60, maka pengulangan bahan hanya dikenakan kepada siswa sendiri-sendiri dengan pengerahan guru.