Teknik Tes Teknik Evaluasi Penilaian

3 Mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat serta menyusun dalam bentuk kalimat yang bagus 4 Member kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan maksudnya dengan gaya bahasa dan caranya sendiri 5 Dapat diketahui sejauh mana siswa mendalami suatu masalah yang diteskan. Kelemahan-kelemahan tes uraian: 1 Kadar validitas dan reabilitas rendah karena sukar diketahui segi-segi mana dari pengetahuan siswa yang betul-betul dikuasai. 2 Kurang mewakili seluruh bahan pelajaran karena soalnya hanya beberapa saja. 3 Cara memeriksanya banyak dipengaruhi oleh unsur subjektif. 4 Pemeriksaannya lebih sulit sebab membutuhkan pertimbangan individual lebih banyak dari penilai. 5 Waktu untuk koreksinya lebih lama dan tidak dapat diwakilkan orang lain. 2 Tes Objektif Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif. Dalam penggunaan tes objektif jumlah soal yang diajukan jauh lebih banyak daripada tes essay. Macam-macam tes objektif: 1 Tes benar-salah true- false 2 Tes pilihan ganda multiple choice test 3 Tes menjodohkan matching test 4 Tes isian completion test Kebaikan tes objektif: 1 Lebih mewakili bahan ajar karena soalnya lebih banyak 2 Lebih mudah dan cepat cara membacanya karena terdapat jawabannya sudah disediakan, tinggal memilih saja 3 Pemeriksaannya dapat diserahkan kepada orang lain 4 Dalam pemeriksaan, tidak ada unsur subjektif yang mempengaruhi. Kelemahan tes objektif: 1 Persiapan untuk menyusunnya jauh lebih sulit daripada tes essai 2 Soal-soalnya cenderung untuk mengungkapkan ingatan dan daya pengenalan kembali saja, dan sukar untuk mengukur proses mental yang tinggi 3 Banyak kesempatan untuk main untung-untungan 4 Kerjasama antar siswa pada waktu mengerjakan soal tes lebih terbuka

2. Teknik Bukan Tes Non tes

Hasil belajar dan proses tidak hanya dinilai oleh tes, tetapi juga dapat dinilai oleh alat-alat non tes atau bukan tes. Penggunaan non tes untuk menilai hasil dan proses belajar masih sangat terbatas jika dibandingkan dengan penggunaan tes dalam menilai hasil dan proses belajar. Para guru disekolah pada umumnya lebih banyak menggunakan tes daripada bukan tes mengingat alatnya mudah dibuat, penggunaannya lebih praktis dan yang dinilai terbatas pada aspek kognitif berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh siswa setelah menyelesaikan pengalaman belajarnya. Berikut ini penjelasan dari alat bukan tes atau nontes: a Wawancara adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sepihak. Wawancara dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu wawancara bebas dan wawancara terpimpin. b Kuesioner sering disebut juga angket. Kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur responden. Kuesioner dapat ditinjau dari beberapa segi: 1 Ditinjau dari segi siapa yang menjawab, maka ada: a Kusioner Langsung b Kuesioner Tidak Lansung 2 Ditinjau dari segi cara menjawab maka dibedakan atas: a Kuesioner Tertutup b Kuesioner Terbuka

T. Alat Ukur, Skala Pengukuran, dan Sumber Data Pengukuran 1. Alat Penilaian Hasil Belajar

Dari segi alatnya, penilaian hasil belajar dapat dibedakan menjadi tes dan bukan tes nontes. a. Test Tes bisa terdiri atas: 1 Tes lisan menuntut jawaban secara lisan, 2 Tes tulisan menuntut jawaban secara tulisan, dan 3 Tes tindakan menuntut jawaban dalam bentuk perbuatan. Soal-soal tes ada yang disusun dalam bentuk objektif, ada juga yang disusun dalam bentuk esai atau uraian. Tes hasil belajar ada yang sudah dibakukan standardized test, ada pula yang dibuat guru, yaitu tes yang tidak baku. Pada umumnya penilaian hasil belajar di sekolah menggunakan tes buatan guru untuk semua bidang studimata pelajaran. 1 Tes baku, sekalipun lebih baik dari pada tes buatan guru, masih sangat langka sebab membuat tes baku memerlukan beberapa kali percobaan dan analisis dari segi reliabilitas dan validitasnya. 2 Tes sebagai alat penilaian hasil belajar ada yang mengutamakan kecepatan speed tests dan ada pula yang mengutamakan kekuatan power test. 3 Tes objektif pada umumnya termasuk speed tes sebab jumlah pertanyaan cukup banyak waktunya relatif terbatas, sedangkan tes esai termasuk power test sebab jumlah pertanyaan sedikit waktunya relatif lama. Dilihat dari objek yang dinilai atau penyajian tes ada yang bersifat individual dan ada tes yang bersifat kelompok. b. Bukan Test Bukan tes sebagai alat penilaian mencakup: - observasi, - kuesioner, - wawancara, - skala penilaian, - sosiometri, - studi kasus, dll.

2. Skala Pengukuran Hasil Belajar

Skala adalah alat untuk mengukur nilai, sikap, minat, dan perhatian yang disusun dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden dan hasilnya dalam bentuk rentangan nilai sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Skala pengukuran hasil belajar dapat dibentuk sesuai dengan kemampuan peserta didik dalam memahami materi pembelajaran. Setiap guru mempunyai skala penilaian tersendiri untuk menilai siswanya agar guru, siswa, maupun wali murid mengetahui seberapa jauh perkembangan pendidikan anak didiknya. Skala pengukuran biasanya dipakai untuk mengukur obyek yang tidak dapat dilakukan dengan memakai ujian uraian ataupun ujian obyektif seperti karya tulis dan karya penelitian.