Pengukuran Istilah yang Terkait dengan Konsep Pendektan Penilaian

Pengukuran pendidikan berbasis kompetensi berdasar pada klasifikasi observasi unjuk kerja atau kemampuan peserta didik dengan menggunakan suatu standar. Dalam praktenyan pengukuran dapat menggunakan tes dan non-tes. Pengukuran pendidikan bisa bersifat kuantitatif atau kualitatif. Kuantitatif hasilnya berupa angka, sedangkan kualitatif hasilnya bukan angka berupa predikat atau pernyataan kualitatif, misalnya sangat baik, baik, cukup, kurang, sangat kurang, disertai deskripsi penjelasan prestasi peserta didik. Pengujian merupakan bagian dari pengukuran yang dilanjutkan dengan kegiatan penilaian.

b. Pengujian Testing

Pengujian, dapat diartikan testing, sedangkan sasaran Pengujian Myers, 1979, menjelaskan antara lain: 1 Pengujian adalah proses eksekusi suatu softwareuntuk menemukan kesalahan. 2 Test case yang baik adalah test case yang mempunyai probabilitas untuk menemukan kesalahan. 3 Pengujian yang sukses adalah pengujian yang mengungkap semua kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Sedangkan prinsip pengujian, antara lain: 1 Semua pengujian harus bisa ditelusuri sampai ke persyaratan requirenment. 2 Harus ada perencanaan pengujian sebelum pengujian dilakukan. 3 Penggunaan prinsip „Pareto‟. Prinsip Pareto: mengimplikasikan bahwa 80 dari seluruh kesalahan yang ditemukan, setidaknya akan ada 20 yang dapat ditelusuri hingga tuntas.: 4 Pengujian dilakukan mulai dari yang kecil dan berkembang ke yang lebih besar. 5 Pengujian yang bersifat mendalam tidak mungkin dilakukan karena keterbatasan waktu, biaya dan sumber daya. 6 Untuk lebih mendapatkan tingkat objektivitas yang tinggi, pengujian sebaiknya dilakukan oleh pihak ketiga yang sifatnya independen dan hasilnya akanlebih efektif. Umumnya identifikasi pengujian dilakukan dengan: 1 Pengujian fungsi Functiontesting; Merupakan pengujian paling mendasar basic test. 2 Pengujian modul Moduletesting; Moduletersusun dari beberapa Functionyang berinteraksi antara satu dengan lainnya. 3 Pengujian sub sistem SubSystem testing; SubSystemadalah kumpulan dari modules. 4 Pengujian sistem System testing; Pengujian Systemkumpulan SubSystem secara keseluruhan. 5 Pengujian penerimaan Acceptance testing; Diuji dengan „real data‟, untuk mendapatkan Boundary Value ProblemBVP. Testabilitas testability James Bach, 1994; menunjukkan seberapa mudah proses pengujian suatu software. Penilaian dilakukan antara lain pada aspek-aspek : 1 Operabilitas; Semakin baik suatu softwarebekerja, semakin efisien bila dilakukan pengujian. 2 Observasibilitas; Apa yang anda lihat adalah apa yang anda uji What You See Is What You Test. 3 Kontrolabilitas; Semakin baik untuk dapat mengontrol software, semakin banyak pengujian yang dapat dioptimalkan. 4 Dekomposabilitas; Ruang lingkup pengujian bisa dibatasi, tidak perlu sekaligus keseluruhan software tetapi bisa pada bagian tertentu saja sehingga pengujian kembali bisa dilakukan dengan lebih teliti. 5 Kesederhanaan; Semakin sedikit yang perlu diuji, semakin cepat pengujian selesai. 6 Stabilitas; Semakin sedikit perubahan, semakin sedikit gangguan pada pengujian. 7 Kemudahan untuk dipahami; Semakin banyak informasi yang tersedia, semakin mudah pemahaman software, semakin cepat proses pengujian dapat diselesaikan.

c. Penilaian assessment

Penilaian assessment, adalah istilah umum yang mencakup semua metode yang biasa digunakan untuk menilai unjuk kerja individu atau kelompok peserta didik. Penilaian merupakan suatu pernyataan berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan karakteristik seseorang atau sesuatu Griffin Nix, 1991.