Berdasarkan Acuan Kriteria Menggunakan Teknik Penilaian yang Bervariasi

e. Tes buatan guru, f. Catatan kegiatan, g. Catatan anekdot, h. Skala sikap, i. Catatan tindakan, j. Konsep pekerjaan, k. Tugas individu, l. Tugas kelompok atau kelas, m. Diskusi, n. Wawancara, o. Catatan pengamatan, p. Peta perilaku, q. Portofolio, r. Kuesioner, dan s. Pengukuran sosiometri santoso, 2004.

2. Dasar-dasar Penilaian Prestasi Siswa

Hal-hal yang bisa digunakan sebagai dasar penilaian prestasi siswa menurut Nurhadi 2004: 174, adalah sebagai berikut: a. Proyekkegiatan dan laporannya b. Hasil tes tulis ulangan harian, semester, atau akhir jenjang pendidikan c. Portofolio kumpulan karya siswa selama satu semester atau satu tahun d. Pekerjaan rumah e. Kuis f. Karya siswa g. Presentasi atau penampilan siswa h. Demonstrasi i. Laporan j. Jurnal k. Karya tulis l. Kelompok diskusi m. Wawancara

3. Bentuk Jenis-jenis untuk Operasional Asesmen Otentik

O‟malley dan Pierce 1996: 4, menyatakan bahwa penilaian otentik adalah bentuk penilaian yang menunjukkan pembelajaran siswa yang berupa pencapaian, motivasi, dan sikap-yang relevan dalam aktivitas kelas. Contoh penilaian otentik termasuk di dalamnya penilaian perfomansi performance assessment, portofolio portfolios, dan penilaian diri-sendiri student self-assessment, dan penilaian tertulis.

a. Penilaian Performansi Performance Assessment

Penilaian ini merupakan bentuk penilaian yang membangun respon siswa, misalnya dalam hal berbicara atau menulis. Respon siswa dapat diperoleh guru dengan melakukan observasi selama pembelajaran di kelas. Penilaian ini meminta siswa untuk menyelesaikan tugas yang komplek dalam konteks pengetahuan, pembelajaran terkini, dan keahlian yang relevan untuk menemukan solusi dari suatu permasalahan. Siswa dapat menggunakan bahan-bahan atau menunjukkan hasil aktifitas tangan dalam mengatasi masalah, contoh: laporan berbicara, menulis, proyek individu maupun grup, pameran, dan demonstrasi. Karakteristik penilaian perfomansi diadaptasi dari Aschbacher: 1991; Herman, Aschbacher, dan Winters: 1992 dalam O‟malley dan Pierce,1996: 5, seperti di bawah ini: 1 Respon yang dibangun: siswa membangun respon, mengembangkan respon, meminta bentuk performansitampilan atau menciptakan produk. 2 Pemikiran tingkat tinggi: siswa menggunakan pikiran tingkat tinggi untuk membangun respon ketika membuka dan mengakhiri pertanyaan. 3 Keotentikan: tugas itu penuh makna, menantang, meminta aktivitas siswa bahwa atau konteks dunia nyata lain dimana siswa akan menunjukkannya. 4 Terpadu: tugas merupakan penyatuan dari kemampuan berbahasa. 5 Proses dan produk: prosedur dan strategi untuk memperoleh respon yang benar atau untuk mencari solusi atas tugas yang kompleks. 6 Kedalaman vs keluasan: penilaian perfomansi menyediakan informasi yang mendalam mengenai kemampuan siswa yang merupakan kebalikan dari tes pilihan ganda yang cakupannya luas tetapi tidak mendalam. Penilaian perfomansi biasanya meminta guru memutuskan respon yang ditunjukkan siswa. Untuk membantu guru membuat keputusan yang akurat dan reliabel, penyekoran merujuk pada penggunaan rubrik yang nilai numeriknya merupakan kumpulan tingkatan perfomansi, misalnya: 1 dasar, 2 pandai, dan 3 mahir.