BahasaBudaya BUKU EVALUASI PEMBELAJARAN

Penelaah ........................................................ : No. Aspek yang ditelaah Nomor Soal 1 2 3 ... A. Materi 1. Pernyataansoal sudah sesuai dengan rumusan indikator dalam kisi-kisi. 2. Aspek yang diukur pada setiap pernyataan sudah sesuai dengan tuntutan dalam kisi-kisi misal untuk tes sikap: aspek koginisi, afeksi, atau konasinya dan pernyataan positif atau negatifnya.

B. Konstruksi

3. Pernyataan dirumuskan dengan singkat tidak melebihi 20 kata dan jelas. 4. Kalimatnya bebas dari pernyaatn yang tidak relevan objek yang dipersoalkan atau kalimatnya merupakan pernyataan yang diperlukan saja. 5. Kalimatnya bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda. 6. Kalimatnya bebas dari pernyataan yang mengacu pada masa lalu. 7. Kalimatnya bebas dari pernyataan faktual atau dapat diinterpretasikan sebagai fakta. 8. Kalimatnya bebas dari pernyataan dapat diinterpretasikan lebih d Kalimatnya bebas dari pernyataan yang mungkin disetujui atau dikosongkan oleh hampir semua responden. 9. Setiap pernyataan hanya berisi satu gagasan secara lengkap. 10. Kalimatnya bebas dari pernyaan yang tidak pasti pasti seperti semua, selalu, kadang-kadang, tidak satupun, tidak pernah. 11. Jangan banyak menggunakan kata hanya, sekedar, semata-mata. 12. Gunakan seperlunya. C. BahasaBudaya 13. Bahsa soa harus komunikatif dan sesuai dengan jenjang pendidikan siswa atau responden. 14. Soal harus menggunakan bahasa Indonesia baku. 15. Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempattabu. Keterangan: Berilah tanda V bila tidak sesuai dengan aspek yang ditelaah

b. Analisis Butir Soal Secara Kuantitatif

Penelaahan soal secara kuantitatif maksudnya adalah penelaahan butir soal didasarkan pada data empirik dari butir soal yang bersangkutan. Data empirik ini diperoleh dari soal yang telah diujikan. 1 Analisis Butir Soal Ada dua pendekatan dalam analisis secara kuantitatif, yaitu pendekatan secara klasik dan modern. a Klasik Analisis butir soal secara klasik adalah proses penelaahan butir soal melalui informasi dari jawaban peserta didik guna meningkatkan mutu butir soal yang bersangkutan dengan menggunakan teori tes klasik. Kelebihan analisis butir soal secara klasik adalah murah, dapat dilaksanakan sehari-hari dengan cepat menggunakan komputer, murah, sederhana, familier dan dapat menggunakan data dari beberapa peserta didik atau sampel kecil Millman dan Greene, 1993: 358. Adapun proses analisisnya sudah banyak dilaksanakan para guru di sekolah seperti beberapa contoh di bawah ini. Langkah pertama yang dilakukan adalah menabulasi jawaban yang telah dibuat pada setiap butir soal yang meliputi berapa peserta didik yang: - menjawab benar pada setiap soal, - menjawab salah option pengecoh, - tidak menjawab soal. Berdasarkan tabulasi ini, dapat diketahui tingkat kesukaran setiap butir soal, daya pembeda soal, alternatif jawaban yang dipilih peserta didik. Misalnya analisis untuk 32 siswa, maka langkah: - urutkan skor siswa dari yang tertinggi sampai yang terendah. - Pilih 10 lembar jawaban pada kelompok atas dan 10 lembar jawaban pada kelompok bawah. - Ambil kelompok tengah - lembar jawaban dan tidak disertakan dalam analisis. - Untuk masing-masing soal, susun jumlah siswa kelompok atas dan bawah pada setiap pilihan jawaban. - Hitung tingkat kesukaran pada setiap butir soal. - Hitung daya pembeda soal.

Z. Kriteria Penilaian Kualitas Tes Hasil Belajar

Aspek yang perlu diperhatikan dalam analisis butir soal secara klasik adalah setiap butir soal ditelaah dari segi: tingkat kesukaran butir, daya pembeda butir, dan penyebaran pilihan jawaban untuk soal bentuk obyektif atau frekuensi jawaban pada setiap pilihan jawaban.