JenisBentuk Standar Administrasi Tes dan Scoring

c. Upaya yang wajar harus dilakukan untuk menjamin validitas skor tes dengan menghilangkan kesempatan bagi pengambil tes untuk mencapai skor dengan cara-cara curang. d. Pengguna tes harus melindungi keamanan bahan uji. Mereka yang memiliki materi tes di bawah kendali harus mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa hanya individu dengan kebutuhan yang sah untuk mengakses materi tes dapat memperoleh akses tersebut. e. Mereka yang bertanggung jawab untuk program pengujian harus memberikan interpretasi yang tepat ketika informasi skor tes diberikan kepada siswa, reinforcement, perwakilan hukum, guru, atau media. Interpretasi harus menjelaskan dalam bahasa yang sederhana yang meliputi tes, apa arti skor, salah tafsir dari nilai tes umum, dan bagaimana nilai akan digunakan. Pengguna harus berkonsultasi mengenai materi interpretatif yang disiapkan oleh pengembang atau penerbit dan harus merevisi atau melengkapi bahan yang diperlukan untuk mewakili lokal dan hasil individu akurat yang jelas. f. Prosedur yang harus diikuti dalam pemberian tes tergantung pada jenis tes individul atau kelompok, atau timed, non timed, kognitif atau afektif, serta karakteristik peserta ujian usia kronologis, pendidikan, latar belakang budaya, status fisik dan mental. Apapun jenis pengujian dan jenis orang yang memakainya, faktor-faktor seperti sejauh mana peserta ujian disusun dan tingkat motivasi, kecemasan, kelelahan, dan kesehatan juga dapat mempengaruhi kinerja. g. Seperti kesiapan, uji wiseness, dan motivasi peserta tes dapat mempengaruhi nilai mereka, faktor-faktor yang bervariasi dengan pemeriksa dan situasi juga memiliki pengaruh. keterampilan, kepribadian, dan perilaku pemeriksa, terutama pada tes individu yang dapat mempengaruhi kinerja ujian. Administrator sangat mempengaruhi tes individual harus memiliki lisensi secara formal atau tersertivikasi sesuai agen aatu tersupervisi. Persyaratan tersebut membantu untuk memastikan bahwa proses pemeriksa memiliki pengetahuan yang diperlukan dan keterampilan untuk administrasi, skor, dam interpretasi hasil instrumen psikometrik dari berbagai jenis. Seperti variable, waktu pelaksanaan tes, kondisi lingkungan, temperature, suara, dan ventilasi serta kontribusi dari individu berupa motivasi, konsentrasi, dan performas dari pemeriksa.

3. Tugas Pemeriksa dalam Tes Administrasi a. Tugas Pemeriksa sebelum Tes Administrasi

Adapun tugas pemeriksa sebelum tes administrasi Aiken, 1976: 48-51, yaitu: 1 Jadwal tes Jadwal tes disusun oleh tester atau penguji tes sesuai dengan aktivitas dan waktu yang telah tersusun. Jika dilaksanakan untuk siswa di sekolah, jangan dilaksanakan saat waktu makan, waktu bermain, waktu istirahat, dan aktivitas yang mengganggu siswa saat pembelajaran di sekolah. Pelaksanaan tes dilakukan saat siswa merasa nyaman atau setelah liburan. Tes yang dilakukan memiliki waktu yang telah ditentukan, seperti 1 jam untuk siswa sekolah menengah atas, 1 ½ jam untuk siswa sekolah menengah, dan 30 menit untuk sekolah dasar yang disesuaikan dengan tiap-tiap sesi dalam tes. Dalam pelaksanaan tes, adanya suatu perhatian kepada siswa dalam pemberian informasi pada tiap-tiap sesi. 2 Persetujuan berdasarkan informasi Banyak Negara dalam administrasi tes intelegensi atau intrumens tes psikologi dalam diagnostik kepada anak harus sesuai dengan persetujuan kepada keluarga, wali, atau orang lain yang bertanggung jawab secara hukum atas anak. Informasi yang diberikan harus sesuai dengan persetujuan dari agen, secara professional dan orang tertentu atau perwakilan hukumnya. Izin dari perjanjian diberikan untuk melakukan tes psikologis untuk orang dan atau untuk mendapatkan informasi lain untuk tujuan evaluatif atau diagnosis. 3 Keakraban dengan tes Penguji atau tester harus memahami dan mengenal secara jelasalat tes yang digunakan. Sehingga tidak terjadi mal praktik. Tester jelas mengenal isi dan prosedur administrasi tes. Jarang sekali orang yang mengadmnistrasi tes yang terstandar dapat mengkontruksi alat tes.administrator dapat mengenal alat tes, adminsitrasi tes, dan konten tes. Sehingga prosedur tes dapat digunakan secara maksimal sesuai dengan tes dan prosedur masalah dari administrasi tes. 4 Menjamin kondisi pengujian yang memuaskan Tester harus memastikan bahwa seting tempat, variabel, waktu pelaksanaan tes, kondisi lingkungan, temperature, suara, dan ventilasi serta kondisi psikologi individu berupa motivasi, konsentrasi, dan performas harus diperhatikan.kualitas ruangan perlu dijaga sehingga dapat mempengaruhi individu. Didalam ruangan perlu adanya fasilitas yang perlu ada selama pelaksanaan tes. 5 Meminimalkan kecurangan Tester harus cukup terlatih dengan menyadari kebutuhan akan keamanan tes, sebelum dan sesudah administrasi tes, serta menerima tanggung jawab. Sebelum pelaksanaan tes, tester harus meminimalkan kecurangan dengan prosedur tersusun.