Pengolahan Data Hasil Wawancara dan Kuesioner

Tabel 9. 1: Frekuensi jawaban siswa Mengenai masalah kemampuan guru mengajar n=40 Masalah yang diungkapkan F Peringkat jawaban 1. Kemampuan mengajar 1.1.Kemampuan mengajar 1. Menguasai bahan 2. Mampu menjelaskan bahan 3. Menguasai bahan dan mampu menjelaskannya 1.2.Prosedur mengajarkan bahan pelajaran 1. Dimulai dari yang umum 2. Dimulai dari yang khusus 3. Harus sistematis 412 24 10 6 24 1030 60 25 12 60 32 1 2 3 1 Cara lain dalam mengolah data diatas ialah dengan menggunakan khi kuadrat x2 rumus yang digunakan : Dalam khi kuadrat, yang dicari ialah adakah perbedaan yang berarti di antara frekuensi hasil; pengamatan atau jawaban nyata fo dengan frekuensi jawaban yang diharapkan fe. Jika ada perbedaan, artinya jawaban tersebut betul-betul adanya, bukan karena faktor kebetulan. Contoh: Kita ambil jawaban nomor 1 dari tabel 1 Jawaban fo fe a. Menguasai bahan b. Mampu menjelaskan c. Menguasai bahan dan dapat menjelaskannya 41224 13,313,313,3 6,500,138,61 X 2 = 15,24 Ket:  Fe = 13,3 diperoleh dari 40 3 = 13 3  Harga x 2 = 15,24 kemudian dibandingkan dengan harga tabel untuk tingkat kepercayaan 0,05 dengan derajat bebas 3-1 alternatif jawaban = 3  Harga x 2 dalam tabel = 5,99. Dengan demikian x 2 = 15,24 5,99 sehingga perbedaan itu cukup berarti ini berarti bahwa interpretasi yang menyatakan bahwa guru yang diharapkan adalah guru yang menguasai bahan dan dapat menjelaskannya pada siswa adalah sah sebagai kesimpulan dari data tsb.

b. Pengolahan data hasil observasi

Nana Sudjana 1991: 132, memberikan Contoh, sebagai berikut: OBSERVASI KEMAMPUAN GURU DALAM MENGAJAR Nama guru : ……………………….. Pendidikan :………………………….. Aspek yang diamati Nilai pengamatan 4 3 2 1 1. Penguasaan bahan 2. Kemampuan menjelaskan bahan 3. Hubungan dengan siswa 4. Penguasaan kelas 5. Keaktifan belajar siswa vv vvv Pengamat, ……………………… Dari contoh di atas skor hasil observasi adalah 3 + 4 + 3 + 4 + 3 = 17 Nilai rata-rata untuk kelima aspek tsb. Adalah 175 = 3,4. Skor ini cukup tinggi sebab maksimum rata-rata atau skor maksimum untuk setiap aspek adalah 4 atau 20 untuk semua aspek 5×4. Skor ini bisa juga dikonversikan ke dalam bentuk standar 100 atau standar 10.  Konversi ke dalam standar 100 adalah 1720 x 100 = 85  Konversi ke dalam standar 10 adalah 1720 x 10 = 8,5 Jika dibuat interpretasi untuk setiap aspek, maka dapat disimpulkan bahwa guru tersebut sangat istimewa dalam hal kemampuan menjelaskan dan penggunaan kelas, sedangkan dalam penguasaan bahan, komunikasi dengan siswa, dan dalam mengaktifkan siswa termasuk memuaskan.

c. Pengolahan Data Skala Penilain atau Skala Sikap

Data hasil skala pengolahannya hampir sama dengan pengolahan data hasil observasi yang menggunakan skor atau nilai dalam pengamatannya. Dengan demikian, untuk setiap siswa yang diukur melalui skala penilaian atau skala sikap bisa ditentukan; 1 Perolehan skor dari seluruh butir pertanyaan, 2 Skor rata-rata dari setiap pertanyaan dengan membagi jumlah skor oleh banyaknya pertanyaan 3 Interpretasi terhadap pertanyaan mana yang positif atau baik dan pertanyaan atau aspek mana yang negatif atau kurang baik Lebih jauh lagi data hasil penilaian dan skala sikap sebenarnya menyerupai data hasil tes, dengan demikian dapat diolah seperti mengolah data hasil tes. Untuk skala sikap, berilah skor terhadap jawaban siswa dengan ketentuan sbb: untuk pernyataan positif mendukung ialah 5 untuk sangat setuju, dst. Untuk pernyataan negatif menolak ialah 5 untuk sangat setuju, dst.

3. Konversi Nilai

Standar yang sering digunakan dalam menilai hasil belajar dapat dibedakan ke dalam bebrapa kategori, yakni: 1. Standar seratus 0-100 2. Standar sepuluh 0-10 3. Standar empat 1-4 atau dengan huruf A-B-C-D Dalam konversi nilai digunakan dua cara, yakni: a. Konversi tanpa menggunakan nilai rata-rata dan simpangan baku. Cara ini sangat sederhana, yakni dengan menentukan kriteria sebagai dasar untuk melakukan konversi nilai. Skor Nilai konversi Huruf Standar 10 Standar 4 90-9980-8970- ABC 9 1087 432