Subjek, ObjekSasaran Evaluasi a.

unsur-unsur dalam transformasi yang menjadi objek penilaian antara lain : a kurikulum atau materi b metode dan cara penilaian c sarana pendidikan media d sistem administrasi e guru dan personal lainnya 3 Output Penilaian terhadap lulusan suatu sekolah dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pencapaianprestari belajar mereka selama mengikuti program. Alat yang digunakan untuk mengukur pencapaian ini disebut test pencapaian. Kecenderungan yang ada sampai saat ini disekolah adalah bahwa guru hanya menilai prestasi belajar aspek kognitif atau kecerdasan saja. Alatnya adalah test tertulis. Aspek psikomotorik, apalagi afektif, sangat langkah dijamah oleh guru. Akibatnya dapat kita saksikan, yakni bahwa pada para lulusan hanya menguasai teori tetapi tidak terampil melakukan pekerjaan keterampilan, juga tidak mampu mengaplikasikan pengetahuan yang sudah mereka kuasai. Lemahnya pembelajaran dan evaluasi terhadap aspek afektif ini, jika kita mau instrospeksi telah berakibat merosotnya akhlak para lulusan, yang selanjutnya berdampak luas pada merosotnya akhlak bangsa.Suharsimi Arinkunto, 2011: 19-23.

3. Hasil Pembelajaran

Seperti variabel metode dan kondisi pembelajaran, variabel hasil pembelajaran juga dapat diklasifikasikan dengan cara yang sama. Hasil pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu: keefektifan, efisiensi, dan daya tarik, ketiga klasifikasi itu, antara lain: a. Keefektifan Keefektifan pembelajaran biasanya diukur dengan tingkat pencapaian isi belajar. Ada empat aspek penting yang dpat dipakai untuk memdeskripsikan keefektipan pembelajaran, yaitu; 1 kecermatan penguasaan prilaku yang dipelajari atau sering disebut dengan “tingkat kesalahan”, 2 kecepatan unjuk kerja, 3 tingkat alih belajar, dan 4 tingkat retensi apa yang dipelajari. b. Efisien Efisiensi pembelajaran biasanya diukur dengan rasio antara keefektifan dan jumlah waktu yang dipakai si belajar atau jumlah biaya pembelajaran yang digunakan. c. Daya tarik Daya tarik pembelajaran biasanya diukur dengan mengamati kecendrungan siswa untuk tetap belajar. Daya tarik pembelajaran erat sekali kaitannya dengan daya tarik bidang studi, dimana kualitas pembelajaran biasanya akan mempengaruhi keduanya. Itukah sebabnya, pengukuran kecendrungan siswa untuk terus atau tidak terus belajar dapat dikaitkan dengan proses pembelajaran itu sendiri atau dengan bidang studi. Dari tiga variabel diatas kita dapat mengukur keberhasilan kita dalam mengajar, apakah pembelajaran kita sudah efektif, efisien dan memiliki daya tarik. Ciri pembelajaran yang baik apa bila pembelajaran tersebut efektif, artinya si belajar telah mencapai tujuan dari apa yang disampaikan oleh guru. Kemudian efisien, sudahkah waktu yang ditentukan mencukupi dalam penyampaian materi pembelajaran, dan apakah biaya yang diperlukan dalam pembelajaran tadi sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Selanjutnya adakah pembelajaran yang disampaikan memiliki daya tarik tersendiri bagi siswa, apa bila pembelajaran tersebut memberikan kesan kepada siswa dan siswa cendrung untuk mencintai pembelajaran itu, berarti kita telah berhasil dalam melaksanakan pembelajaran. Dukungan sekolah dan para guru untuk lebih memihak pada kebutuhan siswa dari pada untuk memenuhi target kurikulum akan membawa dampak pada perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran. Guru tidak lagi terburu-buru dengan target harus selesai tepat pada waktunya tanpa memperhatikan apakan siswa telah paham atau belum. Guru lebih fokus bagaimana penilaian yang mereka terapkan dapat mengungkap permasalahan-permasalahan nyata yang dihadapi siswa mereka, dan menggunakan informasi tersebut untuk membantu para siswa menjadi pembelajar yang lebih baik.