Jenis Evalusi berdasarkan lingkup Kegiatan Pembelajaran Jenis evaluasi berdasarkan Objek Evaluasi

2 Evaluasi transformasi Evaluasi terhadap unsur-unsur transformasi proses pembelajaran anatara lain materi, media, metode dan lain-lain. 3 Evaluasi output Evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian hasil pembelajaran.

e. Jenis Evaluasi Berdasarkan Subjek Evaluasi

1 Evaluasi Internal Evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai evaluator, misalnya guru. 2 Evaluasi Eksternal Evaluasi yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai evaluator, misalnya orangtua, masyarakat.

3. Syarat Evaluasi Pembelajaran

a. Syarat Penyusunan Alat Evaluasi

Langkah pertama yang perlu ditempuh guru dalam menilai prestasi belajar siswa adalah menyusun alat evaluasitest instrument yang sesuai dengan kebutuhan, dalam artian tidak menyimpang dari indikator dan jenis prestasi yang diharapkan. Persyaratan pokok penyusunan alat evaluasi yang baik dalam perspektif psikologi belajar The Psychology of learning meliputi dua macam, yakni: 1. Reliabilitas; 2. Validitas Cross, 1974; Barlow, 1985; Butler, 1990. 1 Reliabilitas Secara sederhana, reliabilitas reliability berarti hal tahan uji atau dapat dipercaya.Sebuah alat evaluasi dipandang reliable atau tahan uji apabila memiliki konsistensi atau keajegan hasil Syah, Muhibbin. 2008: 145. 2 Validitas Validitas berarti keabsahan atau kebenaran. Sebuah alat evaluasi dipandang valid atau abash apabila dapat mengukur apa yang seharusnya diukur Syah, Muhibbin. 2008: 145.

b. Syarat dalam Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi

Sedangkan syarat-syarat umum yang harus dipenuhi dalam mengadakan kegiatan evaluasi dalam proses pendidikan menurut Dimyati dan Mudjiono 2006: 194-198, terurai sebagai berikut: 1 Kesahihan Kesahihan menggantikan kata validitas validity yang dapat diartikan sebagai ketepatan evaluasi mengevaluasi apa yang seharusnya di evaluasi. untuk memperoleh hasil evaluasi yang sahih, dibutuhkan insturmen yang memilikimemenuhi syarat-syarat kesahihan suatu instrumental evaluasi. Kesahihan instrument evaluasi diperoleh melalui hasil pemikiran dan hasil pengalaman. 2 Keterandalan Keterandalan evaluasi berhubungan dengan masalah kepercayaan, yakni tingkat kepercayaan bahwa suatu instrument evaluasi mampu memberikan hasil yang tepat. Gronlund Dimyati dan Mudjiono, 2006: 196, mengemukakan bahwa, “keterandalan menunjukkan kepada konsistensi keajegan pengukuran yakni bagaimana keajegan skor tes atau hasil evaluasi lain yang berasal dari pengukuran yang satu ke pengukuran yang lain”. Dengan kata lain, keterandalan dapat kita artikan sebagai tingakat kepercayaan keajegan hasil evaluasi yang diperoleh dari suatu instrument evaluasi. 3 Kepraktisan Kepraktisan evaluasi dapat diartikan sebagai kemudahan-kemudahan yang ada pada instrument evaluasi baik dalam mempersiapkan, menggunakan, menginterpretasi memperoleh hasil, maupun kemudahan dalam menyimpanya.

c. Ciri-cri dan Persyaratan Evaluasi Pembelajaran

Sementara menurut Arikunto dan Jabar 2010:8-9 evaluasi memiliki ciri-ciri dan persyaratan sebagai berikut: 1 Proses kegiatan penelitian tidak menyimpang dari kaidah-kaidah yang berlaku bagi penelitian pada umumnya. 2 Dalam melaksanakan evaluasi, peneliti harus berpikir secara sistematis yaitu memandang program yang diteliti sebagai sebuah kesatuan yang terdiri dari beberapa komponen atau unsur yang saling berkaitan satu sama lain dalam menunjang kinerja dari objek yang dievaluasi.