Penilaian Pembelajaran Evaluasi “outcomes” dampak

Dari beberapa pengertian menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa penilaian dalam pembelajaran adalah suatu kegiatan membandingkan atau menerapkan hasil pengukuran untuk memberikan nilai terhadap objek penilaian dalam kontens pembelajaran, adalah memberikan nilai terhadap seswa .

d. Evaluasi Hasil Belajar

Evaluasi dalam pengertian luas dapat diartikan sebagai suatu proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi atau data yang diperlukan sebagai dasar untuk membuat alternatif keputusan. Dengan demikian, setiap kegiatan evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses yang sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi atau data Purwanto, 1992. Informasi atau data yang dikumpulkan haruslah mendukung tujuan evaluasi yang direncanakan, dalam konteks ini tujuan pembelajaran. Dalam hubungannya dengan kegiatan pembelajaran, Gronlund 1976, merumuskan pengertian evaluasi sebagai suatu proses sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan tentang ketercapaian tujuan pengajaran. Wrighstone dalam Purwanto, 1992, mengemukakan bahwa evaluasi ialah penafsiran terhadap pertum-buhan dan kemajuan siswa ke arah tujuan-tujuan atau nilai-nilai yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Mengenai hubungan antara evaluasi dengan pengajaran, disebutkan oleh Parnel Purwanto, 1984, bahwa pengukuran merupakan langkah awal pengajaran. Tanpa pengukuran tidak akan terjadi penilaian. Tanpa penilaian tidak akan terjadi umpanbalik. Tanpa umpanbalik tidak akan diperoleh pengetahuan yang baik tentang hasil. Tanpa pengetahuan tentang hasil tidak dapat terjadi perbaikan yang sistematis dalam belajar. Melalui evaluasi, seorang pengajar dapat: e. Mengetahui apakah pembelajar mampu menguasai materi yang telah diajarkan, f. Apakah mereka bersikap sebagaimana yang diharapkan, g. Apakah mereka telah memiliki keterampilan berbahasa, h. Mengetahui keberhasilan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan, dan i. Menentukan kebijakan selanjutnya.

2. Tujuan Evaluasi Pembelajaran a.

Tujuan Umum Secara umum tujuan evaluasi pembelajaran adalah: 1 Untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi sistem pembelajaran, baik yang menyangkut tentang tujuan, materi, metode, media, sumber belajar, lingkungan maupun sistem penilaian itu sendiri. 2 Untuk menghimpunbahan keterangan data yang dijadikan sebagai bukti mengenai tarap kemajuan anak didik dalam mengalami proses pendidikan selama jangka waktu tertentu. b. Tujuan Tujuan Khusus Penilaian dalam pembelajaran Chittenden 1994, mengemukakan assessment purpose adalah “keeping track, checking-up, finding-out, and summing-up”. 1 Keeping track, yaitu untuk menelusuri dan melacak proses belajar peserta didik sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelaj aran yang telah ditetapkan. Untuk itu, guru harus mengumpulkan data dan informasi dalam kurun waktu tertentu melalui berbagai jenis dan teknik penilaian untuk memperoleh gambaran tentang pencapaian kemajuan belajar peserta didik. 2 Checking-up, yaitu untuk mengecek ketercapaian kemampuan peserta didik dalam proses pembelajaran dan kekurangan-kekurangan peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran. Dengan kata lain, guru perlu melakukan penilaian untuk mengetahui bagian mana dari materi yang sudah dikuasai peserta didik dan bagian mana dari materi yang belum dikuasai. 3 Finding-out, yaitu untuk mencari, menemukan dan mendeteksi kekurangan kesalahan atau kelemahan peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga guru dapat dengan cepat mencari alternatif solusinya. 4 Summing-up, yaitu untuk menyimpulkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditetapkan. Hasil penyimpulan ini dapat digunakan guru untuk menyusun laporan kemajuan belajar ke berbagai pihak yang berkepentingan.

3. Fungsi Evaluasi Pembelajaran a.

Fungsi Umum Evaluasi Pembelajaran Pada dasar evaluasi atau penilaian yang dilakukan terhadap proses belajar- mengajar pada umumnya berfungsi: 1 Untuk mengetahui tercapainya tidaknya tujuan pengajaran, dalam hal ini adalah tujuan instruksional khusus. Dengan fungsi ini dapat diketahui tingkat penguasaan bahan